Guru SMP 1 Turi Jadi Tersangka atas Insiden Susur Sungai, Ayah Korban Sangat Setuju: Terlalu Gegabah
Ayah siswa korban tenggelam saat susur sungai, kegiatan pramuka SMPN 1 Turi sangat setuju guru jadi tersangka karena gegabah.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, terdapat lebih kurang 250 siswa yang melakukan susur sungai dalam rangka kegiatan pramuka.
Menurut keterangan yang berhasil dihimpun, ketika siswa-siswi tersebut turun untuk memulai kegiatan susur sungai, di lokasi tersebut belum turun hujan.
Namun di tengah kegiatan, tiba-tiba datang air bah dari hulu sehingga membuat sejumlah siswa hanyut.
Satu di antara peserta susur sungai siswa SMP Negeri 1 Turi, Ahmad Bakir menceritakan awal mula para peserta berkumpul di sekolah.
Dikutip TribunJakarta dari Kompas.com, para peserta berangkat dari sekolah ke Sungai Sempor sekira pukul 15.00 WIB.
"Berangkat dari sekolah ke Kali Sempor itu sekitar jam 15.00 WIB," ujar Bakir saat ditemui di SMP Negeri 1 Turi, Jumat (21/2/2020).
Siswa kelas 8 ini menyampaikan, saat berangkat dari sekolah kondisi hujan deras.
Namun, ketika sampai di Sungai Sempor, hujan mulai reda.
"Kegiatannya itu susur sungai. Saat reda kita turun ke sungai," katanya.
Awalnya, saat mulai susur sungai, Bakir berada di paling belakang.
Namun, perlahan mendahului hingga berada di depan.
Menurut dia, kedalaman air saat susur sungai bervariasi, ada yang sekitar 50 sentimeter dan ada pula yang satu meter.
Setelah beberapa saat menyusuri sungai, hujan gerimis datang.
Setelah itu tiba-tiba datanglah air bah dari arah hulu dan mengakibatkan sungai tempat mereka melakukan penelusuran banjir.
"Enggak terasa, tiba-tiba air datang," ucapnya.