Breaking News:

Berita Viral

Jadi Korban Penipuan Online, 20 WNI Disekap di Myanmar, Disiksa, Diperbudak, dan Diperjualbelikan

Nasib kurang beruntung dialami 20 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disekap di Myanmar.

Editor: Eri Ariyanto
Kompas.com
Jadi korban penipuan online, 20 WNI disekap di Myanmar 

TRIBUNNEWSMAKER - Nasib kurang beruntung dialami 20 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disekap di Myanmar, bahkan mereka juga mengaku disiksa, diperbudak, dan diperjualbelikan.

Mereka terjerumus dalam sindikat penipuan online yang diduga jaringan 'jagal babi'.

Diketahui para korban itu terpikat lantaran diiming-imingi hubungan asmara.

Investigasi BBC sebelumnya mengungkap jaringan ini berada di Kamboja yang melibatkan warga China.

Kementerian Luar Negeri Indonesia masih mengupayakan kepulangan 20 WNI tersebut, namun terganjal persoalan kompleks karena sindikat ini berada di wilayah konflik bersenjata.

Pria Lansia ini menerjang dingin dan gelapnya dini hari menyeberangi negara tetangga untuk melepas rindu dengan anaknya yang dipenjara di Singapura.
Ilustrasi WNI disekap. (Istimewa)

Baca juga: Pria di Tegal Tega Habisi Nyawa Ibu Kandung, Korban Terluka di Leher, Curiga Jadi Ritual Pesugihan

Sementara itu, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menilai kasus ini menjadi modus baru perdagangan manusia yang menjadikan WNI sebagai "budak" di wilayah konflik—tempat yang justru aman bagi sindikat perdagangan orang.

Kementerian Luar Negeri Indonesia melaporkan selama satu tahun terakhir telah menyelamatkan hampir 500 WNI korban tindak pidana perdagangan orang dari jaringan mafia penipuan online di Asia Tenggara, yang tersebar di Kamboja, Laos, dan Vietnam.

Seorang perempuan di antara WNI yang terjebak dalam sindikat penipuan online ini membuat video. Dia berharap pesannya bisa ditangkap sebagai sinyal S.O.S.

"Kami mohon pemerintah Indonesia, kami mohon support, dan pertolongan kalian segera, karena kondisinya di sini sudah darurat," kata perempuan berinisial NIS, warga Cimahi, Jawa Barat dalam videonya.

NIS tidak menyangka akan menjadi korban perdagangan manusia lintas negara dan berakhir di kompleks bangunan yang dijaga orang-orang bersenjata di kawasan Myawaddy, Myanmar.

Pada Oktober 2022 silam, NIS mendapat tawaran bekerja di Thailand melalui lowongan yang beredar di media sosial dengan posisi sebagai customer service atau layanan pelanggan. Gaji yang ditawarkan antara Rp12 juta - Rp25 juta per bulan.

Tak disangka, ia justru diselundupkan ke Myanmar untuk bekerja sebagai pelaku kejahatan online.

"Saya salah satu korban penipuan kerja online yang direkrut melalui WhatsApp. Dipekerjakan sebagai scammer online. Ada 20 orang, saya salah satu di antara mereka," kata NIS.

Dalam bulan-bulan terakhir, ia harus menyaksikan rekan-rekan senegaranya disiksa karena kemungkinan tidak memenuhi target perusahaan menggaet korban melalui asmara untuk dijerumuskan dalam skema investasi palsu.

"Kami sudah berulang kali melihat penyiksaan. Satu orang bisa dipukul delapan sampai 10 orang. Tidak bisa melawan sama sekali, cuma bisa pasrah," kata NIS.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inipenipuan onlineWNIdisekapMyanmarChina
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved