Breaking News:

Mudik Dilarang, Selain Diminta Putar Balik, Warga Bandel Bisa Didenda Rp 100 Juta Jika Lakukan Ini

Ada sanksi khusus bagi warga yang nekat mudik, mereka bisa terkena sanksi kurungan penjara atau denda Rp 100 juta.

Kolase TribunNewsmaker - Kompas.tv via Tribun Jogja
Ilustrasi - Larangan Mudik Lebaran 2020 sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 

"Ada sedikit peningkatan jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan, sampai jam tiga sore ada 1.000 penumpang yang berangkat," kata Made saat dihubungi Kamis (23/4/2020).

"Menurut saya karena besok sudah mulai dilarang mudik dan besok hari pertama puasa, hari pertama puasa biasanya banyak yang pulang kampung, ditambah besok ada larangan mudik jadi mereka berangkat hari ini."

Made mengatakan bahwa Terminal Kampung Rambutan masih akan beroperasi pada Jumat (24/4/2020) sesuai dengan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar sementara ia menunggu peraturan dari Kementerian Perhubungan terkait larangan mudi

"Untuk besok kita masih menunggu peraturan Menteri (Perhubungan) mengenai larangan mudik, apakah besok stop atau bagaimana belum tahu sekarang, karena (larangan mudik) baru (berdasarkan) pernyataan Bapak Presiden tanggal 24 April, cuma peraturan menhubnya belum keluar, jadi saya masih menunggu aturan dari Kemenhub mengenai aturan mudik, mulai besok ini bagaimana," kata Made.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Merak, jumlah penumpang yang berjalan kaki pada hari Rabu (22/4/2020) melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi 1.248 orang jika dibandingkan pada hari Selasa (21/4/2020) yang sebesar 605 orang.

Jumlah penumpang di atas kendaraan pada Rabu (23/04) juga naik menjadi 16.006 orang, dari 11.688 satu hari sebelumnya.

Salah satu pemudik yang ditemui di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, adalah Arya Winanda.

Pria yang bekerja sebagai penyablon pakaian di Tangerang ini mengatakan ia sebenarnya was-was mudik di tengah wabah virus corona, namun ia tidak memiliki pilihan lain lantaran pendapatannya menurun.

"Takut juga terhadap virus corona cuma gimana lagi, kita juga was-was dengan virus corona. Susah (bertahan hidup di Tangerang), kalau tidak ada duit, ngutang-ngutang terus," katanya kepada wartawan Robertus Bejo yang melaporkan untuk BBC Indonesia.

Sementara itu, tidak terpantau adanya lonjakan penumpang di Stasiun Pasar Senen dan Gambir karena setiap harinya hanya empat kereta api jarak jauh yang beroperasi. Tiga kereta api berangkat dari Gambir dan satu dari Pasar Senen.

"Secara sistem tiket sudah dibatasi, sekarang satu rangkaian itu tidak akan mungkin berangkat lebih dari 50 persen (kapasitasnya) karena untuk menjaga physical distancing dari awal itu secara sistem seat-nya sudah dibatasi, karena dalam satu rangkaian itu yang sebelumnya satu rangkaian kursi diisi dua org sekarang diisi satu orang," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa kepada BBC, Rabu (22/4/2020).

"Kalau kita pantau sejak 20 hari terakhir ini sebulan terakhir itu tidak pernah [kereta] berangkat dengan okupasi di atas 30%, mayoritas okupansinya sekitar 30%."

(Tribunnewsmaker/ Listusista)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dilarang Mudik, yang Bertahan dan yang Bersikeras untuk Pulang"

Tags:
mudikvirus coronaCovid-19Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved