'Aku Ditendang, Dipukul, Terinjak-injak' Curhat Pilu Aremania Selamat dari Tragedi Maut Kanjuruhan
Seorang Aremania berhasil lolos dari tragedi maut Kanjuruhan. Mengaku sempat ditendang hingga terinjak kini alami patah tulang.
Editor: octaviamonalisa
Ia pun mengalami luka lebam di tangan kiri dan kaki kirinya.
Sedangkan adiknya mengalami luka di pelipis kiri dan dahi sebelah kanannya.

"Saat itu kami tidak turun ke lapangan, tapi hanya diam di tribun, situasi berubah saat tembakan gas air mata ke arah tempat duduk kami, sehingga semua orang berebut keluar Stadion Kanjuruhan," imbuhnya.
Beruntung mereka bisa menyelamatkan diri, keluar dari stadion Kanjuruhan, meski dalam kondisi sesak napas, dan matanya perih akibat tembakan gas air mata.
"Beruntung kami masih bisa keluar dan masih hidup saat ini, sebab banyak suporter lain tewas dalam tragedi ini," sambungnya.
'Aku Gak Rela' Tangis Histeris Ortu, Semua Anaknya Tewas di Tragedi Kanjuruhan: Anakku 2 Habis Semua
Sementara itu, hingga kini duka masih menyelimuti keluarga korban tragedi Kanjuruhan, Malang.
Banyak orangtua yang harus kehilangan anak mereka lantaran menjadi korban tewas tragedi Kanjuruhan tersebut.
Salah satunya adalah keluarga Syifa.
Baca juga: Kerusuhan Kanjuruhan, Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Banyak Orang Terinjak & Sesak Napas

Syifa merupakan salah satu dari ratusan jiwa korban yang harus kembali ke sang pencipta.
Jeritan histeris sang ibunda terdengar saat dirinya menemukan putri kesayangannya sudah terbujur kaku di RS Wafa Husada Malang.
"Anakku Syifa, anakku, Pak Jokowi, bubarkan sepak bola.
Sudah tidak sudah sepak bola, bubarkan! banyak korban," teriak ibu korban sambil menjerit-jerit.
Bahkan, Ayah Syia juga memeluk erat sang istri yang tak bisa menahan emosi hingga meronta-ronta.
Masih di lokasi yang sama, seorang pria juga berterik histeris lantaran mengingat sang anak, Geby ikut turut menjadi korban tewas kericuhan Kanjuruhan.