Berita Viral
Ayah Meninggal Sebelum Anak Ujian, Kini Sang Putri Menangis Bawakan Hasil Tes Ke Makam, 'Dapat A'
Pilunya seorang gadis yang Ayahnya meninggal sebelum ujian, menangis memamerkan hasil ujiannya ke makam Ayahnya
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: Damar Klara Sinta
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang gadis menangis di makam Ayahnya, bawa hasil ujian yang tak sempat dipamerkan ke sang Ayah karena keburu meninggal dunia.
Dikutip dari World of Buzz pada 10 Juni 2023, gadis asal Malaysia itu baru saja mengikuti tes SPM 2022.
Tes SPM adalah 'Hasil Sijil Pelajaran Malaysia' yang merupakan syarat bagi pelajar di Malaysia untuk melanjutkan pendidikan ke universitas.
SPM diikuti oleh murid-murid Malaysia yang berusia 17 tahun atau di Tingkatan 5 pendidikan menengah atas.
Hasil SPM 2022 telah diumumkan pada 9 Juni 2023 dengan nilai rata-rata nasional secara keseluruhan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Selain itu, 10.109 kandidat juga meraih nilai A yang mengesankan dalam ujian tersebut.
Salah satu dari 10.109 orang yang mendapatkan nilai sempurna dalam SPM 2022 adalah pengguna TikTok @langvel.num, yang bernama Yusra Humaira.
Baca juga: Kisah Pilu Mahasiswa IBI, Sang Ayah Meninggal Dunia Bertepatan Hari Wisuda, Menyembunyikan Kesedihan
Baca juga: Jalan di Mekkah Pakai Seragam SMA, Pemuda Ini Simpan Kisah Haru, Ayah Meninggal Setelah Naik Haji
Dirinya mendapat nilai A+ untuk 5 mata pelajaran, A untuk 3 mata pelajaran, dan A- untuk 1 mata pelajaran.
Namun, hasil SPM yang luar biasa ini merupakan momen pahit bagi Yusra karena ia baru saja kehilangan ayahnya dan tidak bisa berbagi kebahagiaan dengannya.
Dalam sebuah video TikTok yang kemudian menjadi viral, Yusra membawa hasil SPM-nya ke makam ayahnya.
Dirinya melakukan percakapan dengan almarhum tentang betapa dia sangat merindukannya dan bahwa hasil SPM-nya yang sangat baik itu adalah hadiahnya untuk sang Ayah.
Video ini telah ditonton lebih dari 839.000 kali dan disukai lebih dari 170.300 kali pada 9 Juni 2023, dengan sebagian besar netizen terharu melihat hal yang menyentuh ini.
Yusra, yang memiliki nama panggilan kesayangan dari ayahnya 'Kakchik' mengatakan,
"Kakchik ingin memberikan hasil SPM saya kepada Ayah, karena saya tahu bahwa saya telah bekerja keras saat pertama kali masuk KISAS,
Meskipun saya tidak mendapatkan nilai A+ semua, Kakchik tahu bahwa Ayah pasti bangga dengan saya karena saya mendapatkan nilai 9,
Tidak pernah dalam hidup Kakchik mendapatkan nilai 5A+, 3A dan 1A-,
Alhamdulillah, ini berkat doa Ayah dan Umi, Kakchik merindukanmu Ayah."
Di akhir video, Yusra membagikan beberapa pesan video almarhum Ayahnya yang menghiburnya dan mendorongnya untuk giat belajar.
Di video tersebut, dirinya menunjukkan rekaman chat dimana sang Ayah mengirimkan video dirinya.
Sang Ayah tampak berada di rumah sakit dan menjalani perawatan saat Yusra tengah sibuk belajar menghadapi ujian.
Ayahnya menyemangatinya untuk belajar meskipun terkulai lemas di rumah sakit.
Di kolom komentar video tersebut, banyak warganet yang tersentuh dengan penghormatan Yusra kepada Ayahnya dan memberikan kata-kata penyemangat kepadanya.
Salah satu warganet meyakinkan Yusra bahwa ayahnya pasti bangga padanya dimanapun ia berada.
Sementara itu, seorang netizen lainnya mengirimkan 'pelukan virtual' dan mendoakan Yusra agar sukses di dunia dan akhirat.
Hingga 10 Juni 2023, postingan ini masih menjadi viral di Malaysia.
Kisah Lain, Baju Lebaran Tak Sempat Dipakai, Ayah Meninggal saat Salat Tarawih
Baju Lebaran kembar dengan keluarga belum sempat dipakai, ayah meninggal dunia di bulan Ramadhan.
Kejadian mengejutkan ini terjadi di Malaysia.
Seorang pria berusia 51 tahun menghembuskan napas terakhirnya secara mendadak.
Melansir mStar, pria tersebut diketahui bernama Zamri Saad.
Zamri Saad meninggal dunia saat sedang menjalankan salat tarawih di Masjid Tunku Intan Safinaz, Kampung Lanai, Baling, Kedah.
