Breaking News:

Pembubaran Paksa Midodareni di Solo, Walkot Rudy Berharap Insiden Tak Terulang Lagi, Beri Pesan Ini

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo angkat bicara terkait kasus pembubaran paksa acara midodareni di Pasar Kliwon solo.

Kompas.com/ LABIB ZAMANI
FX Hadi Rudyatmo 

Tiga mobil pun berhasil keluar.

Di belakangannya ada dua motor yang dikendarai Habib Umar Assegaf dan sang adiknya, Hussein Abdullah.

Namun, menurut Memed, Hussein dipukul massa secara bertubi-tubi dan sempat terjatuh.

Hussein yang berusaha berdiri dihantam batu seukuran kurang lebih 20 cm.

"Saat kena hantaman Hussein jatuh tidak bisa berdiri," katanya.

Umar, lanjut Memed, tidak bisa berbuat apa-apa saat sang adik menerima itu semua.

Di saat bersamaan ia juga mendapat perlakuan yang sama saat berboncengan dengan Hadi, putranya.

"Umar dan putranya juga menghadapi pukulan dan tendangan mencoba agak melajukan kendaraan," tutur Memed.

"Di situ tetap dirangsek oleh pihak yang di luar dan kena pukul di dagu sebelah kiri," tambahnya.

Umar yang terjatuh lantang melindungi anaknya dari massa yang terus memukul.

"Beliau menderita pukulan dengan batu, kayu, tangan kosong, dan diinjak kepalanya," kata Memed.

"Posisi Umar terjepit motor yang jatuh kemudian pak umar teriak kaki saya patah," imbuhnya.

Mendengar teriakan Umar, polisi lantas berusaha menghalau massa dan segera membawa ketiganya ke rumah sakit.

Awalnya mereka dirujuk ke rumah sakit Islam Kustati sebelum akhirnya dirawat di rumah sakit Indriarti Solo Baru. (Tribunnewsmaker.com/ Listusista/ Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Pembubaran Midodareni di Solo, Keluarga Diserang dan Kaca Mobil Dipecah"

Baca juga di Tribunnews Walkot Rudy Soroti Kasus Pembubaran Paksa Midodareni di Solo, Berharap Tak Terulang & Beri Pesan Ini

Tags:
SoloWali KotaFX Hadi RudyatmoPasar Kliwonmidodareni
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved