Breaking News:

Berita Viral

INNALILLAHI! Satu Keluarga di Lombok Keracunan Usai Santap Makanan Olahan Laut, 1 Tewas 4 Dirawat

Innalillahi! Kasus keracunan makanan yang mengakibatkan meninggal dunia kembali terjadi.

Editor: Eri Ariyanto
Istimewa
ILUSTRASI satu keluarga di Lombok keracunan usai santap makanan olahan laut 

TRIBUNNEWSMAKER - Innalillahi! Kasus keracunan makanan yang mengakibatkan meninggal dunia kembali terjadi.

Baru-baru ini, kasus itu terjadi di desa Rarang Tengah, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), satu keluarga keracunan setelah menyantap makanan pencok olahan dari rumput laut.

Ironisnya, satu orang meninggal dunia dan empat lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.

Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nikolas Osman mengungkapkan, kelima korban tersebut yakni Lalu Abdullah (65) merupakan korban meninggal dunia, Baiq Zubaidah (56) istri korban, Lalu Satria (35) dan Lalu Rusmiadi (22) anak korban, dan Baiq Siska Apnita (30) merupakan menantu korban.

Nikolas menjelaskan kronologi kejadian bermula saat 5 anggota keluarga mengalami keracunan makanan pada Selasa (9/5/2023) sekitar jam 13.00 Wita.

Ilustrasi keracunan.
Ilustrasi keracunan. (UNSPLASH/MIKAEL SEEGEN)

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Bermodus Beri Bimbingan Rohani, Pegawai Honorer RS Ini Cabuli Pasien Sesama Jenis

Lima anggota keluarga Lalu Abdullah ini makan bersama dengan lauk berupa daging ayam goreng, sate dan lauk olahan rumput laut (pencok).

Setelah selesai makan, masing-masing korban melaksanakan aktivitas seperti biasa, namun setelah beberapa saat para korban merasa mual-mual.

"Mereka merasakan gejala awal itu sekitar pukul 19.30 Wita." kata Nikolas dalam sambungan telepon, Minggu (14/5/2023).

"Kelima korban ini merasakan gejala perut mual disertai dengan mencret, istri dari Lalu Abdullah sempat muntah-muntah," sambungnya.

Kemudian, pada pukul 23.00 Wita Baiq Zubaidah (56) istri korban Lalu Abdullah dibawa ke Puskesmas Rarang untuk  mendapatkan perawatan medis selanjutnya disusul oleh Lalu Abdullah, dan Baiq Siska Apnita (30) dengan gejala yang sama.

"Menantu korban juga dibawa ke Puskesmas Rarang." kata Nikolas.

"Karena keadaan Lalu Abdullah agak membaik sehingga korban meminta pihak puskesmas untuk pulang," lanjutnya.

Baca juga: INNALILLAHI! Niat Melerai Keributan Keluarga, Adik Kandung Tewas Ditusuk Kakaknya di Depan Sang Ibu

Sedangkan istri korban Lalu Abdullah dan menantunya masih dirawat di Puskesmas Rarang.

Pada hari Rabu (10/5/2023) kondisi Lalu Abdullah kembali mengalami mencret dan dibawa kembali ke Puskesmas Rarang.
Tak hanya itu, Baiq Siska Apnita (30) dan suaminya Lalu Satria (33) dilarikan ke Puskesmas Rarang.

"Pada hari Kamis (11/5/2023) kondisi Lalu Abdullah dan istrinya semakin buruk." kata Nikolas.

"Sehingga pihak puskesmas Rarang merujuk pasien untuk dirawat di RSI Anggoro di Kecamatan Terara," imbuhnya.

Saat Abdullah dirawat RSI Anggoro, kondisi Lalu Abdullah semakin lemah sehingga pihak RSI Anggoro berencana untuk merujuk korban ke RSUD Selong.

"Tapi sebelum sempat dirujuk pada hari Kamis (11/5/2023) sekitar pukul 21.00 Wita korban dinyatakan meninggal dunia," kata Nikolas.

