Breaking News:

TANGIS Warga Pecah Depan Anies Baswedan, Simpuh di Makam Korban Covid-19: Sekarang Semua Hilang Pak

Potret Anies Baswedan hampiri keluarga korban Covid-19 yang menangis di atas makam menyayat hati. Ini kisahnya.

Editor: octaviamonalisa
Instagram @aniesbaswedan
Potret pilu Anies Baswedan hampiri keluarga korban Covid-19 yang menangis setelah memakamkan keluarganya 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Potret pilu tampak saat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan hampiri keluarga korban Covid-19 yang baru memakamkan jenazah.

Sama-sama bersimpuh di atas tanah makam, Anies Baswedan memandang pilu tangis seorang ibu di depan puasara suaminya.

Tampak ibu tersebut menangisi makam suaminya yang masih basah di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (23/4/2021).

Di hadapan Anies Baswedan, tangis ibu ini begitu menyayat hati.

Ia mengaku baru saja memakamkan suaminya yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Hati Anies Baswedan bergetar, Gubernur DKI Jakarta ini tak bisa berkata banyak selain menguatkan sang ibu.

Baca juga: PASIEN Covid-19 Membludak di Jakarta, Kapasitas Tempat Tidur RSDC Wisma Atlet Hanya Tersisa 9 Persen

Baca juga: Bentengi Tubuh saat Covid-19 Mengganas, Ini 10 Daftar Makanan Peningkat Imunitas: Bayam hingga Jahe

Anies Baswedan pandangi makam korban Covid-19
Anies Baswedan pandangi makam korban Covid-19 (Instagram @aniesbaswedan)

Lewat akun Instagramnya, Anies Baswedan tampak menceritakan suasana pilu tersebut.

Berikut unggahan tersebut:

Air mata tak berhenti mengalir.

Usapan demi usapan tak membuat wajahnya kering.

Ia berjongkok di sisi kiri gundukan tanah kuburan yang masih basah.

Jenazah suaminya yang berusia 54 tahun baru saja dikuburkan.

Ibu itu tak berhenti bertutur atas kehilangannya.

“Dia itu minggu lalu masih sehat-sehat Pak, terus kena covid, terus...” kalimatnya putus, meledak jadi tangis.

Baca juga: Indro Warkop Positif Covid-19, Minta Doa & Ungkap Harapan: Semoga Vaksin Bekerja Membantu Pemulihan

Anak lelakinya terdiam memegang pundak ibunya.

Anak perempuannya jongkok di sisi kanan.

Menunduk.

Duka mereka, duka kita, tak terkira dalamnya.

Seorang bapak berdiri memandang satu kuburan yg juga masih basah.

“Istri saya, Pak.

Minggu lalu masih sehat.

Cuma sakit perut terus drop, Pak.

Kena covid,” begitu katanya.

Mata kami bertatapan.

Tak perlu kata-kata.

Hening dan mata basah itu sudah cukup pesannya.

Duka itu tak terkira dalamnya.

Seorang warga tampak mengazani keluarganya yang jadi korban Covid-19
Seorang warga tampak mengazani keluarganya yang jadi korban Covid-19 (Instagram @aniesbaswedan)

Jongkok lama, pundaknya tergoncang-goncang.

Saya tunggu di belakangnya.

Tak berapa lama ia bangun dan berbalik.

“Saya dari Bandung, Pak.

Ini Bapak saya.

Minggu lalu masih sehat.

Sekarang semua hilang, Pak,” jelasnya dalam kalimat yang tersendat-sendat.

Tiga jenazah berderet itu dikuburkan hampir bersamaan.

Setelah liang kubur ditutup, keluarga inti diberi waktu berdoa sejenak, lalu harus ke luar area pemakaman.

Itulah akhir pengantaran mereka pada keluarganya.

Datangi pemakaman dan lihatlah kenyataan.

Kematian itu tak sekadar angka statistik.

Tapi tentang saudara kita, orang-orang yang tadinya masih sehat, masih berkumpul dengan keluarga tercinta.

Baca juga: WASPADA Setelah Covid-19 Varian Delta, Ilmuwan Sebut Masih Ada Varian Corona yang Lebih Berbahaya

Kini mereka dipisah selamanya.

Ingatlah, bahwa setiap angka itu adalah satu kisah duka tak terkira.

Hari ini rekor pemakaman selama wabah Covid-19 di DKI: 180 jenazah dikuburkan dengan prosedur Covid-19.

Lahan baru di Rorotan ini ukurannya 3 Ha, khusus Covid.

Meskipun luas, tolong jangan sampai dipenuhi.

Ya, jangan sampai penuh, jangan diisi jenazah seperti hari ini lagi.

Cukup, cukup sudah.

Kita tak ingin melihat lebih banyak lagi wajah duka.

Batas usia ada di tangan Allah SWT, tugas manusia adalah ikhtiar.

Sama-sama kita hindari kegiatan berpotensi penularan.

Kita datangi tempat vaksinasi sebagai ikhtiar keselamatan.

Hindari risiko, songsong ikhtiar keselamatan.

Tambah 34 Rumah Sakit Rujukan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menambah rumah sakit (RS) yang menangani pasien Covid-19.

