Pilunya Pedagang Asongan, Penghasilan Turun Drastis Hingga 50 Ribu, Sebelumnya Bisa Sampai 700 Ribu
Pedagang asongan di kawasan wisata Pantai Kuta Mandalika harus mengalami penurunan pemasukan yang drastis, sampai 'hanya' dapat 50 ribu sehari
Editor: Talitha Desena
Lalu, sopir ambulans yang berinisial I, ternyata tidak bisa menunjukkan surat jalan ataupun surat rujukan pasien.
Selain itu, polisi juga tidak melihat tenaga medis dan peralatan kesehatan di ambulans tersebut.
Melihat kejanggalan tersebut, polisi akhirnya meminta ambulans tersebut putar balik.
Sempat ada penolakan, namun setelah dijelaskan terkait aturan mudik di masa pandemi corona, sopir dan penumpangnya bersedia menuruti permintaan polisi.
"Diminta putar balik karena ambulans tidak dilengkapi surat rujukan dan kelengkapan surat keterangan jalan," ujarnya, Sabtu (23/5/2020) malam.
Sementara itu, menurut keterangan I (30), kejadian itu berawal saat dirinya dihubungi oleh seorang perempuan yang minta
Lalu, mobil ambulans yang diduga disewa oleh A adalah milik sebuah komunitas info warga Jember wilayah Bali.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Hery Antasari, mengatakan pengawasan yang lebih ketat terhadap kendaraan-kendaraan yang mendapat dispensasi untuk beroperasi selama PSBB ini mereka lakukan bukan tanpa alasan.
Adanya pelarangan mudik dari pemerintah, ujar Kadishub, membuat modus-modus mudik menjadi tidak konvensional lagi.
• UPDATE Corona Dunia 24 Mei: Total 5,4 Juta Pasien, Amerika Serikat Was-was Nyaris Tembus 100 Ribu
• SIASAT Halal Bihalal Idul Fitri 2020 Saat Corona, Ini Panduan Video Conference Maupun Pesta Terbatas
Pemudik tak lagi nekat menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum secara terbuka.
"Tapi menggunakan kendaraan-kendaraan yang tak lazim dipakai penumpang, seperti kendaraan barang, bahkan ambulans."
"Namun, ada juga yang menggunakan fasilitas kendaraan pribadi yang memang si pengemudinya memiliki dispensasi karena bergerak di kegiatan yang dikecualikan."
"Modus-modus seperti ini memerlukan adanya pengamatan khusus dari petugas di lapangan," ujarnya di Gedung Sate, Selasa (5/5/2020).
"Kita sudah antisipasi."
"Kepolisian sudah sangat paham, kami sudah sangat paham."
"Banyak sekali modus-modus yang bisa kita identifikasi secara visual di lapangan dan tindakan apa yang akan dilakukan, yang sudah dilakukan, dan akan terus dilakukan."
"Ciri-cirinya mudah terlihat, tapi memang perlu waktu dan energi dari petugas di lapangan juga memperhatikan risiko (penyebaran Covid-19) saat berinteraksi dengan pemudik," ucap Hery.
Untuk mengantisipasi masih adanya warga yang memaksa mudik, Hery mengatakan, baik Kepolisian maupun petugas lapangan Dishub sudah sangat paham dan bisa melakukan identifikasi visual terhadap modus mudik yang tidak konvensional.
Di antaranya, dengan memakai ambulans dan kendaraan barang.
• BREAKING NEWS Ramai Tagar #IndonesiaTerserah, Dokter di Denpasar Terpapar Corona, Tertular Siapa?
• POPULER - Jejak Kota Tegal dalam Cegah Corona: Awalnya Umumkan Local Lockdown hingga Kini Tutup PSBB
• Keluarga PDP Corona Diminta Bayar Rp 3 Juta untuk Pemakaman Jenazah, Pihak RS Sebut Ada Salah Paham
Lalu, ada juga yang menggunakan kendaraan pribadi yang pengemudinya punya dispensasi untuk bergerak tapi ternyata digunakan mengangkut pemudik.
"Ciri-ciri itu mudah terlihat, tapi memang perlu waktu dan energi dari petugas di lapangan juga memperhatikan risiko (penyebaran COVID-19) saat berinteraksi dengan pemudik," ucap Hery.
"Yang pasti tindakan yang telah dan akan terus dilakukan adalah mengembalikan pemudik ke tempat asalnya. Hingga kemarin (4/5) kurang lebih ada 33 ribu yang sudah dikembalikan (diputar balik) ke tempat asal," katanya.
(Tribunnewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di dengan judul "Lebaran Dulu Dapat Sampai Rp 700.000, Sekarang Cuma Rp 50.000 Sehari" dan di di Kompas.com dengan judul "Kronologi Ibu dan Anak Sewa Ambulans untuk Mudik dari Bali ke Jember".
Dan di Tribunnews.com, Kisah Pedagang Asongan, Karena Pandemi Penghasilan Turun Hingga 50 Ribu, Tadinya Sampai 700 Ribu