Syekh Ali Jaber Ditikam
Pengakuan Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber: Dulu Penggemar Korban, Berubah Setelah Bertemu Seseorang
"Ada motif yang mungkin belum di-sharing ke media," tutur Ken kepada Tribunnews.com, Selasa (22/9/2020).
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Menurutnya, kunjungan Mahfud tersebut merupakan bentuk perhatian dari seorang Menteri.
“Saya berterima kasih karena Pak Menteri bisa silaturahim."
"Sebenarnya saya biasa panggil guru, saya tak biasa panggil Pak Menteri."
"Jadi saya sadar kehadiran beliau sebagai bentuk perhatian dan sangat berharga bagi saya."
"Alhamdullilah kondisi saya sangat membaik,“ ujar Syekh Ali Jaber.
Sebelum peristiwa berlangsung, Syekh Ali Jaber mengaku sedang mengawali acara di masjid tersebut agar jamaahnya mengikuti protokol kesehatan.
Setelahnya, Syekh Ali Jaber memanggil seorang anak berusia 9 tahun untuk tes sebuah bacaan.
"Saya panggil seorang anak usia 9 tahun untuk tes bacaan, karena dia ikut wisuda.
Sambil saya bantu dia perbaiki bacaannya, meluruskan hurufnya," sambungnya.
"Begitu selesai, saya minta ibu si anak itu untuk foto bersama untuk kenang-kenangan," kata Syekh Ali Jaber.
• 5 Fakta Penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung, Pisau Patah hingga Medsos Pelaku Jadi Sorotan
Namun saat hendak berfoto, memori ponsel si ibu anak tersebut terlalu penuh.
Mengetahui hal tersebut, Syekh Ali Jaber meminta tolong kepada jamaah yang mempunyai ponsel untuk mendokumentasikannya dengan si anak tersebut.
"Pas saya fokus ke kiri, kemudian ke kanan untuk melihat pada jamaah yang membawa HP saya pinjam,"
"Tiba-tiba di atas panggung ada orang lari," ucap Syekh Ali Jaber.
Posisi panggung, lanjut Syekh Ali Jaber, saat itu cukup dengan jalan karena posisi acara di luar ruangan.
Karena hal tersebut, menurutnya, pelaku cukup mudah untuk masuk karena tak terhalang jamaah.

"Ketika mengarah ke kanan, saya tiba-tiba kaget melihat ada orang di hadapan saya,"
"Saya langsung, Qadarullah, respon.
Kalau saya gak lihat ke kanan, mungkin bisa, Qadarullah, bisa ke leher atau dada saya," ceritanya.
"Tapi subhanallah saya angkat tangan, makannya dia tusuk ke tangan, maka begitu saya lawan patah pisaunya ke dalam otot bagian kanan," sambung Syekh Ali Jaber.
Setelah insiden tersebut, jamaah langsung mengamankan dan mengangkap pelaku.
"Jadi pelaku bukan bagian dari acara ini?" tanya pembawa acara.
"Iya, keliatan dari luar karena dia lari," kata Syekh Ali Jabar.
Saat kejadian tersebut, Syekh Ali Jaber mengaku sedang berdiskusi dengan jamaah.

"Posisi jamaah cukup fokus karena kita lagi diskusi dengan jamaah, berdialog,"
"Makannya jamaah fokus ke saya tidak memperhatikan dan ini kejadiaan pertama kali barang kali," tuturnya.
Ditanya berapa jumlah pelaku, Syekh Ali Jaber mengaku hanya melihat satu orang.
Syekh Ali Jaber menyebut sempat kasihan kepada pelaku.
Pasalnya saat diamankan, pelaku sempat dihakimi oleh jamaah.
• Totalitas Berdakwah, Syekh Ali Jaber Tetap Isi Ceramah di Malam Hari Setelah Kejadian Penusukan
"Saya bilang jangan, amankan aja dulu. Biar ini tugas polisi, jangan kita main hakim sendiri," sambung Syekh Ali Jaber.
Sementara untuk identitas pelaku, Syekh Ali Jaber mengaku belum mengetahuinya.
Pelaku sempat diamankan di ruang masjid seraya menunggu polisi datang.
"Sampai saat ini belum, habis ditahan oleh jamaah, diamankan di ruang masjid sambil menunggu polisi datang,"
"Saat polisi datang lalu membawa beliau (pelaku) ke kantor polisi," sambungnya. (TribunNewsmaker/ Irsan Yamananda)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Pelaku Penikaman Syekh Ali Jaber: Dulu Penggemar Korban, Berubah Setelah Bertemu Seseorang.