Demo Ricuh di Jakarta, Ini Kisah Demonstran yang Terjerat Kasus, Dituduh Provokasi, Keroyok Polisi
Kisah para demonstran yang terjerat kasus usai demo ricuh di Jakarta. Ada yang keroyok polisi.
Editor: ninda iswara
Ketiga pria tersebut berinisial MLAI, WH dan SN yang ditangkap di kawasan Jakarta Timur dan Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
"Ada 3 orang yang sebagai provokasi penghasutan serta ujaran kebencian dan berita bohong masalah demo kemarin untuk undangan yang STM itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Selasa (20/10/2020).
Yusri menegaskan, MLAI dan WH merupakan admin media sosial Facebook yang memiliki nama akun "STM Se-Jabodetabek".
Adapun, akun Facebook yang digunakan MALI dan WH itu memiliki 20.000 pengikut.
"Tujuannya memprovokasi, menghasut dan juga video-video yang disebar memancing semua pelajar," katanya.
Sementara untuk SN merupakan admin dari akun instagram @panjang.umur.perlawanan. SN juga melakukan hal yang sama dengan MLAI dan WH.
Polisi menilai SN juga memprovokasi dan menghasut para pelajar dari media sosial instagram yang dibuat.
"Ketiganya sudah diamankan di Polda Metro Jaya untuk dikembangkan," katanya.
Baca juga: AGENDA LENGKAP Demo Buruh Hari Ini: Desak Jokowi Batalkan Omnibus Law, Mahfud MD Cemas Jatuh Korban
Baca juga: Pengakuan Mahasiswa di Demo Anarkis UU Cipta Kerja : Lagi Makan Pempek, Ditembak Gas Air Mata
Berstatus pelajar

Yusri menegaskan, ketiga tersangka diduga menggerakkan dan memprovokasi pelajar untuk berbuat ricuh itu juga berstatus pelajar.
MLAI, WH dan SN itu masih pelajar tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jakarta.
"Iya, anak SMK dari Jakarta Barat," kata Yusri.
Bukan saja memprovokasi kericuhan pada tanggal 8 dan 13 Oktober, ketiganya juga menghasut pelajar lain untuk ikut dalam aksi pada 20 Oktober 2020.
Cara mereka pun masih sama dengan menggunakan media sosial baik Facebook hingga Instagram yang memiliki pengikut cukup banyak.
"Semua adminnya dia, dia yang mengundang, dia yang memprovokasi, kirim foto-foto, terus ajak para pelajar STM, ayo kita kumpul demo, menghasut, provokasi, ujaran kebencian, makanya kita tangkap, anak sekolah ternyata," katanya.