Detik-detik Guru di Subang Tampar Murid yang Loncat Pagar, Orangtua Marah, Berakhir Saling Memaafkan
Guru tampar murid loncat pagar di Subang viral, orangtua marah, mediasi berujung saling maaf.
Editor: Eri Ariyanto
Ringkasan Berita:
- Media sosial dihebohkan dengan viralnya video seorang wali murid memarahi guru di SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang.
- Video itu diunggah oleh pemilik akun Instagram @mangdans_, yang diketahui bernama Deni Rukmana (38), orangtua dari siswa berinisial ZR (16).
- Video tersebut kemudian dibagikan ulang oleh sejumlah akun hingga viral.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Guru di Subang, Jawa Barat menampar murid yang nekat loncat pagar sekolah hingga membuat orang tua geram.
Adu mulut sempat terjadi saat keluarga murid menuntut klarifikasi langsung di sekolah.
Ketegangan akhirnya mereda setelah kedua belah pihak sepakat saling memaafkan.
Baca juga: Sosok Supriyono Alias Botok, Kini Jadi Tersangka Buntut Aksi Pemblokiran Jalan Pantura Pati-Rembang
Media sosial dihebohkan dengan viralnya video seorang wali murid memarahi guru di SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang.
Video itu diunggah oleh pemilik akun Instagram @mangdans_, yang diketahui bernama Deni Rukmana (38), orangtua dari siswa berinisial ZR (16).
Video tersebut kemudian dibagikan ulang oleh sejumlah akun hingga viral.
Dalam video itu, Deni memprotes tindakan seorang guru mata pelajaran IPS bernama Rana Saputra yang diduga menampar ZR setelah upacara pada Senin (3/11/2025).
Pihak sekolah mengakui adanya kekeliruan dalam proses pendisiplinan dan menyebut peristiwa itu berawal dari kesalahpahaman.
Sudah Saling Memaafkan
Wakasek Sarana dan Prasarana SMPN 2 Jalancagak, Yaumi Basuki, mengatakan bahwa guru tersebut awalnya berupaya mendisiplinkan ZR dan tujuh siswa lain yang kedapatan meloncat pagar sekolah untuk bolos.
"Kejadian kemarin itu sebenarnya bentuk kesalahpahaman antara orangtua siswa dan pihak sekolah. Kami ingin menegakkan kedisiplinan, tetapi kami juga tidak membenarkan adanya kekerasan fisik," ujar Yaumi di SMPN 2 Jalancagak, Rabu (5/11/2025).
Setelah kejadian, kata Yaumi, pihak sekolah melakukan mediasi dengan guru, orangtua ZR, dan pihak sekolah pada Selasa (4/11/2025).
"Kemarin sudah ada pertemuan, sudah saling memaafkan. Guru yang bersangkutan dan orangtua sudah saling menerima," ujar Yaumi.
Akan tetapi, usai mediasi dan dianggap selesai, pihak orangtua tetap memutuskan untuk memublikasikan kejadian tersebut di media sosial.
"Kami tidak bisa melarang, itu hak beliau. Tapi, pada hari Selasa, masalah sebenarnya sudah selesai dan sudah ada kata maaf," kata Yaumi.
Yaumi menyebut peristiwa pendisiplinan itu dilakukan terkait larangan meloncat pagar sekolah yang baru saja selesai dibangun.
| Jatah Preman Abdul Wahid Gubernur Riau, Kode '7 Batang', Anak Buah Pinjam Bank, Dipakai Plesiran |
|
|---|
| Tampang Zulham Piliang, Tukang Sate Provokator Penganiayaan Arjuna Tamaraya di Sibolga, Mantan Napi |
|
|---|
| Mantap! Pemkab Sukoharjo Raih Anugerah Karta Pembangunan Manusia di Cita Loka Fest 2025 |
|
|---|
| Perebutan Takhta di Keraton Solo, Gusti Purbaya Klaim Pengganti Pakubuwono XIII, Tedjowulan Plt Raja |
|
|---|
| Sosok KGPH Hangabehi, Pangeran Keraton Solo Sempat Pingsan saat Ayahanda Wafat, Putra Tertua Raja |
|
|---|