Breaking News:

Virus Corona

Kasus Harian Covid-19 Tembus 9.000, Satgas Beri Sinyal Bahaya & Sebut Masyarakat Masih Sangat Abai

Satgas Covid-19 sebut masyarakat masih sangat abai terhadap penanganan Covid-19 hingga kini kasus harian mencapai lebih dari 9000

Editor: Talitha Desena
Kolase TribunNewsmaker - Istimewa dan Pixabay.com
Ilustrasi Pasien Virus Corona atau Covid-19 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat bahkan disebut dalam keadaan yang berbahaya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, temuan kasus harian Covid-19 yang menembus angka 9.000 kasus pada Kamis (7/1/2021) telah memberi sinyal bahaya.

Pasalnya, menurut dia, hal ini menjadi gambaran bahwa masih adanya sikap abai masyarakat terhadap protokol kesehatan.

"Temuan minggu ini sangatlah berbahaya. Karena menggambarkan adanya sikap abai di tengah masyarakat atas pentingnya penerapan protokol kesehatan," kata Wiku dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Namun, ia mengatakan bahwa sikap abai tersebut bukan menjadi satu-satunya kesalahan masyarakat.

Sebab, menurutnya hal ini juga menunjukkan tidak berhasilnya penegakan dan pengawasan dari masing-masing pemerintah daerah (pemda).

Wiku menjabarkan, tren kepatuhan protokol kesehatan dan penambahan kasus positif mingguan berdasarkan data grafik perbandingan.

Baca juga: Sempat Positif Covid-19, Vicky Prasetyo Unggah Hasil Swab Terbarunya: Alhamdulillah Ya Allah

Baca juga: Cara Kerja Vaksin Sinovac Melawan Virus Covid-19 Setelah Diinjeksikan ke Tubuh, Membuat Antibodi

Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Ia melihat adanya penurunan kepatuhan sejalan dengan meningkatnya penambahan kasus positif.

"Pada periode Oktober - Desember 2020, kepatuhan memakai masker rata-rata diatas 70 persen, untuk menjaga jarak dan menjauhi kerumunan berada di atas angka 60 persen," jelas Wiku.

Sementara itu, pada Desember 2020, kepatuhan memakai masker berada di angka 55 persen atau turun 28 persen.

Untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan, kata dia, juga turun ke angka 39 persen atau turun 20 persen.

"Membandingkan dengan grafik tren penambahan kasus positif mingguan, ada kenaikan drastis pada rentang Oktober - Desember 2020 dengan persentase peningkatan di angka 113 persen, jika dibandingkan pada Minggu pertama September 2020," ungkapnya.

Artinya, jelas Wiku, dengan penurunan kepatuhan protokol kesehatan yang hanya sebesar 20 dan 30 persen, mengakibatkan penambahan kasus positif lebih dari 100 persen.

"Ini bukan suatu kebetulan, data telah dengan nyata menunjukkan tren kepatuhan menurun berbanding lurus dengan tren penambahan kasus positif mingguan yang semakin meningkat," imbuh dia.

Oleh karena itu, kembali Wiku menegaskan agar masyarakat patuh dan saling mengingatkan serta menegur orang-orang terdekat yang melanggar protokol kesehatan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Covid-19masyarakatIndonesia
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved