Berita Viral
TRAGIS, Dituduh Maling, Pria Ini Diikat, Dihajar, & Diseret Warga di Jalanan, Jadi Tontonan: Tewas?
NAHASNYA nasib pria di NTT dituduh maling dianiaya dan diseret warga setempat hingga tewas.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - TRAGISNYA nasib seorang warga di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) diikat, disiksa, dan diseret oleh warga setempat.
Sosok pria bernama Yasintus Bria (58) tersebut tewas dalam keadaan tubuh terikat tali dan ditonton puluhan warga di jalanan.
Yasintus Bria tewas mengenaskan setelah dirinya dituduh maling barang milik warga.
Penyidik Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih memeriksa sejumlah saksi mata.
"Ada tiga orang saksi mata yang telah kita mintai keterangan mereka," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malaka Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rudy Junus Jacob Ledo, kepada awak media, Selasa (25/4/2023).
Tiga saksi itu lanjut Rudy, yakni Edmundus Klau, Salomon Leki dan Hugo Kristianus Nahak.
Ketiganya merupakan warga Dusun Haliklaran, Desa Haliklaran, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, NTT.
Rudy memerinci, Edmundus Klau adalah orang pertama yang melihat korban Yasintus Bria masuk ke rumah warga tanpa izin.
Dia pula yang meneriaki korban sebagai pencuri.
Dari kejadian tersebut, korban diamuk massa hingga tewas.
Baca juga: TEGANYA Maling di Wonogiri Bobol Rumah saat Korban Lagi Sholat Ied, Lemari Amburadul, Rugi Rp 8 Juta
Kemudian, dalam kasus ini sosok Salomon Leki sebagai pemilik rumah tempat korban masuk dan diduga hendak mencuri barang milik Salomon.
Selanjutnya, Hugo Kristianus Nahak sebagai orang yang mengikat korban menggunakan tali.
Hal itu ia lakukan agar korban tak bisa bergerak dan memberontak saat dihajar warga.
Rudy menuturkan, setelah tiga saksi menangkap Korban Yasintus Bria, masyarakat yang lain dalam jumlah banyak berbondong-bondong berdatangan menuju tempat kejadian perkara.
Tak sedikit warga yang ikut menghajar korban secara membabi buta.
Saat dianiaya massa, korban sempat melarikan diri sekitar 75 meter.
Korban sempat bersembunyi di samping rumah warga.
Namun, korban berhasil dikejar oleh massa dan kembali menganiayanya secara brutal.
"Saat dianiaya, datanglah Hugo Kristianus Nahak dan mengikat kedua tangan dan kaki korban, serta memasukan sebatang kayu dengan ukuran panjang sekitar satu meter ke sela kedua kaki," kata Rudy.
Setelah itu, Hugo bersama warga lainnya menyeret tubuh korban ke arah jalan raya.
Baca juga: HATI-HATI Tinggalkan Anak Sendiri di Rumah, Maling Kini Menyasar Kepolosan Bocah Demi Dapatkan Harta
Mereka pun melanjutkan penganiayaan hingga korban meninggal dunia di tempat kejadian.
Kasus itu kemudian dilaporkan Kepala Desa Haliklaran, Nus Klau, ke Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Weliman.
"Jadi kasus ini sudah ditangani Satuan Reserse dan Kriminal (Reserse) Polres Malaka. Anggota kita sedang lidik untuk ungkap pelaku penganiayaan berat terhadap korban. Nanti akan kita sampaikan perkembangan dan kronologinya," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, sebuah foto seorang warga Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas disiksa dengan posisi tubuh diikat tali dan jadi tontonan warga viral di sejumlah media sosial dan grup WhatsApp.
Dalam foto dan video yang diperoleh awak media, Selasa (25/4/2023) pagi, terlihat pria yang mengenakan baju hitam lengan panjang dan celana pendek tergeletak di tanah.
Kedua kaki dan tangannya diikat menggunakan tali.
Sebatang kayu dengan panjang sekitar satu meter berada di sela kedua kakinya.
Warga terlihat berkerumun sambil melihat dari jauh jenazah pria tersebut yang tergeletak dengan posisi badan miring ke kanan.
Hingga kini kasus tersebut masih terus diselidiki oleh pihak berwenang.
Baca juga: INNALILLAHI! Sempat Bercanda, Pria Meninggal Mendadak di Perjalanan Mudik, Turun Mobil Lalu Ambruk
BERITA VIRAL LAINNYA, Tak Sengaja Maling? Anggota DPRD Ini Ambil Jam Tangan Pegawai, Buka Suara, Begini Nasibnya Kini
SYOK seorang Anggota DPRD Sumatera Utara, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Anwar Sani Tarigan ketika mendapati videonya mengambil jam tangan milik pegawainya tersebar di media sosial.