Zamri Saad yang sedang salat tarawih ini tiba-tiba ambruk dan dinyatakan meninggal dunia di masjid tersebut.
Sang istri, Rohani Mohd Noor (51), mengetahui sang suami ambruk tiba-tiba setelah diberitahu kakak iparnya.
"Sekitar jam 10 malam, kakak ipar saya datang memberitahu kalau suami saya jatuh dan pingsan ketika salat.
Saya langsung ke masjid mengajak anak kedua, Nazirol (20). Dia pun masuk duluan ke masjid dan keluar lagi memberitahu saya kalau ayahnya sudah tiada," ujar Rohani, seperti TribunNewsmaker.com kutip dari mStar.
Rohani mengatakan kalau akhir-akhir ini suaminya tidak menunjukkan gelagat aneh atau perubahan sikap.
Namun anak-anak justru mengatakan kalau ayah mereka lebih pendiam akhir-akhir ini.
Ibu 7 anak ini juga tak menyangka kalau sang suami meninggal dunia saat salat tarawih di Masjid Tunku Intan Safinaz.
"Selama Ramadhan, ini pertama kalinya suami saya ikut buka bersama di masjid. Tak disangka, ia justru dijemput sang Ilahi ketika salat tarawih di masjid itu," ujar Rohani.
Ternyata Zamri Saad sempat mengajak sang istri untuk ikut salat tarawih di masjid tersebut.
Rohani sendiri menolak ajakan sang suami lantaran mau salat tarawih di mushola dekat rumah mereka.
Ibu berusia 51 tahun ini pun menceritakan sosok sang suami yang selama ini dikenalnya tersebut.
Menurut penuturan Rohani, almarhum selalu bangun malam untuk menunaikan salat tahajud dan salat sunah lainnya.
Tentu saja kebiasaan tersebut juga dilakukan selama Ramadhan.
"Suami dulu bekerja sebagai sopir truk. Tapi sekarang beliau sudah tidak bekerja lagi karena memikirkan kondisi kesehatan. Terlebih suami pernah dirawat di Rumah Sakit Taiping, Perak, tiga tahun lalu karena penyakit jantung," papar Rohani.
Rohani menuturkan kalau ia dan anak-anak sudah ikhlas melepas kepergian almarhum.
Idul Fitri tahun ini juga akan terasa berbeda lantaran almarhum telah tiada.
"Anak-anak sudah membeli baju Lebaran dengan warna senada untuk menyambut Idul Fitri, namun almarhum sudah lebih dulu pergi," pilu Rohani menceritakannya.
Baca juga: Dokter Menyerah, Ibu Pilu Usia Anak Tak Panjang, 7 Hari Pulang dari RS Kini Meninggal: Tak Sanggup
Baca juga: PUPUS Rayakan Lebaran Bersama, Gadis Pilu Pacar Kena Kanker, Tubuh Menyusut & Meninggal Usai Kemo
Warga bernama Hashim Osman, yang juga menyaksikan momen meninggalnya Zamri Saad pun bercerita.
Saat itu tubuh Zamri Saad ambruk dan pingsan ketika salat pada rakaat 20.
Ketika buka bersama, almarhum memberitahukan pada Hashim kalau ia tidak boleh makan daging kambing.
Namun saat itu almarhum meminta sedikit daging kambing untuk dibawa pulang agar bisa disantap anak-anaknya.
Sebelum ambruk, Zamri Saad juga sempat mengeluh kepada jamaah lain kalau dadanya sakit.
"Ketika salat, almarhum tiba-tiba ambruk. Kami mendengar dengkuran kuat.
Jamaah sempat menyelesaikan salat dan langsung menghampiri almarhum yang saat itu menjemput ajal. Kami juga sempat membimbingnya mengucap syahadat," uja Hashim.
Menurut keterangan Kepala Polisi Daerah Baling, Superintendan Shamsudin Mamat, membenarkan kejadian tersebut.
Menurut hasil pemeriksaan, almarhum meninggal dunia sekitar pukul 22.10 setelah mengucap salam pada rakaat ke-20 salat tarawih.
(Tribunnewsmaker/Talitha/Ninda)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
| Pak RT Amati Gerak-gerik Tak Biasa Penjual Bakso Babi di Jogja, Sering Cuek dengan Warga Sekitar |
|
|---|
| Dendam Tragis Keluarga di Malang, Kakak Suntikkan Sabu ke Adik Kandung hingga Diancam Dijual |
|
|---|
| Sosok Anik Guru SD di Wonosobo Dituduh Pelakor, Sebut Kebetulan Bertemu Suroto di Cafe: Tak Sentuhan |
|
|---|
| Sosok Zulfa, Siswi MTs di Karangpawitan Garut Rela Momong Adik Sambil Jualan di Sekolah, Berprestasi |
|
|---|
| Pak Camat Bocorkan Rahasia Rumah Tangga Melda Safitri Sebelum Dicerai, Ada Fakta Baru Pemicunya |
|
|---|