Murid Tak Punya Smartphone, Ini Kisah Viral Guru Avan Datangi Rumah Siswa di Tengah Wabah Corona
Viral kisah guru Avan Fathurrahman datangi rumah siswa di tengah wabah corona. Banyak murid yang tak punya smartphone.
Penulis: ninda iswara
Editor: Talitha Desena
Tak hanya itu, bahkan beberapa murid tak memiliki televisi di rumah.
Padahal beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan mengeluarkan program pembelajaran di TVRI.
Melalui akun Facebook milikya, Avan Fathurrahman menceritakan perjuangannya mengajar para murid.
Sampai berita ini ditulis, catatan guru yang sehari-hari tinggal di Dusun Toros, Desa Babbalan, Kecamatan Batuan ini, mendapat 2.800 komentar, disukai 12.200, dan dibagikan 5.690 kali.
Melansir dari Kompas.com, Avan Fathurrahman pun menceritakan awal perjalanannya mengajar para murid.
Pemerintah pada 16 Maret 2020 lalu memutuskan agar siswa belajar di rumah dengan sistem penugasan dari sekolah.

Dikarenakan pandemi corona masih mewabah di Indonesia, pemerintah memperpanjang masa belajar dengan pola berbeda.
Pola belajar yang semula berupa penugasan pun berubah menjadi pembelajaran online.
"Ketika saya hubungi wali murid, ada yang merespons dan ada yang tidak. Yang merespons, kebetulan wali murid sedang tidak beraktivitas. Sedangkan yang tidak merespons, ternyata bekerja sebagai buruh tani karena sekarang musim panen padi," ujar Avan Fathurrahman seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari Kompas.com.
• Deretan Fakta Puluhan Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Positif Corona, Terungkap Kronologinya
• 4 KUNCI Sukses Korea Selatan Mencegah Kasus Positif Baru Pasien Corona, Indonesia Belajarlah!
Avan Fathurrahman merasa kesulitan mengontrol aktivitas para murid dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Terlebih pembelajaran model online dinilai semakin menyulitkan lantaran tak semua anak didiknya memiliki smartphone.
Selain itu, tak memiliki paket data internet hingga sinyal yang sulit menjadi kendala tambahan dalam proses pembelajaran.
Hingga akhirnya Avan Fathurrahman memiliki inisiatif untuk mendatangi rumah muridnya satu per satu.
"Akhirnya saya putuskan mendatangi rumah mereka satu-satu. Saya didik mereka, saya bawa berbagai macam buku agar dibaca dan dipelajari oleh murid-murid," ujar Avan Fathurrahman.
Perjuangan Avan Fathurrahman tak sampai disitu.