Kasus Ferdy Sambo
Sempat Pasrah Hadapi Jenderal, Keluarga Brigadir J Akhirnya Tak Menyerah, Sosok Ini Berperan Penting
Kata Rohani saat itu Samuel merasa ingin menyerah karena mendapat intimidasi dari para polisi setelah sang anak meninggal.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
"Tidak masalah jadi miskin, asal jangan harga diri diinjak-injak," ucap Rohani.
Awalnya Kaku, Jenazah Brigadir J Lemas saat di Rumah, bak Beri Tanda ke Tante
Roslin Emika Simanjuntak, tante Brigadir J melihat ada sebuah tanda saat jenazah keponakannya tiba di rumah.
Roslin pun menceritakan bagaimana keajaiban terjadi saat jenazah Brigadir J seolah memberikan tanda-tanda ke dirinya.
Tanda tersebut dianggap Roslin Emika seakan melalui tubuhnya, roh Brigadir J ingin memberitahu agar sang tante membuka pakaian jenazah untuk melihat kejanggalan atas kematiannya.
Hal itu diceritakan Roslin Emika Simanjuntak dalam acara Rosi di Kompas TV, Kamis (3/11/2022) malam. Dengan menangis, Roslin yakin saat jenazah Brigadir J ada di sampingnya, roh Brigadir J berbicara lewat tanda-tanda di tubuhnya, agar ia membuka pakaian jenazah Brigadir J.
Meskipun kata Roslin sejak awal, polisi yang mengantar jenazah melarang membuka peti jenazah Brigadir J dan disepakati hanya membuka bagian atas jenazah saja.
Namun karena tanda-tanda di tubuh Brigadir J yang seakan berbicara kepadanya kata Roslin, ia dan keluarga akhirnya membuka pakaian jenazah Brigadir J hingga akhirnya menemukan kejanggalan dimana banyak luka di tubuh Brigadir J.
Dari sanalah, kata Roslin, semakin menguatkan keluarga bahwa kematian Brigadir J bukan karena baku tembak tapi dibunuh secara sadis.
Baca juga: Minta Putri Candrawathi Lepas Masker saat Sidang, Ayah Brigadir J Punya Maksud Ini: Mewakili Netizen
Baca juga: Yang Kita Lawan Jenderal Ayah Brigadir J Awalnya Putus Asa, Kasihan Pikirkan Masa Depan Sosok Ini

Roslin menceritakan saat jenazah tiba di rumah mereka di Jambi, pada 9 Juli 2022, setelah melalui perdebatan akhirnya Leonardo Simatupang, personel kepolisian yang mengantar jenazah Brigadir J memperbolehkan membuka peti jenazah dan menunjukkan satu lubang peluru di dada jenazah Brigadir J.
"Tetapi pada jam 10 tanggal 10 Juli, saya berdoa di samping jenazah dan disitulah Eda (Saudari) aku juga bilang ini kok ada darah di jarinya almarhum, darah segar. Darah segar keluar dari jari sebelah kiri," katanya.
Lalu kata Roslin, saudarinya bertanya, kenapa jari Prian (panggilan sayang tante ke Brigadir J-red) menjadi pendek.
"Langsung saya angkat jarinya itu, tangannya saya angkat. Kulihat memang pendek satu jarinya. Sudah hampir putus, langsung ku buka sarung tangannya," ujar Roslin.
Di sitiu Roslin melihat di jarinya ada bekas tembakan peluru dengan beberapa jari yang hampir putus dan lainnya sudah remuk.
"Dari situ saya lihat dan rasakan kok badannya semakin melemah dan luwes," ujar Roslin.