Kasus Ferdy Sambo
'Ngamuk-ngamuk Kayak Kesurupan' Debat Panas Deolipa Yumara & Ali Ngabalin Berakhir Mic Dimatikan
Asyik adu argumen mikrofon Ali Ngabalin dimatikan saat debat panas dengan Deolipa Yumara.
Editor: Candra Isriadhi
Tapi apa kewenangan kita untuk melakukan itu, berikan kepercayaan pada polisi.
Orang-orang ini terproses, jangan dibikin begitu, jangan bikin distorsi," ujar Ali Ngabalin.
Panda Nababan mengaku Ali Ngabalin justru salah paham dengan pendapatnya.
Secara panjang, Ali Ngabalin berkali-kali memperingatkan agar tidak terjadi distorsi dan harus percaya dengan polisi.
"Kenapa kita jadi mengadili polisi? sementara polisi adalah institusi negara. Hat-hati lho, ini bisa jadi distorsi.'
"Saya tidak setuju dengan pernyataan-pernyataan yang menyesatkan," tegas Ali Ngabalin.
"Ini sohibku Ngabalin sudah terlalu jauh menafsirkan. Dengar dulu baik-baik. Jangan suudzon. Saya bilang ini kesempatan emas buat Presiden dan Kapolri, bukan berarti menghukumi Polri," ujar Panda meluruskan pendapatnya.
Masih dalam situasi yang memanas, Deolipa Yumara berusaha memotong ucapan Ali Ngabalin.
"Bang Ngabalin ini kebanyakan bicara ini. Kita ini masyarakat Indonesia diwakili Pak Panda, Pak Johnson, kita di sini rasional semua Pak kita tidak ada distorsi, sebentar pak," ujar Deolipa.
Ali Ngabalin terus memotong pembicaraan Deolipa dengan emosional.
Deolipa berusaha memotong ucapan Ali Ngabalin untuk meminta kesempatan berbicara tapi tak bisa.
"Sebentar pak, pak gantian. Bapak jangan ngoceh-ngoceh pak, Hoi Pak!" ujar Deolipa.
"Kau siapa? Kau punya jabatan apa? Menuduh orang g*bl*k dan lain-lain, kau siapa?" tanya Ali Ngabalin berkali-kali.
"Saya itu aktivis 98 yang mula-mula. Bapak aktivis 98 bukan?" tanya Deolipa.
"Saya mahasiswa UI 98," sahut Ali Ngabalin masih emosional.