Fakta Kasus Pencabulan Bermodus Ritual Mandi Kembang, Pelaku Klaim untuk Penyucian Diri, Tak Memaksa
Bermodus ritual mandi kembang, pria ini diduga cabuli kliennya. Klaim untuk penyucian diri.
Editor: ninda iswara
2. Tindakan cabul pelaku
Saat ritual mandi kembang itu dilakukan, AS disebut tidak hanya menawarkan kliennya untuk membuka pakaian, namun juga menjamah bagian vital mereka.
• Gadis 16 Tahun Meninggal Usai Diperkosa Pacar & 4 Temannya, Diduga Dicekoki Obat Sebelum Dicabuli
• Balita Dicabuli di Tempat Penitipan Anak, Ibunya Disogok Uang Damai, Korban Trauma & Kerap Berteriak
"Pada saat buka baju, mereka dijamah, bahkan mohon maaf diperlakukan tidak wajar di bagian intimnya," klaim Azis.
"Sampai sekarang belum ada data korban yang pernah disetubuhi, tapi kita akan perdalam lagi penyelidikan. Kemungkinan para korban masih merasa malu," tutur dia.
3. Korban melapor karena tak ada efek apa-apa setelah ritual cabul

Azis menyampaikan, sejauh ini sudah ada 4 orang yang merasa menjadi korban pelecehan seksual oleh AS dalam ritual yang diklaim dibayar "seikhlasnya" itu.
Mereka menduga, ritual mandi kembang itu hanya kedok dari niat AS untuk melakukan pelecehan seksual terhadap mereka.
"Ada keluhan dari salah 1 korban bahwa setelah dicabuli pun ritual tersebut sia-sia. Tidak membawa efek pada korban, kemudian akhirnya lapor ke kepolisian," kata Azis.
4. Pelaku mengaku dapat kemampuan turun-temurun
AS mengaku kepada polisi bahwa ia punya kemampuan "menyucikan diri" itu dari keluarganya.
Terapi mandi kembang itu, lanjut Azis, diakui AS sebagai sarana pengobatan rohani.
"Dia mengaku menyucikan jiwa semacam pengobatan rohani dan dia mengaku memiliki kemampuan turun-temurun dari orangtuanya," ujar dia.
5. Pelaku mengklaim tak memaksa korban
Kepada polisi dan wartawan, AS menyampaikan pembelaan.
Ia membenarkan bahwa ia merasa mendapatkan kemampuan khusus secara turun-temurun melalui praktik mandi kembang itu.