FAKTA Vaksin AstraZeneca Dihentikan Pendistribusiannya, Tunggu Hasil Uji BPOM, Jaminan Keamanan
Penghentian pendistribusian Vaksin AstraZeneca batch CTMAV547, berikut alasannya hingga jaminan keamanan.
Editor: ninda iswara
Padahal, keluarga memiliki peluang diagnosa medis Trio sebelum meninggal, jika Trio segera memeriksakan diri ke dokter maupun faskes terdekat saat mengeluhkan sakitnya.
"Padahal almaruhm mengeluhkan sakitnya Rabu sore. Datang ke rumah sakit Kamis siang dalam keadaan meninggal. Padahal kalau mau diperiksa agau CT Scan bisa ada dataya," kata dia.
Komnas KIPI berharap keluarga bersedia jika makam Trio dibongkar untuk keperluan investigasi.
Diketahui, pemuda tersebut bernama Trio Fauqi Virdaus (Alm), meninggal pada Kamis (6/5). Almarhum disuntik vaksin AstraZeneca pada satu hari sebelumnya.
Mulanya almarhum merasa demam panas setelah mendapatkan suntikan vaksin.
Kondisinya melemah dan masih mengalami demam pada hari Kamis.
Almarhum dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB.
Baca juga: MENLU RETNO: Indonesia Sudah Amankan 75,9 Juta Vaksin Covid-19; Sinovac, AstraZeneca & Sinopharm
Baca juga: KABAR GEMBIRA, Vaksin Sinovac & AstraZeneca akan Tiba di Indonesia Dalam Waktu Dekat

Siapa Saja yang Sudah Divaksin Astrazeneca Batch CTMAV547
Lantas, sudah terdistribusi kemana saja vaksin Astrazeneca Batch CTMAV547 ini?
Saat ini batch CTMAV547 berjumlah 448.480 dosis dan merupakan bagian dari 3.852.000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO.
Batch ini telah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.
Bagaimana Nasib Vaksin Lainnya? Amankah?
Lalu, bagaimana dengan vaksin astrazeneca lainnya?
Juru bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menuturkan, tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya.
Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian toksisitas dan sterilitas dari BPOM.