Tukang Cilok Bunuh Gadis 18 Tahun, Emosi Tas Milik Korban Berisi Baju, Dijual untuk Bayar Utang
Pengakuan tukang cilok tega bunuh gadis 18 tahun. Incar tas korban, emosi isinya hanya pakaian.
Editor: ninda iswara
Dari penjualan uang, ia mendapatkan uang hasil penjualan pakaian korban sebesar Rp 115.000.
Uang tersebut dipakainya untuk membayar utang di kampung halamannya wilayah Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.
"Uang hasil jual pakaian korban saya pakai untuk bayar utang di Cipatujah. Saya hasil penjualan pakaian itu semuanya Rp 115.000 saja," ungkapnya.
Setelah itu ia kabur ke kampung halamannya.
Sebulan melarikan diri, EB ditangkap di rumah orang tuanya di Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.
"Iya, saya ke Cipatujah itu sekalian melarikan diri," ujar dia.
Sementara itu Kepala Satreskrim Polresta Tasikmalaya, AKP Yusuf Ruhiman membenarkan jika pelaku pembunuhan mengincar barang yang dibawa korban.
"Hasil penelusuran korban sebelumnya dibawa oleh pelaku dengan mengaku tahu alamat yang dicari korban. Korban awalnya datang dari Cirebon ke Kota Tasikmalaya untuk ke rumah ibu angkatnya. Namun, alamatnya katanya lupa dan dimanfaatkan oleh pelaku," ungkap Yusuf.
Pelaku pun langsung diamankan di rumahnya tanpa perlawanan dan mengakui semua perbuatannya.
Sebelum membunuh korban, pelaku sempat membawa korban ke tempat sepi memakai angkot di pinggir rel kereta api wilayah Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.
"Pelaku dijerat Pasal 365 dan Pasal 338 dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun. Kini kita sudah amankan pelaku dan telah ditahan di sel Polres Tasikmalaya," tambahnya. (TribunNewsmaker.com/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengakuan Tukang Cilok Bunuh Gadis 18 Tahun, Incar Isi Tas Berisi Baju, Dijual untuk Bayar Utang
dan di Tribunnews.com Pengakuan Tukang Cilok Bunuh Gadis 18 Tahun, Incar Tas Korban untuk Bayar Utang, Emosi Isinya Baju