Anies Baswedan menambah 34 rumah sakit dari 106 rumah sakit menjadi 140 rumah sakit.

Penambahan fasilitas rumah sakit itu dipicu ledakan kasus harian Covid-19 yang masih bertengger hingga 4.000-5.000 orang sejak beberapa hari terakhir.

“Dengan penambahan kasus di Jakarta, kami menambah RS menjadi 140 RS untuk penanganan Covid-19, yang di awal bulan Juni kemarin 106 RS,” ujar Anies di DPRD DKI Jakarta, Selasa (22/6/2021).

“Per 17 Juni meningkat jadi 140 RS dengan 8.524 tempat tidur isolasi dan 1.186 tempat tidur ICU,” kata Anies Baswedan.

Menurutnya, penambahan fasilitas ini juga melibatkan pemangku kepentingan lain seperti pemerintah pusat, lembaga vertikal, pihak swasta, BUMN dan sebagainya.

Petugas Gugus COVID-19 merapikan tempat untuk isolasi mandiri di Gedung Sasana Krida Karang Taruna RW 03, Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2021). Penyediaan ruang isolasi mandiri ini merupakan inisiatif dari warga karna melihat angka kasus positif Covid-19 yang semakin tinggi, menurut Sekretaris RW 03, Kelurahan Pondok Labu, Moch Yahya Gedung ini disiapkan untuk antisipasi bila Wisma Atlet dan rumah sakit rujukan penuh dan Gedung ini memiliki fasilitas lima bed dengan jarak tiap bed dua meter. Kemudian wadah tempat pakaian, sendal jepit, keset, tissue serta hands sanitaiser.
Petugas Gugus COVID-19 merapikan tempat untuk isolasi mandiri di Gedung Sasana Krida Karang Taruna RW 03, Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2021). Penyediaan ruang isolasi mandiri ini merupakan inisiatif dari warga karna melihat angka kasus positif Covid-19 yang semakin tinggi, menurut Sekretaris RW 03, Kelurahan Pondok Labu, Moch Yahya Gedung ini disiapkan untuk antisipasi bila Wisma Atlet dan rumah sakit rujukan penuh dan Gedung ini memiliki fasilitas lima bed dengan jarak tiap bed dua meter. Kemudian wadah tempat pakaian, sendal jepit, keset, tissue serta hands sanitaiser. (Tribunnews/Jeprima)

Pemprov DKI Jakarta juga memaksimalkan fasilitas kesehatan yang dimiliki yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Dari 32 RSUD yang tersebar di Jakarta, Anies Baswedan memerintahkan agar 13 RSUD khusus untuk menangani Covid-19.

Sedangkan 19 RUSD sisanya menampung pasien Covid-19 hingga kapasitas 60 persen, dan 40 persen lagi menerima pasien dengan keluhan lain.

"Ini mengirimkan pesan kepada kita semua bahwa kita menambah tempat tidur dan menambahkan RS tapi lonjakannya terlalu cepat,” katanya.

“Kalau minggu lalu tidak ditingkatkan kapasitasnya sudah tembus (keterisiannya) 100 persen.

Jadi, sekarang masih ada ruang untuk penambahan RS,” kata Anies Baswedan.

Waspadai Penularan pada Anak-anak

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya waspada dengan penyebaran virus Covid-19.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini menilai, virus varian baru lebih mudah menyebar dan membuat gejala menjadi lebih berat.

“Ini yang mengkhawatirkan, dan perlu perhatian khusus bahwa minggu lalu kita mengalami kasus harian tertinggi yaitu 5.582 kasus baru,” kata Anies di DPRD DKI Jakarta pada Selasa (22/6/2021).

Dari angka itu, kata Anies, sebanyak 655 anak yang terpapar berusia 5-18 tahun.

Sedangkan, sebanyak 224 kasus di antaranya adalah anak di bawah usia 5 tahun.

“Jadi, 16 persen dari kenaikan kasus adalah anak-anak,” ujarnya.

Dengan fenomena itu, kata Anies, Jakarta mulai menghadapi situasi wabah yang berbeda dibanding awal pandemi.

Besar kemungkinan yang menyerang adalah virus varian baru dengan potensi penularan yang tinggi.

“Saya berharap kepada keluarga di Jakarta lebih berhati-hati.

Usahakan di rumah saja, anak-anak biarkan bermain di rumah saja demi keselamatan semuanya,” ujar Anies.

“Karena penanganan untuk anak-anak tentu membutuhkan pendampingan orang dewasa, sehingga muncul kompleksitas yang tidak sederhana,” lanjutnya.

Seperti diketahui, virus varian baru telah menyerang warga Jakarta.

Untuk varian Delta B.1617.2 sangat mudah menyebar, sedangkan varian Beta B.1.351 sangat mudah bergejala menjadi lebih berat dan mematikan. (Wartakotalive.com/Mohamad Yusuf)

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Di Atas Makam, Keluarga Pasien Covid-19 Ini Teteskan Air Mata saat Dihampiri Anies Baswedan.

Baca berita tentang info Covid-19 lainnya di sini

Sumber: Warta Kota
Tags:
Anies BaswedanCovid-19makamJakarta Utara
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved