Kisah Dokter yang Rawat Pasien Corona, Dapat Perlakuan Diskriminatif, Diusir dari Kost, Tidur di RS
Kisah pilu tenaga medis yang rawat pasien corona dapat perlakuan diskriminatif dari warga. Sampai diusir dari kost.
Editor: ninda iswara
"Iya saya dapat laporan seperti itu (tenaga medis mendapat stigma negatif dari masyarakat), rupanya masyarakat takut petugas kesehatan tertular," kata Daeng dikutp TribunnewsBogor.com dari sumber yang sama, Selasa (24/3/2020).

Petugas Dilengkapi APD
dr. Daeng M Faqih mengungkapnya, tenaga medis yang merawat pasien Covid-19 dilengkapi alat pelindung diri ( APD ) selama bertugas.
Sehingga, kata dia, masyarakat tak perlu khawatir takut tertular.
Menurut Daeng, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan tenaga medis untuk meyakinkan masyarakat tentang prosedur keselamatan dokter atau perawat selama merawat pasien covid-19.
"Pemerintah harus meyakinkan masyarakat bahwa petugas kesehatan sudah dilindungi APD dengan benar dan berstandar sehingga masyarakat tidak was-was," ungkap Daeng.
790 Orang Positif Corona
Pemerintah Indonesia mengumumkan penambahan kasus positif Covid-19 per tanggal 25 Maret 2020 sebanyak 105 kasus, yang mana hasil tersebut didapatkan melalui pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Rection) bukan dari rapid test atau test cepat.
Sebagai informasi, PCR adalah suatu metode pemeriksaan yang menggunakan sampel DNA dari cairan di kerongkongan, sedangkan rapid test merupakan metode untuk mengetahui antibodi menggunakan immunoglobulin di dalam darah.
"Kasus ini adalah kasus yang kita dapatkan dari pemeriksaan PCR bukan rapid tes," kata Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto pada konferensi pers Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (25/3/2020) mengutip Tribunnews.com

Dengan adanya penambahan tersebut sehingga total kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 790 kasus, dengan penambahan 1 kasus sembuh sehingga total menjadi 31 kasus dan ada 3 penambahan kasus meninggal dunia hingga totalnya naik menjadi 58.
Sebelumnya pada Selasa (24/3) tercatat 685 kasus positif, 30 orang sembuh dan 55 meninggal dunia.
• Beredar Potret Dokter Handoko Gunawan di Balik Ruang Isolasi, Tersenyum Memperlihatkan Kondisinya
• 6 Dokter Meninggal karena Virus Corona, Maia Estianty Ucap Duka, Singgung Perjuangan Tim Medis
Data Gugus Tugas mencatat Provinsi DKI Jakarta menjadi daerah penyumbang terbanyak penambahan pasien positif terjangkit Covid-19 sebanyak 39 orang, posisi kedua jumlah pasien tambahan positif COVID-19 di wilayah Jawa Tengah sebanyak 19 orang, serta Jawa Barat 13 orang.
Berdasarkan rekapan Gugus Tugas berikut jumlah penambahan pasien positif per 25 Maret, yakni Bali menjadi sembilan orang, Banten 67 orang, DI Yogyakarta 17 orang, DKI Jakarta 463 orang, Jambi satu orang, Jawa Barat 73 orang, Jawa Tengah 38 orang, Jawa Timur 51 orang, Kalimantan Barat tiga orang dan Kalimantan Timur 11 orang.
Provinsi Kalimantan Tengah tiga orang, Kalimantan Selatan dua orang, Kepulauan Riau lima orang, NTB dua orang, Sumatera Selatan satu orang, Sulawesi Utara dua orang, Sumatera Utara tujuh orang, Sulawesi Selatan 13 orang, Sulawesi Tenggara tiga orang, Lampung satu orang, Riau satu orang, Maluku Utara satu orang, Maluku satu orang, dan Papua tiga orang.