Eks Napi Asimilasi Berulah Lagi, Masinton Pasaribu: Kok Bisa Dibebaskan Tidak Ada Monitoring?
Soal eks napi asimilasi yang berulah kembali, Masinton Pasaribu mempertanyakan monitoring yang dilakukan dewan terkait.
Editor: Irsan Yamananda
"Ini menegaskan bahwa ada ketidaktelitian petugas pemasyarakatan ketika melakukan record terhadap masing-masing warga binaan," lanjutnya.
Masinton mengatakan, jumlah narapidana yang kembali melakukan tindak kriminal setelah dibebaskan lewat program asimilasi dan integrasi memang terbilang sedikit.
Dari 39.273 narapidana, 95 orang melakukan pelanggaran. Jumlah ini hanya 0,24 persen dari total yang dibebaskan.
Namun, hal ini dinilai mengkhawatirkan mengingat ada warga binaan yang setelah dibebaskan justru melakukan tindak kriminal fatal.
Masinton pun mempertanyakan pemberian program asimilasi dan integrasi itu.
• POPULER - Marak Kejahatan, Yasonna Minta Napi Asimilasi Tak Disalahkan, Hotman: Ngomong Apa Sih
• POPULER - Banyak Napi Asimilasi Kembali Berulah, Ari Wibowo Geram, Sentil Yasonna Laoly
• POPULER - Dapat Asimilasi Corona, Eks Napi di Solo Kembali Berulah, Mencuri Setelah Bebas
"Kok bisa dibebaskan orang tidak ada monitoring, tidak ada kontrol dan tidak diketahui ketika di dalam penjara itu seperti apa rekam jejaknya," ujar Masinton.
Menurut Masinton, hal ini seharusnya dijadikan bahan evaluasi oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan dalam memberikan program asimilasi dan integrasi ke depannya.
Ditjen Pemasyaralatan diminta untuk lebih teliti dan selektif memastikan narapidana yang berpotensi melakukan perbuatan kriminal kembali sehingga tidak dibebaskan.
"Memang benar-benar harus selektif, harus dipastikan bahwa warga binaan yang diberi asimilasi dan integrasi itu benar-benar bisa tidak ulangi prbuatannya," kata Masinton. (TribunNewsmaker/ *)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Napi Asimilasi Kembali Bertindak Kriminal, Politisi PDI-P Sebut Pemerintah Tak Teliti dan Selektif".
BACA JUGA : di Tribunnews.com dengan judul Soal Eks Napi Asimilasi yang Berulah Lagi, Masinton: Kok Bisa Dibebaskan Tidak Ada Monitoring?