Breaking News:

Virus Corona

Dapat Beras saat Pandemi Covid-19, Ratusan Warga Agam Justru Pilih Kembalikan Bantuan, Ini Alasannya

Warga Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat ramai-ramai mengembalikan beras bantuan dari Pemerintah Kabupaten Agam.

BIRO PERS via Tribunnews
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) dan Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti (kiri) meninjau stok beras di Gudang Nomor 28 di Bulog Divre Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (2/10/2015). 

DTKS itu tahun 2019, sementara tahun ini sudah berubah.

Akhirnya warga berinisiatif ingin membantu sesama dengan mengembalikan berasnya," kata Riki.

 Menurut Riki, dari 130 KK yang mengembalikan beras itu, tercatat ada 1,3 ton beras yang terkumpul kembali.

Driver Ojol yang Ditipu Antarkan Penumpang 230 KM Terharu Terima Bantuan: Saya Takut Anak Kelaparan

"Beras yang terkumpul kembali itu kita serahkan kembali ke warga yang lebih membutuhkan," kata Riki.

Riki mengatakan, inisiatif warga untuk mengembalikan beras tersebut sangat diapresiasi.

Sebab, hal tersebut memperlihatkan bahwa warga Malalak sangat kompak dan rela saling membantu.

"Ini membuktikan kekompakan dan toleransi warga sudah sangat baik. Kita berharap kekompakan ini terus terjaga," kata Riki.

Camat Malalak Riki Eka Putra saat memberikan bantuan beras Pemkab Agam kepada warga
Camat Malalak Riki Eka Putra saat memberikan bantuan beras Pemkab Agam kepada warga (Dok: Humas Camat Malalak)

Pemkab Agam Tutup Pasar secara Bertahap Cegah Corona

Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mulai memberlakukan penutupan pasar secara bertahap untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Tak hanya pasar kabupaten, pasar tradisional atau pasar nagari juga akan ditutup sementara waktu sambil dilakukan penyemprotan disinfektan.

Sebagai gantinya, beberapa kebijakan telah dikeluarkan oleh Pemkab Agam mulai hari ini seperti operasi pasar khusus.

"Penutupan pasar secara bertahap yang kita maksud adalah membatasi interaksi penjual dan pembeli.

Rata-rata Agam memiliki banyak pasar tradisional yang pembeli dan penjualnya adalah masyarakat sekitar.

Mereka bisa melakukan transaksi di kebun atau di rumah, tidak melalui pasar," terang Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Agam Martias Wanto, ketika dihubungi, Rabu (1/4/2020).

Korban PHK Akibat Corona Diprioritaskan Dapat Kartu Pra Kerja & Siap Diberi Bantuan Rp 3,5 Juta

Dengan kebijakan seperti ini, menurutnya, berarti telah mengurangi jumlah orang berkerumun di pasar.

Halaman
123
Tags:
Covid-19virus coronaAgamberas
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved