Pemerintah Dituding Bungkam Suara Kritis KAMI, Mahfud MD Sebut Tak Ada yang Baru: Tak Usah Dipikir
Menkopolhukam, Mahfud MD angkat bicara soal kritikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
"Itu yang saya bilang, kalau kita nggak percaya dengan polisi, kita percaya sama siapa, karena polisi memiliki data yang akurasinya bisa kita percaya, seluruh data dan sumber ynag dimiliki oleh polri, memberi petunjuk untuk langkah-langkah yang akan dilakukan," ujarnya.
Ali Mochtar Ngabalin berharap semua permasalahan ini dipercayakan ke kepolisian.
Ali Mochtar Ngabalin mengaku dirinya mendukung segala upaya penyelidikan dan meminta masyarakat percaya terhadap polisi.
"Mari kita dukung pandangan atau pikiran yang positive thinking atas kerja-kerja profesional yang dilakukan kepolisian negara, dengan harapan bisa menemukan titik temu dari apa yang dilakukan oleh kepolisian," papar Ngabalin.
"Saya kira tentu polisi sangat profesional," tambahnya.
Diketahui dari 8 orang anggota KAMI yang ditangkap tersebut, 4 berasal dari KAMI Medan dan 4 lainnya berasal dari KAMI Jakarta.
Anggota KAMI Medan yang ditangkap yaitu Juliana, Devi, Khairi Amri, dan Wahyu Rasari Putri.
Sementara itu anggota KAMI Jakarta yang ditangkap adalah Anton Permana, Syahganda Nainggolan, Jumhur, dan Kingkin.
Mereka diduga menyebarkan isu hoaks terkait UU Cipta Kerja.
(Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pemerintah Dituding Bungkam Suara Kritis KAMI, Mahfud MD Santai: Kritik Mereka Gak Ada yang Baru
dan di Tribunnews Pemerintah Dituding Bungkam Suara Kritis KAMI, Ini Tanggapan Mahfud MD, Sebut Tak Ada yang Baru