Virus Corona
Mengapa Wanita Hamil Dilarang Jadi Pendonor Plasma Konvalesen? Ini Penjelasan Ahli
Plasma konvalesen menjadi hal yang banyak dicari ketika kasus Covid-19 kian melonjak.
Editor: galuh palupi
Diharapkan melalui terapi sederhana, spesifik, terjangkau, serta memiliki banyak sumber daya manusia ini, seorang pasien bergejala sedang hingga kritis dapat tertolong.
Meski demikian keberhasilan penerapan terapi tambahan Covid-19 ini dipengaruhi 3 faktor.
Baca juga: DOA Mohon Diberi Kesehatan Sekeluarga di Masa Pandemi Covid-19, Panjatkan 3 Kali Setelah Salat Fardu
Mulai dari dosis, kadar antibodi, dan pemberian plasma diwaktu yang tepat.
Banyak Salah Informasi Soal Plasma Konvalesen, Bukan Hanya Kritis
Banyak informasi mengenai TPK yang beredar sering kali misinformasi.
Padahal keberhasilan penerapan terapi tambahan Covid-19 ini dipengaruhi 3 faktor.
Mulai dari dosis, kadar antibodi, dan pemberian plasma diwaktu yang tepat.
Hal itu disampaikan dr Monica dalam perbincangannya bersama Tribun Network, Jumat (16/7/2021).
"Sering salah juga, salah pemahaman di masyarakat kita, teman sejawat dokter misalnya kalau sudah kritis baru dikasih plasma, ya enggak begitu," ujarnya.

Ia memaparkan, terapi plasma konvalesen atau TPK merupakan teknik memindahkan antibodi dari dalam plasma penyintas Covid-19 kepada pasien Covid-19 yang masih sakit.
Intinya booster antibodi atau antibodi instan yang dimasukan ke dalam tubuh pasien yang sakit.
Sehingga pasien memiliki antibodi tambahan untuk membasmi virus.
Baca juga: LINK Daftar Donor Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19, Ini Cara, Persyaratan hingga Alurnya
Diharapkan melalui terapi sederhana, spesifik, terjangkau, serta memiliki banyak sumber daya manusia ini, seorang pasien bergejala sedang hingga kritis dapat tertolong.
Lantas hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemberian terapi ini:
Dosis yang Diberikan