Tak hanya terkejut, Anwar Sani Tarigan sempat kesal dengan video tersebut yang menarasikan dirinya seolah sedang mencuri jam tangan milik orang lain.
Meski demikian, Anwar Sani Tarigan mengaku tak mencuri jam tangan tersebut. Anwar Sani Tarigan mengatakan bahwa dirinya tak sengaja mengambil jam tangan itu.
Diakui oleh Anwar Sani Tarigan, jam tangan milik karyawan tersebut milik dengan jam tangannya.
Dia mengaku syok ketika dirinya mengetahui jam tangan di dalam tasnya mendadak menjadi dua.
Menyikapi viralnya video tersebut, Anwar Sani berusaha memberikan klarifikasinya.
Anwar Sani mengakui sosok yang terekam kamera CCTV dan viral di media sosial adalah dirinya.
Hanya saja dirinya berkilah telah mencuri.
Anwar mengaku tak sengaja mengambil jam tangan milik karyawan lantaran jam tersebut mirip dengan jam tangan miliknya.
Apalagi, karyawan toko sebelumnya menyampaikan kepadanya bahwa jam tangan tersebut tertinggal.
"Jam saya itu mirip dengan jam yang saya ambil," ungkap Anwar, dikutip dari Serambi.com pada Kamis (6/4/2023).
"Pegawai bilang, jamnya pak. Jadi karena spontanitas saya ke tempat itu kembali dan mengantongi jam tersebut, baru saya pulang," ujarnya.
Dirinya baru tersadar ketika dirinya diberitahukan viral di media sosial lantaran tertangkap kamera CCTV mencuri jam.
Penasaran, Anwar Sani pun mencoba memastikan.
Dirinya pun membuka tas miliknya dan terkejut mendapati ada dua jam tangan identik.
"Malam saya periksa tas saya, rupanya jam sudah ada dua," ungkapnya.
Terkait kasus tersebut, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan bahwa jam tersebut sudah dikembalikan kepada pemiliknya.
Ia menyebut bahwa pelaku yang mengambil jam tangan tersebut mengaku khilaf.
"Sudah ada proses mediasi dan dikembalikan barang buktinya."
"Keterangan dari pelaku bahwa yang bersangkutan itu khilaf, dipikir itu barang dia (Anwar)," terang Hadi Wahyudi.
Terkait kasus viral yang diduga pencurian jam tangan yang dilakukan Anggota DPRD Sumut Anwar Sani Tarigan, berakhir dengan damai.
Novi pemilik jam tangan diketahui telah mencabut laporan atas kasus yang viral tersebut Di Polsek Medan Baru.
Kedua belah pihak pun telah bersepakat untuk damai di Polsek Medan Baru, pada Senin (3/4/2023) lalu.
"Saya sudah cabut laporannya, dan tidak ada lagi masalah lagi. Sudah clear semuanya," kata Novi kepada Tribun-medan.com, Senin (3/4/2023).
Novi mengatakan bahwa proses mediasi untuk perdamaian itu berlangsung sejak sore hingga malam hari.
Dirinya juga sempat bertemu dengan pelaku yang diduga merupakan anggota DPRD Sumut fraksi PDIP itu.
"Dia datang didampingi pengacaranya dan juga istrinya," sebutnya.
Ia pun juga telah memaafkan pelaku dan jam tangannya juga sudah dikembalikan.
"Dia langsung meminta maaf kepada saya, dan ingin damai dan juga telah mengembalikan jam saya," ujarnya. (Kompas/Sigiranus Marutho Bere/WartaKota)
Berita ini telah diolah dari artikel Kompas.com berjudul Pria yang Tewas Diikat dan Jadi Tontonan Warga Malaka NTT, Sempat Diseret di Jalan Raya
Sumber: Kompas.com
| Tampang Bengis Nanang Gimbal, Pembunuh Aktor Mak Lampir Sandy Permana, Dituntut 15 Tahun Penjara |
|
|---|
| Kondisi Onadio Leonardo & Beby Prisillia Setelah Ditangkap Atas Kasus Narkoba, di Rumah Sedang Apa? |
|
|---|
| Alasan Kuat di Balik Ketertarikan PAN Ajak Menkeu Purbaya Jadi Kader, Popularitas Melejit Lewati KDM |
|
|---|
| 4 Fakta Randika Anak Rantau Tewas Kelaparan di Cilacap, Dulu Minta Ditangkap Polisi, Ibu Nikah Lagi |
|
|---|
| Jawaban Halus Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Tolak Ketertarikan PAN: Saya Gak Tertarik Politik Mas |
|
|---|