Virus Corona
Dapat Beras saat Pandemi Covid-19, Ratusan Warga Agam Justru Pilih Kembalikan Bantuan, Ini Alasannya
Warga Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat ramai-ramai mengembalikan beras bantuan dari Pemerintah Kabupaten Agam.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Tak hanya itu, pihaknya juga menilai dengan kondisi pasar tradisional yang sanitasinya masih kurang dari pasar modern, maka memang sebaiknya aktivitas di pasar dikurangi.
"Tak hanya itu, pasar tradisional atau pasar nagari ini kan tidak mempunyai pagar dan aturan yang tegas untuk orang berjualan,
sehingga bisa saja akan ada pihak luar yang berjualan atau membeli dari daerah pandemi," ucapnya.
Untuk saat ini, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu lama di pasar dan segera pulang usai membeli.
Bagikan beras dan garam
Mengatasi penutupan pasar ini, Pemkab Agam mulai hari ini membagikan beras kepada masyarakat yang dirasa berhak sebanyak 10 kg per kepala keluarga.
Bagi yang di rumahnya terdapat dua kepala keluarga atau lebih mendapatkan jatah sebanyak 20 kg.
Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan garam secara cuma-cuma kepada semua KK di Kabupaten Agam.
Cara pembagiannya adalah dengan mendatangi masyarakat secara langsung, tidak dilakukan secara massal.
"Untuk antisipasi lebih lanjut ke depan, jika kondisi terus memburuk, kami juga membagikan bibit sayuran cepat panen kepada masyarakat.
Dalam 20 hari sayuran ini sudah siap panen, jadi masyarakat tidak perlu keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk lauknya, bisa memanfaatkan ternak yang ada seperti ayam dan itik," terang Martias. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Warga Ramai-ramai Kembalikan Beras Bantuan, Ini Sebabnya
dan di Tribunnews Ratusan Warga Agam Pilih Kembalikan Bantuan Beras saat Pandemi Covid-19, Ternyata Ini Alasannya