Breaking News:

Kasus Ferdy Sambo

'Ngamuk-ngamuk Kayak Kesurupan' Debat Panas Deolipa Yumara & Ali Ngabalin Berakhir Mic Dimatikan

Asyik adu argumen mikrofon Ali Ngabalin dimatikan saat debat panas dengan Deolipa Yumara.

Editor: Candra Isriadhi
Tribunnews.com dan Kompas TV
Deolipa Yumara dan Ali Ngabalin. Asyik adu argumen mikrofon Ali Ngabalin dimatikan saat debat panas dengan Deolipa Yumara. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Asyik adu argumen mikrofon Ali Ngabalin dimatikan saat debat panas dengan Deolipa Yumara.

Kejadian tersebut menjadi pemandangan yang tak biasa mengingat keduanya datang dari background berbeda saat membahas kasus kematian Brigadir J.

Momen tersebut tentu membuat publik heran kenapa Ali Ngabalin dan Deolipa Yumara bisa berdebat panas.

Adu mulut antara Ali Ngabalin dan Deolipa Yumara terjadi saat mereka menjadi bintang tamu dalam acara Catatan Demokrasi yang tayang di kanal YouTube tvOneNews pada Selasa (30/8/2022).

Acara tersebut tengah membahas tentang rekonstruksi 'Sandiwara' Sambo: Menguak Misteri Duren Tiga.

Sebelumnya, Panda Nababan, Mantan Anggota Komisi III DRP RI berpendapat jika kasus Brigadir J ini adalah kesempatan emas bagi Polri untuk bersih-bersih dan evaluasi.

"Inilah kesempatan momentum emas Presiden Jokowi, saat ini Kompolnas yang saat ini Pak Mahfud bilang 'Kerajaan Sambo'. Terus apa kerja Mahfud, apa kerja Kapolri?"

Baca juga: Air Mata Ibunda Brigadir J Tumpah, Ingat Momen saat Peti Jenazah Anaknya Dibuka, Kondisi Memilukan

Baca juga: Ferdy Sambo Masih Bisa Senyum di Rekonstruksi Kasus Brigadir J, Putri Candrawati Sampai Lakukan Ini

Ketua Umum Badan Koordinasi Mubaligh Seluruh Indonesia (Bakomubin) Ali Mochtar Ngabalin saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017).
Ketua Umum Badan Koordinasi Mubaligh Seluruh Indonesia (Bakomubin) Ali Mochtar Ngabalin saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017). (Kompas.com/Kristian Erdianto)

"Seharusnya jadi tugas Mahfud sebagai Kompolnas."

"Sekarang (Kapolri Listyo Sigit) punya kesempatan emas, buktikanlah (evaluasi) biar tidak terjadi aneh-aneh seperti rekonstruksi tadi."

"Mudah-mudahan (Kapolri) Sigit dengar kita, tergantung dia punya nyali nggak?" ujar Panda Nababan.

Panda Nababan mengaku Presiden juga perlu tegas tak perlu memperingatkan saja, melainkan menurunkan perintah untuk melakukan perbaikan dan perombakan di tubuh Polri.

Menanggapi pernyataan tersebut, Ali Ngabalin yang tersambung melalui video call mengaku tak terima dengan pendapat Panda Nababan.

"Saya dan bang Panda dan kita semua di sini, kita bukan hakim untuk mengadili polisi, hati-hati lho, polisi institusi negara.

Jangan sampai terjadi distorsi bapak, jangan kita seenak perutnya berteriak.

Baca juga: Ferdy Sambo Masih Bisa Senyum di Rekonstruksi Kasus Brigadir J, Putri Candrawati Sampai Lakukan Ini

Baca juga: Kamu Tega Sama Saya Emosi Ferdy Sambo, Tuding Brigadir J Kurang Ajar, Lepas Tembakan, Jemput Putri

Sosok Deolipa Yumara.
Sosok Deolipa Yumara. (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Bahwa polisi harus melakukan evaluasi secara internal memang iya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/3
Tags:
Brigadir JFerdy SamboAli NgabalinDeolipa YumaraJokowiPanda Nababan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved