Breaking News:

Ramadhan di 2030 akan Berlangsung 2 Kali, Puasa 36 Hari, Pernah Terjadi di 1997, Ini Penjelasannya

Ada yang berbeda di bulan Ramadhan tahun 2030 mendatang, bulan suci akan berlangsung selama dua kali dalam setahun, ini penjelasannya.

Editor: ninda iswara
freepik.com
Ilustrasi berdzikir selama bulan Ramadhan 1442 H 

Hal ini menggambarkan bahwa sedekah tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah namun juga mendekatkan hubungan baik kepada sesama.

Maka tak heran jika di hari-hari itu setiap orang berlomba-lomba untuk menghidangkan makanan dan minuman untuk sahur dan berbuka puasa.

Memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan memberikan sedekah untuk kegiatan keagamaan lainnya.

Sebagian ulama menyebutkan bahwa keutamaan sedekah ini tidak hanya di 10 hari terakhir Ramadan.

Melainkan keseluruhan setiap harinya meskipun sedekah itu nominalnya sedikit.

Karena yang lebih utama dari sedekah bukanlah jumlah nominalnya, melainkan keistiqamahannya.

2. Memperbanyak Membaca Alquran

Membaca Alquran termasuk amalan yang utama saat 10 hari terakhir di bulan Ramadan.

Pada bulan inilah Nuzulul Quran diperingati.

Peringatan seperti ini biasa disambut oleh umat muslim untuk tadarus bersama, kajian Alquran, khataman bin-nadhar (khataman Alquran dengan membaca Alquran menggunakan mushaf), hingga khataman bil-ghaib (khataman Alquran tanpa menggunakan mushaf yang biasa dilakukan oleh para huffadz).

Membaca Alquran menurut Rasulullah, sebagai upaya untuk berbincang dan berkomunikasi kepada Allah SWT.

Selain itu, membaca Alquran juga akan mendapatkan berbagai keistimewaan.

Seperti hidup lebih bahagia, selamat dari hisab di hari mahsyar, mendapat naungan (rahmat) Allah di hari pembalasan, dan mendapatkan petunjuk sehingga tidak akan tersesat.

Menurut Imam Nawawi, membaca Alquran di 10 hari terakhir Ramadan lebih utama dilakukan setelah shalat subuh.

Sedangkan menurut Abu Bakar Syatha lebih utama dilakukan ketika malam hari, karena lebih fokus.

Baca juga: ARTI Malam Lailatul Qadar: Pengertian, Kapan Terjadi & Ciri Datangnya di Setiap Bulan Ramadhan

Baca juga: BENARKAH Lailatul Qadar Segera Tiba? Ketahui 7 Maknanya & Sebab Rasulullah Merahasiakan Waktunya

3. Memperbanyak I’tikaf di Masjid

I’tikaf artinya berdiam di dalam masjid dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menurut berbagai riwayat hadis, Rasulullah selalu rutin beri’tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Bahkan sebelum wafatnya, Rasulullah beri’tikaf selama 20 hari seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah.

Pelaksanaan i’tikaf ini, tidak bisa dipisahkan dari momentum pencarian lailatu qadar.

I’tikaf seperti ini harus dilakukan di masjid sebagai wujud syiar agama Allah.

Lantas, apa saja yang perlu dilakukan saat beri’tikaf?

Untuk menggapai kemuliaan 10 hari terakhir bulan Ramadan ini, i’tikaf tidak hanya serta-merta berdiam saja tanpa melakukan apapun.

Sesuai dengan tujuan i’tikaf untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka orang beri’tikaf seyogyanya mengisi amal ibadah.

Amalan-amalan seperti salat sunnat, membaca Alquran, bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, istighfar, shalawat Nabi, serta memperbanyak do’a dan tafakkur harus menjadi pelengkap i’tikaf.

Selain itu, dapat juga dilakukan dengan amalan kebajikan lainnya, seperti; mempelajari tafsir, hadits, dan atau ilmu-ilmu agama Islam lainnya, serta menghindari segala hal yang tidak ada manfaatnya.

Ketiga amalan tadi merupakan upaya untuk menggapai keridhaan Allah melalui perantara 10 hari terakhir di bulan Ramadan.

Demikian amalan yang dapat dikerjakan di 10 hari terakhir bulan Ramadan, semoga bermanfaat.

(TribunJakarta/Muji Lestari)

#LailatulQadar #Ramadan #sedekah #Ramadhan

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
RamadhanRamadanLailatul Qadar
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved