Virus Corona
Curhat Perawat Pasien Corona di RSUD Gambiran 2 Kediri, Dikucilkan Warga, Tak Bisa Peluk Anak
Perawat pasien corona di RSUD Gambiran 2 Kediri curhat. APD tak memadai hingga tak bisa peluk anak.
Editor: ninda iswara
Ini berbeda dengan pasien di ruang perawatan lain yang bebas keluar masuk tanpa membutuhkan perlengkapan khusus.
Minarsih dan Tri Sudaryati berharap mendapat bantuan APD agar bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal.
• Takut Menularkan Virus Corona, Seorang Perawat Sampai Diusir dari Kos, Kini Tidur di Rumah Sakit
• 3 Dokter & 1 Perawat di Indonesia Meninggal Diduga Terinfeksi Corona, Ini Deretan Faktanya
Mereka juga berharap wabah ini segera berakhir, dan bisa menjalani kehidupan normal bersama keluarga.
“Dibutuhkan ketulusan, keikhlasan, dan percaya pada Allah untuk mengemban tugas ini. Kalau Allah tidak menghendaki kami tertular, InsyaAllah aman,” ungkapnya.
Saat ini terdapat 12 tenaga medis yang bertugas di ruang isolasi RSUD Gambiran.
Mereka bekerja secara bergilir selama 24 jam untuk memastikan pasien yang dirawat baik-baik saja.
Sementara Direktur RSUD Gambiran dr Fauzan Adhima mengakui ketersediaan APD memang terbatas.
“Pada awal-awal sempat ada kesulitan penyediaan APD karena banyak distributor yang menghentikan pengiriman. Tapi saat ini ketersediaan APD relatif sudah mencukupi, semoga pasien covid-19 tidak nambah lagi sehingga APD-nya tetap tercukupi," ungkapnya.
Dikatakan, manajemen sangat mengapresiasi kepada semua tenaga medis, paramedis dan petugas lainnya yang telah all out memberikan pelayanan terbaik bagi pasien covid-19 di RSUD Gambiran.
"Semoga tenaga medis, paramedis dan lainnya selalu diberikan kesehatan," harapnya. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kisah Perawat Pasien Covid-19 RSUD Gambiran 2 Kediri, Buat Grup WhatsApp untuk Curhat dengan Pasien
dan di Tribunnews.com Perawat Pasien Corona di RSUD Gambiran 2 Kediri Curhat, APD Tak Memadai hingga Tak Bisa Peluk Anak