Breaking News:

100 'Ksatria Jagad Raya' Diutus ke Papua, Pergantian Personil Sedang Terjadi untuk Amankan Tanah Air

100 'Ksatria Jagad Raya' diutus ke Papua, pergantian personil sedang terjadi untuk amankan tanah air.

Editor: Candra Isriadhi
Istimewa
Ilustrasi pasukan Ksatria Jagad Raya yang dikirim ke TNI. 100 'Ksatria Jagad Raya' diutus ke Papua, pergantian personil sedang terjadi untuk amankan tanah air. 

Pada saat itulah terungkap fakta, bahwa lelaki yang biasanya memimpin doa, ternyata ada bersama kelompok separatis tersebut.

Oknum tersebut bahkan berdiri di atas batu dan berhadapan dengan kelompok pria yang memanggul senjata api.

Ini semua terungkap dari lensa teropong yang diarahkan prajurit TNI Polri ke lokasi para anggota KKB itu berada.

Bahkan ketika dilihat melalui teleskop senjata api milik TNI Polri itu, tampak jelas betapa Sandia Magai, nama pria itu, sedang berada bersama KKB.

Bahkan ada kesan, seolah-olah Sandia Magai yang memimpin kelompok tersebut di tempat itu.

Hal mengejutkan lainnya, adalah Sandia Magai ternyata memegang senjata api, entah didapatkan dari siapa.

Tak diungkapkan pada video viral tersebut, apakah senjata api itu milik Sandia Magai, ataukah dipaksa KKB agar yang bersangkutan memegang barang haram tersebut.

Namun dari video yang viral di jagat maya itu, timbul kesan kalau pria yang biasanya memimpin doa di kampung itu, adalah awak KKB.

Hanya saja, pria bernama Sandia Magai itu, tak mau memamerkannya kepada publik. Atau bisa saja ia tak ingin kedoknya terbongkar, apalagi dihadapai TNI Polri.

Mungkin karena pertimbangan itulah, sehingga Sandia Magai pun terpaksa memainkan sinetron 'singa berbulu domba'.

Berpura-pura baik di hadapan TNI Polri dan warga setempat, padahal sesungguhnya Sandia Magai adalah pembunuh hebat milik KKB, yang sangat beringas saat melumat lawan.

Makanya ketika teleskop senjata TNI Polri itu menangkap wajah Sandia Magai, prajurit kebanggaan NKRI itu sempat tepekur.

Bahkan prajurit TNI Polri sempat membathin jikalau apa yang dilihatnya adalah sosok yang bukan orang sebenarnya.

Bahwa benar sosok itu adalah Sandia Magai, tapi diharapkan agar yang terlihat adalah bukan pria yang dekat dengan TNI Polri itu.

Karena bila melihat wajah Sandia Magai, maka yang muncul adalah wajah-wajah anaknya yang masib membutuhkan perhatian sang ayah.

Andaikata Sandia Magai dieksekusi hanya karena memegang senjata api, lantas bagaimana nasib anak-anak?

Bukankah selama ini, Sandia Magai adalah sosok yang baik, penuh pengertian, sangat familiar dan lain sebagainya.

Dari faktor kedekatan itulah, prajurit TNI Polri pun menitipkan pesan haru kepada pria yang dekat dengan TNI Polri itu.

"Ko Sandia Magai, kami harap bukan ko yang ada bersama anggota KKB itu."

"Kami harap bukan ko yang kami lihat dari teleskop canggih milik TNI Polri."

"Bukan ko yang berdiri di antara anggota KKB dan memegang senjata lalu mengarahkannya kepada kami."

"Tapi ko Sandia Magai, kalau sekali lagi ko terlihat dari teleskop TNI Polri, maka kami pasti tidak beri ampun."

"Untuk kali ini ko kami maafkan. Ko bukan musuh kami, tapi ko teman kami."

"Tapi sekali lagi, kalau ko terlihat lagi dari teleskop kami, maka tak ada lagi ampun bagi ko."

"Ko memang dekat dengan kami, ko sudah jadi teman kami. Tapi kalau masih gabung dengan KKB, artinya ko ternyata musuh NKRI."

(Tribun-Papua.com/Hendrik Rikarsyo Rewapatara)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul 100 Personel Pasukan Yonif 756/WMS Diberangkatkan ke Kiwirok Papua, Ada Apa?.

Sumber: Tribun Papua
Halaman 4/4
Tags:
pasukanKsatria Jagad RayaPapuaBatalyonKiwirok
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved