DAFTAR Harga Minyak Goreng Curah di Indonesia, Rp 13.500 hingga Rp 25 Ribu per kg, Termurah di NTT
Berikut daftar harga minyak goreng curah di seluruh pasar tradisional di Indonesia, berkisar antara Rp 13.500 hingga Rp 25.000.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut daftar harga minyak goreng curah di seluruh pasar tradisional di Indonesia.
Setaip daerah mematok harga minyak goreng curah yang berbeda-beda.
Belakangan, harga minyak goreng yang terlampau tinggi banyak dikeluhkan oleh ibu rumah tangga hingga pedagang.
Daftar harga minyak goreng di seluruh Indonesia ini dihimpun dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional.
Minyak goreng di pasar tradisional termurah di Provinsi Nusa Tenggara Timur senilai Rp 13.350 per kg.
Sedangkan, harga termahal di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Rp 25.000 per kg.
Baca juga: HARGA Minyak Goreng Kemasan Turun? Mendag Lutfi Pastikan Stok Aman: Diperkirakan Sepekan ke Depan
Baca juga: TERGIUR Minyak Goreng Murah, Juragan Kerupuk Bayar Rp 5 Juta Ternyata Ditipu, yang Datang Kuah Soto

Harga Minyak Goreng Curah
Berikut harga minyak goreng yang dikutip dari hargapangan.id, Rabu (23/3/2022) pukul 12.45 WIB:
Nusa Tenggara Timur: Rp 13.500
Bengkulu: 13.550
Kepulauan Riau: Rp 16.350
Aceh: Rp 16.500
Bali: Rp16.500
Sumatera Barat: Rp 17.350
Banten: Rp 17.400
Sulawesi Barat: Rp17.750
Sumatera Utara: RP.17.900
Kalimantan Timur: Rp 17.950
Jambi: Rp 18.000
Riau: Rp 18.150
Sulawesi Selatan: Rp 18.500
Sulawesi Tengah: Rp 18.500
DI Yogyakarta: Rp 18.750
Nusa Tenggara Barat: Rp. 18.800
Jawa Tengah: Rp. 19.150
Kalimantan Selatan: Rp 19.350
Lampung: Rp 19.650
Papua: Rp 20.000
Sulawesi Utara: Rp 20.300
Jawa Timur Rp 20.500
DKI Jakarta Rp 21.000
Sumatera Selatan Rp 21.000
Jawa Barat Rp 21.400
Kalimantan Tengah Rp 21.500
Kalimantan Barat Rp 21.700
Kalimantan Utara Rp. 21.750
Gorontalo Rp 24.350
Maluku Utara Rp 24.500
Sulawesi Tenggara Rp 25.000
HARGA Minyak Goreng Kemasan Turun? Mendag Lutfi Pastikan Stok Aman: Diperkirakan Sepekan ke Depan
Benarkah harga minyak goreng bakal segera turun sepekan ke depan?
Melonjaknya harga minyak goreng kini sedang menjadi perbincangan.
Stoknya yang sempat langka pun kini telah melimpah.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memprediksi harga minyak goreng kemasan bisa lebih lebih baik dalam sepekan ke depan.
Menurutnya, kini stok minyak goreng kemasan di pasaran sudah mulai tersedia setelah aturan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter dicabut.
"Tadi sudah kita lihat bersama, minyak goreng kemasan sudah mulai normal bahkan melimpah,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Minggu (20/3/2022).
Lebih lanjut, Mendag mengatakan, berdasarkan informasi dari penjual, banyaknya permintaan toko terhadap kebutuhan minyak goreng sudah bisa dipenuhi 100 persen.
Baca juga: TERGIUR Minyak Goreng Murah, Juragan Kerupuk Bayar Rp 5 Juta Ternyata Ditipu, yang Datang Kuah Soto
Baca juga: Imbas Minyak Goreng Langka, Kini Viral Video Masak Bakwan & Telur Dadar Rebus, Hasilnya Jadi Sorotan

Sehingga, harga minyak goreng kemasan berpotensi mengalami penurunan, sesuai mekanisme pasar yang berlaku
“Saya juga melihat ketersediaannya cukup. Nanti, jika merek minyak gorengnya makin banyak, harganya akan menurun sesuai dengan kompetisi dan leveling dari market mereka,” ucapnya.
Lutfi pun memprediksi harga minyak goreng kemasan akan turun dalam waktu dekat.
“Diperkirakan dalam seminggu ke depan merek-merek sudah mulai keluar dan harganya sudah bisa lebih baik," jelasnya ketika melakukan tinjauan di ritel modern wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara, Jumat (18/3/2022) kemarin.
Diketahui, Menteri Perdagangan telah mencabut peraturan Harga Eceren Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan, menjelaskan pemerintah mencabut kebijakan HET tersebut, seiring terjadinya kelangkaan minyak goreng.
"Iya dicabut HET (hari ini). Jadi harga minyak goreng kemasan dibebaskan, tetapi untuk curah dibatasi Rp 14 ribu per liter," katanya saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (16/3/2022).
Dikatakan, alasan dicabutnya HET minyak goreng karena saat ini terjadi kelangkaan di berbagai daerah dan harganya banyak tidak sesuai yang ditetapkan.
Namun, Oke menyakini harga minyak goreng kemasan ke depan akan turun sesuai keekonomiannya, tidak seperti saat ini di kisaran Rp 17 ribu-Rp 20 ribu per liter.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan menetapkan Harga Eceran Tertinggi baru untuk minyak goreng mulai 1 Februari 2022.
HET minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.
Saat ini, aturan HET minyak goreng kemasan telah dicabut dan disesuaikan harga pasar.
Sementara itu, untuk harga minyak goreng curah akan disubsidi Pemerintah menjadi Rp 14.000 per liter.
Baca juga: TERBARU Daftar Harga Minyak Goreng Bimoli, Filma, Tropical & Merek Lain, Ini Merek Paling Murah
Baca juga: Aturan Berubah, Ini Daftar Harga Minyak Goreng di Indomaret, Alfamart, Transmart dan Swalayan Lain

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan kebijakan subsidi harga minyak goreng (migor) kelapa sawit curah ini diputuskan dengan mempertimbangkan situasi dan keadaan distribusi minyak goreng.
“Saya didampingi Bapak Kapolri, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan dalam rapat internal terbatas tadi diputuskan bahwa Pemerintah memperhatikan situasi penyaluran dan keadaan distribusi minyak goreng.”
“Dengan memperhatikan situasi global, di mana terjadi kenaikan harga-harga komoditas, termasuk minyak nabati dan di dalamnya termasuk minyak kelapa sawit,” ucapnya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
“Maka pemerintah memutuskan, pemerintah akan mensubsidi harga minyak kelapa sawit curah sebesar Rp 14 ribu per liter,” lanjutnya.
Subsidi itu, kata Airlangga, akan diberikan dari dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Baca juga: HARGA Minyak Goreng Kemasan Meroket, Kebijakan Terbaru Presiden Jokowi Soal HET Jadi Sorotan
Baca juga: HET Rp 14.000 Dicabut, Stok Minyak Goreng di Beberapa Pusat Pembelanjaan Kini Melimpah Ruah
Pengamat Ungkap Dampak HET Minyak Goreng Dicabut: Kenaikan Harga Bisa Lebih Liar Lagi Jelang Bulan Puasa
Pengamat Ekonomi, Bhima Yudhistira membeberkan dampak dicabutnya kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan.
Saat ini, harga minyak goreng kemasan disesuaikan pasar.
Menurut Bhima, hal tersebut bisa membuat harga minyak goreng di pasaran lebih tinggi jelang bulan puasa.
“Dampak kalau dilepas harga ke pasar, ini kenaikannya akan lebih liar lagi pada saat menjelang Ramadhan,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV.
Pasalnya, lanjut Bhima, permintaan komoditas minyak goreng akan meningkat jelang Ramadhan.
“Karena Ramadhan sendiri permintaannya 20 persen lebih tinggi dari bulan normal. Pada puncak Idul Fitri bisa 40 persen lebih tinggi,” ucapnya.
Direktur Center of Economic and Law Studies ini memprediksi harga minyak goreng dapat mencapai Rp 30 ribu per liter jelang Lebaran.
“Kita prediksi pada waktu mudik Lebaran ketika tidak ada HET untuk minyak goreng kemasan, bisa meningkat sampai Rp 30 ribu-Rp 35 ribu di Jabodetabek,” jelas Bhima.
“Sekarang saja, di Sulawesi Tenggara dari pusat data informasi harga pangan strategis, harganya sudah di atas Rp 40 ribu per kilogram. Jadi, kalau Jabodetabeknya segitu, di luar Jawa bisa dua kali lipatnya,” imbuhnya.
Untuk itu, Bhima menyesalkan keputusan pemerintah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.
Menurutnya, pemerintah harus lebih tegas dalam kebijakan minyak goreng.
“Soal HET harus tetap ada di minyak goreng kemasan. Artinya, ini adalah masalah ketegasan saja,” ucapnya.
Baca juga: ATURAN HET Minyak Goreng Kemasan Dicabut Harga di Pasaran Tak Lagi Disubsidi, Jenis Curah Dibatasi
Baca juga: HET Rp 14.000 Dicabut, Stok Minyak Goreng di Beberapa Pusat Pembelanjaan Kini Melimpah Ruah

Terkait minyak goreng curah yang disubsidi pemerintah, Bhima justru mengkhawatirkan akan rentan penimbunan.
Kemudian, juga rentan untuk dioplos karena permintaan naik.
“Kalau diepas secara terbuka, permintaan minyak goreng curah naik dan rentan untuk dioplos minyak goreng jelantah.”
“Kalau curah, justru rentan penimbunan. Nanti minyak goreng kemasan ada, harganya mahal, tetapi minyak goreng curah tidak ada tapi disubsidi,” ungkap Bhima.
(Tribunnews.com/Devi Rahma/Suci Bangun DS/Seno Tri Sulistiyono, Kompas.com/Rully R. Ramli, Kompas.tv)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar Harga Minyak Goreng Curah di Indonesia, Termahal di Sulawesi Tenggara Rp 25.000 per Kg dan Mendag Lutfi Prediksi Harga Minyak Goreng Kemasan Turun Sepekan ke Depan