Virus Corona
Jangan Tolak Rapid Test & Swab, Wagub DKI Riza Patria Ingatkan Soal Dendanya, Bisa Capai Rp 7 Juta!
Masyarakat yang menolak untuk diperiksa dengan rapid dan swab test akan mendapatkan denda.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNWSMAKER.COM - Masyarakat yang menolak untuk diperiksa dengan rapid dan swab test akan mendapatkan denda.
Soal ancaman denda ini diingatikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Ancaman denda bagi masyarakat yang menolak untuk diperiksa dengan rapid dan swab test pun tak main-main.
Masyarakat yang menolak dilakukan rangkaian tes kesehatan sebagai upaya mendeteksi penyebaran Covid-19, akan dikenakan denda sebesar Rp 5 juta.
Tak hanya rapid dan swab test, untuk vaksin nantinya juga ada peraturannya.
"Terkait soal swab memang ada ketentuan di Perda tidak boleh menolak, termasuk divaksin juga ada perturannya.
Baca juga: Ada 1.579 Kasus Baru di Jakarta, Simak UPDATE Virus Corona Nasional Sabtu 21 November 2020
Baca juga: BIN Gelar Rapid Test Antigen Covid-19, Ratusan Santri Pondok Pesantren di Jakarta Barat Mengantre

Dendanya maksimal Rp 5 juta," kata Riza saat di Polda Metro Jaya, Senin (23/11/2020).
Dijelaskan Riza, denda bisa meningkat jika masyarakat yang menolak rapid test dan swab test melakukan tindakan kekerasan.
Denda bisa mencapai Rp 7 juta.
"Bahkan kalau ada tindakan kekerasan (dendanya) bisa sampai Rp 7 juta," ucap Riza.
Riza pun meminta kepada masyarakat yang pernah ada di dalam kerumunan hingga berpotensi terjadinya penularan Covid-19 untuk dapat mengikuti tes kesehatan.
"Kami dari Pemprov, Dinkes akan terus berupaya agar seluruh masyarakat yang ada dalam kerumunan yang berpotensi ada kejala terpapar virus corona kita akan minta tes," katanya.
Sebelumnya, Riza mendatangi Polda Metro Jaya terkait pemanggilan untuk mengklarifikasi soal kerumunan dalam acara Maulid Nabi dan pernikahan putri pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Dari pengamatan Kompas.com, Riza tiba di Polda Metro Jaya, Kamis (23/11/2020), sekitar pukul 11.07 WIB.
Riza mengatakan, akan memberikan klarifikasi sesuai fakta dan data terkait pelanggaran protokol kesehatan di acara Rizieq.