'Disusun Rapi' Pengacara Curiga Tewasnya Brigadir J Sudah Diatur, Sindir Sosok Ini: Pengkhianat!
Pengacara Brigadir J curiga kematian kliennya sudah diskenario. Selain Bharada E pasti ada sosok lain yang kini disebut pengkhianat.
Editor: octaviamonalisa
Kata kuasa hukumnya bukannya sedang depresi dan trauma, tapi itu bisa diperiksa sampai tiga kali.
Ini apa coba, siapa yang periksa dan di mana diperiksanya ini harus dipertanyakan.
Artinya mengapa saya bilang ini sindikat penegak hukum karena sangat terstruktur sekali dan sistematis.
Apa harapan tim kuasa hukum kepada personel yang terlibat, cukupkah hanya dinonaktifkan lalu dimutasi ke tempat yang tidak strategis?
Saya bilang nggak cukup sampai di situ, kalau saya jadi Pak Kapolri mengetahui bawahannya yang ditugaskan di tempat hukum dalam institusi penegak hukum lalu melakukan tindak pidana atau kejahatan.
Baca juga: UPDATE Kasus Brigadir J, Ferdy Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Terbukti Lakukan Pelanggaran di Olah TKP
Sudah nggak ada obatnya. Pecat.
Buat apa kalau kita pertahankan orang seperti itu, apakah rakyat akan percaya lagi dengan
Polri.
Nggak akan percaya pak.
Kalau pengacara meragukan Bharada E melakukan pembunuhan sendiri, apakah ada
kekhawatiran keselamatan dari tersangka?
Kalau saya bukan dari ragu tidak sendiri, memang dia tidak sendiri karena pasalnya ada 55
dan 56.
Tapi keselamatan Bharada E ini menjadi menarik.
Beban ini berat sebetulnya untuk Bharada E.
Dia katanya mengaku menembak pala Brigadir J saat tersungkur.
Benar tidak sejago itu dia.
Ini keselamatan dia ada dua saat di dalam sel, dia bisa ditabokin, bisa diracun, dan bisa bunuh diri.
Apa usul dari pengacara Brigadir J agar hal tersebut di terjadi?
Saya tidak mau mengusulkan karena ada lembaga yang mengurus soal itu yakni Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Karena karena LPSK lembaga sudah besar proseduralnya menjadi semakin ribet padahal situasi sudah genting.
Padahal dia tahu ada kemungkinan ancaman keselamatan Bharada E.
Mengapa tidak langsung datang dan melindungi, koordinasi dengan Kapolri.
Kalau memang ada kekhawatiran sebagai justice collaborator harusnya LPSK datang
Karena ini sudah jelas sindikat penegak hukum yang bisa merekayasa apa yang tidak ada
menjadi ada.
Kapan terakhir bertemu dengan orang tua dari Brigadir J?
Saya pertemuan terakhir ketika ekshumasi.
Saya berangkat ke Jambi 26 Juli sampai 27 Juli.
Ibunya ini kan guru honorer walaupun katanya sekarang sudah diangkat.
Bapaknya ini sopir tembak.

Artinya, perjuangan orang tuanya melihat anaknya memakai seragam gagah dan katanya disayang sama atasannya.
Betapa terpukulnya ketika melihat anaknya pulang menjadi mayat.
Tapi saya pikir keluarga akan menerima anaknya bertugas tembak-tembakan dengan KKB di
Papua lalu pulang menjadi jenazah.
Tapi ini tidak sudah diotopsi tidak benar dan diotopsi lagi, sekarang dituduh pelecehan.
Ekspektasinya apa dari pengacara?
Kasus ini harus dibongkar seterang-terangnya, transparan.
Kedua sebagai masyarakat Indonesia institusi ini jangan kayak begini lagi.
Ada kelompok atau gang yang membentuk jaringan di dalam institusi.
Makanya ini PR berat buat kita semua jangan terlalu apatis terhadap polri.
Dalam tubuh Polri dari pendidikan harus dievaluasi. Ini tugas berat Pak Kapolri.
(Tribun Network/Reynas Abdila)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wawancara Eksklusif Pengacara Brigadir J: Skenario Pembunuhan di Rumah Ferdy Sambo Disusun Rapi