Selanjutnya, korban Lalu Abdullah dibawa pulang oleh keluarga menggunakan kendaraan ambulans RSI Anggoro.

Sedangkan istri korban yang sedang dirawat meminta pulang secara paksa dari RSI Anggoro Terara dengan alasan untuk mengikuti acara pemakaman almarhum.

"Saat ini kami masih meminta keterangan saksi-saksi untuk mendalami kasus ini," kata Nikolas.

Warga sragen keracunan nasi kotak.
Warga di sragen keracunan usai makan nasi kotak.

Kisah Lainnya, 304 Warga di Sragen Keracunan Usai Makan Nasi Kotak Hajatan, Alami Diare hingga Pingsan

Ratusan warga yang ada di Kecamatan Sambirejo, Sragen keracunan pada Jumat (28/4/2023).

Mereka keracunan setelah memakan nasi kotak hajatan tetangganya.

Akibatnya, sebanyak 304 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Salah satu korban, Hadi Wiyono, warga Dukuh Galeh, Kecamatan Sambirejo, mengatakan, dia mengalami diare hingga pingsan usai memakan nasi kotak.

"Kejadian saya kira-kira tiga jam setelah makan, terus diare, sama perut rasanya nggak kuat, saya sudah pingsan di rumah," ujarnya, Minggu (30/4/2023), dikutip dari Tribun Solo.

Baca juga: Pria di Tegal Tega Habisi Nyawa Ibu Kandung, Korban Terluka di Leher, Curiga Jadi Ritual Pesugihan

Hadi menuturkan, peristiwa bermula saat ia menerima hantaran dua kotak nasi dari warga yang hendak mengadakan hajatan.

Karena lapar sepulang dari ladang, Hadi kemudian menyantap satu nasi kotak sampai habis.

Dalam boks itu terdapat nasi, daging, dan sayuran.

Setelah makan, Hadi kembali beraktivitas. Akan tetapi, berselang tiga jam, Hadi mengalami diare.

Ia juga merasakan sakit di bagian perut, hingga membuatnya pingsan.

"Kejadian saya kira-kira tiga jam setelah makan, terus diare, sama perut rasanya nggak kuat, saya sudah pingsan di rumah," ucapnya.

Baca juga: Viral di Medsos, Suami Diduga Bunuh Istri di Empat Lawang, Kondisi Korban Bikin Syok, Penuh Tusukan

Kini, Hadi diopname di puskemas.

Ia masih merasakan nyeri dibagian perutnya, sehingga dia belum diizinkan pulang.

"Masih sakit (menunjuk perut), kata dokter belum boleh pulang dulu, katanya mau dicek darahnya dulu," ungkapnya.

304 warga di Sragen alami keracunan

Hingga Minggu, sebanyak 304 warga menjadi korban keracunan massal.

"Sampai pagi ini, pasien total sebanyak 304 orang," tutur Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sragen Udayanti Proborini, dilansir dari Tribun Solo.

Berdasarkan data, terdapat 13 orang yang masih menjalani rawat inap, baik di puskesmas maupun rumah sakit.

Sedangkan, sebanyak 291 korban lainnya menjalani rawat jalan.

"Yang rawat inap, rencana pulang hari ini ada 10 orang," jelasnya.

Ungkap penyebab keracunan massal di Sambirejo, Sragen

Untuk mengungkap penyebab keracunan massal di Desa Jambeyan, Dinkes Sragen sudah mengambil sampel makanan yang dicurigai.

"Kita sudah mengambil sampel makanan yang dicurigai, karena satu kotak itu ada banyak makanan, tidak hanya daging, ada nasi, ada pisang, kerupuk, kita kirim ke Labkes Provinsi," terang Udayanti, Sabtu, dikutip dari Tribun Solo.

Udayanti mengungkapkan, tak hanya isian nasi kotak yang dijadikan sampel, Dinkes juga mengambil air di lingkungan tempat hajatan tersebut.

Korban keracunan massal di Sragen ini mengeluhkan perut mual, muntah, hingga diare. (Kompas.com/Idham Khalid)

Diolah dari berita tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inikeracunanLombokmakananlaut
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved