Kisah Haru Polisi di Depok Bantu Siswa Kurang Mampu Agar Bisa Ujian, Cari Donatur untuk Beli 7 HP
Siswa tak punya smartphone & tak bisa ikut ujian online, polisi ini cari donatur dan belikan 7 handphone.
Editor: ninda iswara
lihat foto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tindakan mulia dilakukan oleh seorang polisi di Depok.
Demi membantu siswa kurang mampu agar bisa ikut ujian online, seorang polisi rela mencari donatur.
Polisi bernama Bripka Asep ini mencari donatur agar bisa membelikan handphone untuk para siswa kurang mampu.
Seperti yang diketahui, sejak wabah corona merebak di Indonesia, kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah.
Para siswa disarankan untuk belajar dari rumah secara online.
Mereka diminta belajar dan mengerjakan tugas menggunakan smartphone yang mereka miliki.
• Murid Tak Punya Smartphone, Ini Kisah Viral Guru Avan Datangi Rumah Siswa di Tengah Wabah Corona
• Wanita Pemulung Menangis Pilu Dapat Bantuan Beras Sekarung: Saya Nggak Makan dari Kemarin Pak
Namun beberapa fakta pilu justru bermunculan.
Beberapa siswa kurang tak memiliki smartphone.
Tak hanya itu, sejumlah kendala lain seperti tak ada sinyal hingga tak ada uang untuk membeli kuota juga dialami oleh para siswa.
Akibatnya, mereka tak bisa mengikuti ujian secara online.
Untuk membantu para siswa yang tak bisa mengikuti ujian online, tindakan yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Cimanggis bernama Bripa Asep ini patut diapresiasi.
Cerita ini bermula pada Jumat (17/4/2020) beberapa hari yang lalu, ketika Kepala Sekolah SMP Islam Nurusky di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, menemui Lurah Tapos untuk mengadakan ujian di sekolah.
Bukan tanpa sebab, hal ini terpaksa dilakukan lantaran ada tujuh siswanya yang kurang mampu dan tidak memiliki handphone guna mengikuti ujian sekolah dari rumah.
• Jenderal Petinggi Polri Unggah Video Polisi Lupa Lepas Masker saat Minum, Langsung Viral di Medsos
• Beri Bantuan ke Ojek Online Terdampak Covid-19, Kaesang Pangarep Malah Dinyinyiri, Balas Ngegas Gini
Lurah meminta izin untuk menyelenggarakan ujian di sekolah khusus untuk ke-tujuh siswa tersebut.
Mengetahui hal tersebut, Bripka Asep pun tidak memberikan izin pelaksanaan ujian di sekolah dan mencari alternatif lain dengan berkoordinasi bersama Lurah Tapos.
