Breaking News:

Virus Corona

Soal Vaksin Covid-19, Anggota DPR Khawatir Akan Dijadikan Bisnis Pemerintah Indonesia dan China

Saleh khawatir, jika digunakan dengan pendekatan B2B, vaksin ini hanya dijadikan bisnis dan menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan.

Editor: Irsan Yamananda
Shutterstock
Ilustrasi vaksin corona 

Honesti juga mengungkapkan alasan Indonesia memilih vaksin dari perusahaan China, Sinovac.

Menurut dia, vaksin Sinovac dipilih karena pengembangannya berlangsung cepat.

Honesti menjelaskan, semua vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia akan melalui tahapan uji praklinis, uji klinis fase 1, fase 2, dan fase 3 sebelum mendapatkan ijin edar dari regulator masing-masing negara.

Menurut dia, saat ini rata-rata perusahaan produsen vaksin dunia baru mencapai tahap uji praklinis ataupun uji klinis fase 1. Namun, Sinovac sudah menyelesaikan uji klinis fase 2.

"Sudah selesai uji klinis tahap 2 dan akan berlanjut ke uji klinis tahap 3," kata Honesti kepada Kompas.com, Rabu (22/7/2020).

 Seusai Lakukan Uji Klinis Tahap 3, Bio Farma Akan Produksi Massal Vaksin Covid-19 di Awal Tahun 2021

Di sisi lain, Honesti menegaskan bahwa Indonesia juga membutuhkan akses cepat terhadap ketersediaan vaksin.

Sebab, saat ini puluhan juta rakyat harus keluar rumah tiap hari untuk mencari nafkah dan mereka berisiko besar terpapar virus corona.

"Kita butuh akses cepat untuk ketersediaan vaksin karena ini peluang terbaik untuk kembali normal lagi," katanya.

Meski pengembangan vaksin Sinovac berjalan cepat, Honesti memastikan bahwa proses dan tahapannya sudah dilakukan dengan baik.

4. Daftar 4 Puskesmas di Bandung Tempat Uji Klinis Vaksin Covid-19 asal China

Ketua Tim Penelitian uji klinis tahap 3 calon vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Profesor Kusnandi Rusmil mengatakan, empat Puskesmas di Kota Bandung akan diikutsertakan dalam penelitian uji klinis calon vaksin Covid-19.

"Untuk Puskesmas kita akan ujicoba di Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Garuda, Puskesmas Ciumbuleuti, dan Puskesmas Dago," ujar Kusnandi dalam konferensi pers di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad Jalan Prof Eyckman, Kota Bandung, Rabu (22/7/2020).

 Bangkrut Saat Covid-19, Pria Ini Kubur Harta Karun Senilai Rp 14 Miliar, Tantang Orang untuk Berburu

Kusnandi menjelaskan, empat Puskesmas tersebut dipilih berdasarkan pengalaman uji klinis vaksin-vaksin yang pernah diteliti oleh Universitas Padjadjaran.

"Saya pilih berdasarkan pengalaman saya melakukan uji klinis. (Fasilitas) Puskesmas itu sangat memadai," jelasnya.

Kusnandi menjelaskan, setelah timnya mendapatkan izin dari Komite Etik Penelitian Universitas Padjadjaran untuk melakukan uji klinis calon vaksin Covid-19 tersebut akan dilakukan pada awal bulan Agustus 2020.

Puskesmas-puskesmas yang ditunjuk nantinya akan melakukan perekrutan relawan yang bersedia untuk disuntik calon vaksin Covid-19 dengan cara menyebarkan selebaran. Selain itu, fasilitas kesehatan yang ditunjuk akan menjadi lokasi pendaftaran calon relawan uji klinis.

"Harus orang Kota Bandung (tinggal di Kota Bandung) supaya pemantauannya mudah," tandasnya.

5. Bukan Hanya Indonesia

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (20/7/2020), Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizansyah mengatakan, Indonesia bukan satu-satunya negara yang menguji coba kandidat vaksin corona buatan Sinovac.

Kedua negara yang dimaksud adalah Bangladesh dan Brasil.

Bangladesh menjadi negara yang juga telah menyetujui fase ketiga uji coba vaksin corona asal China yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd.

Melansir Reuters, Senin (20/7/2020), anggota komite nasional penanganan Covid-19 Bangladesh menuturkan, Sinovac sengaja menguji coba vaksinnya di luar China karena kasus virus ini telah menurun di negara tersebut.

Rencananya, Pusat Penelitian Penyakit Diarrheal Internasional di Bangladesh (ICDDR, B) akan melakukan uji coba vaksin corona ini pada bulan depan, Agustus.

"Kami telah memberikan izin untuk uji coba setelah meninjau protokol penelitian," ujar Mahmood Uz Jahan, pimpinan Dewan penelitian Medis Bangladesh, dikutip dari Reuters.

Uji coba akan dilakukan di tujuh rumah sakit Covid-19 di Dhaka, ibu kota Bangladesh.

Sebelum dikirim ke Bangladesh, vaksin corona buatan Sinovac telah lebih dulu diuji coba tahap III di Brasil.

Hal itu diumumkan Sinovac pada Senin (6/7/2020) dan menjadikan mereka satu dari empat perusahaan terdepan yang memproduksi vaksin corona.

Tiga perusahaan lain yang juga mengembangkan vaksin Covid-19 ini adalah AstraZeneca yang dikembangkan para peneliti di Universitas Oxford, Sinopharm dari China, dan Moderna dari Amerika Serikat.

Dalam pengujian ini, sebanyak 9.000 tenaga medis profesional direkrut untuk bekerja di fasilitas khusus penelitian Covid-19 yang rencananya dimulai pada bulan ini.

Sinovac mulai mengembangkan calon vaksin corona pada akhir Januari lalu, dan sedang mempersiapkan pabrik untuk vaksin ini.

 Pasien Positif Covid-19 di NTB Kabur dari Rumah Sakit & Malah Edarkan Sabu, 12 Paket Diamankan

Diharapkan pabrik ini dapat memproduksi hingga 100 juta vaksin virus corona dalam setahun. (TribunNewsmaker/*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggota DPR Khawatir Vaksin Sinovac Dijadikan Bisnis Pemerintah Indonesia dan China".

BACA JUGA : di Tribunnews.com dengan judul Soal Vaksin Corona, Anggota DPR Khawatir Akan Dijadikan Bisnis Pemerintah Indonesia dan China.

Sumber: Kompas.com
Tags:
DPRIndonesiaChinaCovid-19virus corona
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved