Breaking News:

Bupati Sleman Positif Covid-19 Usai Divaksin, Penjelasan Kepala Dinas, Yakin Bukan karena Vaksinasi

Bupati Sleman yakin tertular Covid-19 bukan karena vaksin. Kepala Dinas beri penjelasan.

Editor: ninda iswara
Dok Pemkab Sleman
Bupati Sleman, Sri Purnomo menjalani rapid tes antigen sebelum menerima vaksin COVID-19, Rabu (13/01/2021) 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Bupati Sleman positif Covid-19 usai disuntik vaksin. Yakin bukan karena vaksinasi hingga penjelasan kepala dinas. Berikut deretan faktanya!

Kabar mengejutkan datang dari Bupati Sleman Sri Purnomo yang dinyatakan positif Covid-19 sepekan setelah dia menjalani penyuntikan vaksin Sinovac.

Sempat merasakan gejala, Sri Purnomo kini masih dalam kondisi baik dan menjalankan isolasi mandiri.

Dinas Kesehatan memastikan, penyebab bupati terpapar Covid-19 bukan karena suntikan vaksin.

Berikut perjalanan Bupati Sleman Sri Purnomo diketahui positif terinfeksi corona:

Jadi orang pertama yang disuntik vaksin di Sleman

Sri Purnomo merupakan orang pertama di Sleman yang mendapatkan suntikan vaksin.

Dia disuntik vaksin di Puskesmas Ngemplak pada Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Bupati Sleman Sri Purnomo Positif Covid-19 Meski Telah Vaksinasi, Sebut Bukan karena Vaksin

Baca juga: TEKA-TEKI Bupati Sleman Kena Covid-19 Setelah Divaksin Terjawab Sudah! Ahli: Bukan Kesalahan Vaksin

Saat itu, kepada awak media, bupati menyampaikan kesannya usai mendapatkan suntikan.

"Ketika divaksin tadi rasanya ketika dirasakan itu seperti digigit semut, clekit begitu," ungkap dia.

Setelah divaksin, bupati mengaku tidak merasakan efek samping.

"Sudah lebih dari tiga puluh menit reaksinya itu rasa-rasanya seperti biasa-biasa ya," kata dia.

Sepekan setelah menjalani vaksinasi, Purnomo ternyata dinyatakan terpapar corona.

Sri Purnomo telah melalui rapid test dan PCR dengan hasil positif Covid-19.

Kabar tersebut disampaikan oleh Sekda Kabupaten Sleman.

"Hasil antigen kemarin dan hasil PCR tadi pagi itu (Bupati Sleman Sri Purnomo) positif (Covid-19)," ujar Sekda Kabupaten Sleman Harda Kiswaya, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Tetap Bisa Divaksin Setelah Sembuh, Penyintas Covid-19 Harus Tunggu 8 Bulan, Ini Alasannya

Baca juga: Mengapa Ibu Hamil dan Menyusui Bukan Prioritas Vaksinasi Covid-19? Ternyata Ini Alasannya

Sempat batuk dan suhu naik

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan bupati sempat mengalami batuk dan suhu tubuhnya meningkat.

"Kemarin siang Pak Bupati meminta diperiksa swab antigen karena malam Rabunya merasakan batuk-batuk dan suhu tubuhnya 37,6 derajat jadi di atas 37,3," ucapnya.

Namun setelah dilakukan foto scan paru-paru, hasilnya masih dalam kondisi baik, tidak mengalami pneumonia.

 
Diduga tertular kepala dinas

Joko Hastaryo juga mengungkap kemungkinan bupati tertular Covid-19 dari seorang kepala dinas jajarannya.

Tanpa menyebut identitas, Joko mengatakan kepala dinas itu awalnya merupakan tracing dari pegawainya.

"Dari tracing ternyata sampai ke pimpinannya. Awalnya swab antigen, kalau hasil PCR-nya (kepala dinas) baru tadi siang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo saat dihubungi, Kamis (21/1/2021).

Sebelum tahu positif Covid-19, kepala dinas itu sempat bertemu Sri Purnomo.

"Kebetulan hari Senin beliau (pimpinan OPD yang positif) menghadap ke bupati. Sehingga Bapak Bupati kontak cukup lama," ungkap Joko.

Baca juga: Percepat Herd Immunity, IDI Sarankan Pemerintah Buka Jalur Vaksinasi Mandiri, Ini Pertimbangannya

Baca juga: Kata Pengamat Soal Airlangga Hartarto yang Tak Terbuka Pernah Idap Covid-19: Ini Soal Moral

Sempat bertemu Sultan dan menteri

Bupati Sleman rupanya sempat bertemu sejumlah orang sebelum dinyatakan positif Covid-19, antara lain Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono.

Pertemuan dengan Menteri KP terjadi pada Senin (18/1/2021) saat penebaran benih ikan di embung Dusun Gadingan, Kelurahan Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman.

Kemudian pada Selasa (19/1/2021), bupati bertemu dengan Sultan saat pemasangan patok pembangunan trase Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.

Sejumlah pegawai pun sempat berinteraksi dengan Sri Purnomo dan akan menjalani rapid test antigen massal.

 
Penjelasan kepala dinas

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan vaksin memang seharusnya diberikan dua kali untuk memperoleh hasil optimal.

"Diberikan dua kali, pertama dan kedua itu kita istilahkan penguat. Kalau memang baru satu kali belum memberikan efek kekebalan atau pembentukan antibodi belum memadai," katanya.

Dia menegaskan, bukan vaksin yang membuat bupati positif Covid-19.

"Jadi bukan menjadi positif gara-gara vaksin, tapi kebetulan saja seminggu yang lalu itu ikut vaksin lalu hari ini positif," tutur dia.

Baca juga: Moeldoko Minta Kodam Gandeng Babinsa untuk Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, Berkaca dari Vaksin Polio

Baca juga: Kriteria Orang yang Tak Bisa Disuntik Vaksin Sinovac, Pernah Positif Covid-19, Idap Penyakit Jantung

Bupati yakini bukan karena vaksinasi

 

Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan dirinya dalam kondisi bugar dan tetap akan bekerja secara daring.

Seperti keterangan dinas kesehatan, Sri mengatakan vaksin yang sudah dia peroleh masih belum optimal karena baru satu kali diberikan.

"Saya meyakini hasil swab positif ini bukan dari vaksin yang saya terima. Tidak ada laporan di dunia yang menyatakan virus mati di vaksin itu kembali hidup," kata Sri Purnomo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/1/2021).

Sri Purnomo menegaskan, tetap mendukung dan menyukseskan program vaksinasi yang sedang berjalan.

"Mari kita teruskan target vaksinasi sampai 70% masyarakat Indonesia. Dan kita tetap berjuang dengan berdisiplin protokol kesehatan agar pandemi ini berkurang," sebut Sri Purnomo(Kompas.com/Wijaya Kusuma)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sederet Fakta Bupati Sleman Terpapar Covid-19 Sepekan Usai Disuntik Vaksin

Sumber: Kompas.com
Tags:
SlemanSri PurnomovaksinCovid-19
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved