Bulan Madu Jadi Petaka, Suami Istri Tewas di Hotel, Ternyata Minum Obat Kuat, Pembuluh Darah Pecah
Baru 4 hari nikah, pengantin baru ini ditemukan tewas berdua di kamar. Ternyata gara-gara minum obat kuat.
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Baru empat hari nikah, pengantin baru ini sudah meninggal dunia bersama-sama.
Bak sehidup semati, pasangan pengantin baru BS (30) dan BH (27) asal Solo, Jawa Tengah tewas setelah empat hari usia pernikahan mereka.
Pasangan suami istri asal Jebres ini meninggal dunia saat bulan madu di sebuah hotel di wilayah Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin (3/10/2022).
Padahal diketahui pengantin baru ini baru menikah beberapa hari lalu yakni, Kamis (29/10/2022).
Baca juga: Pengantin Wanita Gelisah, Calon Suami Telat Datang Akad Nikah 9 Jam karena Ini, Begini Ending-nya
Baca juga: Pasangan Nekat Foto di Tengah Hujan, Pernikahan Berubah Duka, Pengantin Pria Tewas, Ini yang Terjadi
Menurut Penmas Seksi Humas Polres Karanganyar, Bripka Sakti, pasutri tersebut semula menginap di hotel sejak Sabtu (1/10/2022) sekitar pukul 16.35.
Lantaran waktu menginap hotel selesai pada Minggu (2/10/2022) pukul 12.00 WIB.
Kemudian keduanya menghubungi resepsionis untuk meminta tambahan waktu hingga pukul 16.00 WIB.
"Pukul 17.22, korban dihubungi melalui chat WA oleh resepsionis tapi tidak ada respon.
Pihak resepsionis menganggap bahwa korban memperpanjang sampai hari berikutnya," jelas dia dikuti dari TribunJateng.com.
Baca juga: Pengantin 22 Hari, Suami Tewas di Depan Mata, Wanita Ini Sekarang Lahiran Sendiri, Pilu Ciumi Bayi
"Kemudian, pada Senin (3/10/2022) pukul 12.00 pihak resepsionis menghubungi lagi tapi tidak ada respon," katanya.
Hingga akhirnya saat dicek ke dalam kamar, lanjutnya, pasutri tersebut sudah meninggal dunia.
Pihak hotel lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Karangpandan.
Jenazah kemudian dibawa menuju ke RSUD Karanganyar.
"Dari keterangan dokter, penyebab kematian kedua korban diduga minum suplemen atau obat kuat sehingga memacu denyut jantung yang mengakibatkan pembuluh darah pecah," ucapnya.
Dia menuturkan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh pasutri tersebut setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan.