'Aku Gak Rela' Tangis Histeris Ortu, Semua Anaknya Tewas di Tragedi Kanjuruhan: Anakku 2 Habis Semua
Terhitung sudah terdapat 127 orang tewas dalam tragedi Kanjuruhan, Liga Arema FC vs Persebaya yang berujung ricuh.
Editor: octaviamonalisa
Sementara itu, dari 129 korban jiwa itu, 18 belas di antaranya belum diketahui identitasnya.
Mereka telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Malang. Sebab, untuk korban jiwa yang belum diketahui identitasnya dikumpulkan di RSSA.
Luka Cidera Bervariasi
Menurut Direktur RS Syaiful Anwar Malang, Kohar Hari Santoso kondisi luka para korban kericuhan suporter bervariasi.
Mulai dari luka ringan akibat terkena tembakan gas air mata, luka patah tulang hingga cidera di kepala.
“Saya kira detailnya tidak usah di sampaikan, tapi ada trauma di kepala,” kata Kohar Hari Santoso dilansir TribunnewsBogor.com dari kompas TV pada Minggu (2/10/2022).
“Rata-rata cidera di kepala karena ke jepit ya, jadi adanya trauma di kepala dan di dada,” sambungnya.
Dirinya juga mengatakan dalam penanganan jenazah sebagian masih dilakukan identifikasi.
Baca juga: Daftar Korban Meninggal Tragedi Arema FC vs Persebaya, Banyak Usia Muda, Belasan hingga 20-an Tahun
“Sebagian dari jenazah udah tapi disini kami masih identifikasi karena masih ada yang tidak teridentifikasi,” bebernya.
Kohar Hari Santoso juga menyebut, dirinya belum bisa memastikan apakah ada tindak penganiayaan kepada para korban luka-luka.
Pasalnya, Direktur RS Syaiful Anwar Malang itu baru menduga para korban mengalami lebam akibat desak-desakan.
“Tampaknya yang paling banyak adalah desak-desakan karena yang banyak adalah luka memar tapi cukup berat,” jelasnya.
Tak hanya itu Kohar Hari Santoso juga mengungkap bahwa pihaknya akan menyiapkan cadangan penanganan serta tim medis untuk para korban.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul ‘Anakku Mati Semua' Jerit Ayah Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Tak Rela Anak Ditembak Gas Air Mata