Berita Kriminal
SOSOK Prada DR Bunuh Ayah Kandung yang Jual Sate, Tak Dikasih Rp 8 Juta Tega Tusuk 5 Kali, Dipecat!
Inilah tampang dan sosok Prada DR yang tega membunuh ayah kandungnya sendiri Widodo Cahya Putra di kawasan Medan Satria Kota Bekasi.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - KEJI! Inilah tampang dan sosok Prada DR (22) yang tega membunuh ayah kandungnya sendiri Widodo Cahya Putra di kawasan Medan Satria Kota Bekasi.
Prada DR menusuk ayahnya beberapa kali hingga tewas karena kesal tak diberi uang Rp 8 juta.
Kasus pembunuhan ini viral di media sosial, termasuk ada video sosok Prada DR saat diwawancarai.
Melansir dari Wartakotalive, Jumat (30/6/2023) berdasarkan video yang viral, Prada DR tampak mengenakan kemeja batik lengan panjang.
Ia duduk di dekat seorang wanita yang diduga ibunya, di lantai.
Di sebuah ruangan tergeletak jasad Widodo Cahya Putra.
Ibu Prada DR terlihat sangat syok dengan peristiwa tersebut.
Ia melamun sambil menyenderkan kepalanya ke dinding.
Sementara itu, Prada DR tampak santai menjawab sejumlah pertanyaan dari warga.
Baca juga: PULANG Sholat Idul Adha, Istri Pedagang Sate di Bekasi Syok Suaminya Bersimbah Darah, Tewas Ditusuk!
Baca juga: KRONOLOGI Kakak Tusuk Adik Kandung hingga Tewas di Surabaya, Sempat Cekcok, Polisi Cari Pisau Pelaku

Kala itu pria berambut cepak tersebut belum mengakui perbuatannya membunuh Widodo Cahya Putra.
"Ini yang tahu pertama siapa?" tanya warga.
"Bareng sih," kata Prada DR.
Kapolsek Medan Satria Kompol Aqsha mengatakan, Prada DR membunuh ayah kandungnya pada Kamis (29/6/2023) sekitar pukul 06.00 WIB.
"Telah terjadi tindak pidana dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain pembunuhan yang telah terjadi pada hari Kamis tanggal 29 Juni 2023 sekira 6:00 pagi," kata Aqsha, Jumat (30/6/2023).
Widodo Cahya Putra kala itu sedang tidur.

"Awalnya pelapor dan saksi dua, yakni anak perempuan, serta korban sedang beristirahat atau tidur di kamar," tutur Kompol Nur Aqsha Ferdianto.
Tiba-tiba, pelaku menghampiri korban dan langsung menghunjamkan pisau sangkur ke tubuh korban sebanyak lima kali.
"Kemudian datang pelaku untuk langsung segera menusuk korban," ujar Aqsha.
Berdasarkan hasil otopsi, ditemukan lima tusukan di tubuh korban, yakni di bagian dada, punggung, lengan, belakang kepala, dan leher belakang.
Aqsha mengatakan, korban meninggal dunia karena kehabisan darah.
"Karena (lima tusukan) itu, korban kehabisan darah sehingga menyebabkan meninggal dunia," kata Aqsha.
Dipicu Uang Rp 8 Juta
Prada DR tega membunuh ayah kandung hanya karena dipicu uang Rp8 juta.
Aqsha menjelaskan, pelaku sebelumnya meminta uang kepada korban untuk keperluan sehari-hari mengingat statusnya sebagai TNI telah diunjung tanduk.
"Motif ataupun modus operandi yang melatarbelakangi pelaku melakukan, yaitu pelaku meminta uang kepada korban namun tidak diberikan sehingga pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban," ucapnya.
Jumlah uang yang diminta pelaku lanjut Aqsha, sekitar Rp8 juta. Duit sebanyak itu tidak diberikan korban sehingga menyulut amarah pelaku.

Dipecat Tidak Hormat
Prada DR saat ini sudah ditahan di Detasemen Polisi Militer Jaya 2 Cijantung.
DR ditangkap oleh pihak TNI bersama Polres Metro Bekasi Kota tak lama setelah pembunuhan terjadi.
"Penanganan ini juga dilakukan secara gabungan antara Denpom Jaya 2 Cijantung dan Polres Metro Bekasi Kota," tutur Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar.
Selain itu, DR kini sudah diberhentikan dengan tidak hormat dari satuannya karena terbukti melakukan pelanggaran berat.
Polisi masih mendalami dugaan oknum prajurit TNI, Prada DR, mengalami depresi hingga tega membunuh ayah kandung.
"Jadi kalau untuk masalah gangguan jiwa ataupun yang lain-lainnya ini kami belum bisa diberikan karena masih dalam pemeriksaan pendalaman selanjutnya," kata Aqsa.
Dikenal Kalem
Prada DR (22), prajurit TNI yang tikam ayah kandungnya sendiri dikenal sebagai sosok yang kalem di mata tetangga.
Hal ini dikatakan Burman, tetangga sebelah Warung Sate Solo Mas Wid di Jalan Raya Pejuang Blok C, Medan Satria, Kota Bekasi yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Di TKP tersebut, korban Widodo Cahya Putra (43), tinggal bersama istri dan kedua anaknya.
"Tinggal di sini, 10 tahunan lebih lah, ini kan warung sekalian rumah juga," kata Burman, Jumat (30/6/2023).
Widodo dan keluarganya sudah cukup lama tinggal dan membuka usaha di lokasi tersebut, putranya berinisial DR (22) merupakan seorang prajurit TNI.
Sementara anaknya yang kedua, berjenis kelamin perempuan masih bersekolah di pondok pesanten berusia 14 tahun.
Ketika ditanya sosok DR, Burman menilai dia merupakan pribadi yang kalem tidak terlalu banyak bicara.
"Orangnya kalem, enggak galak. Terakhir saya dengar di Kalimantan (dinas TNI)," jelas dia.
Burman sendiri mengenal DR sejak kecil, saat orang tuanya menempati kios yang saat ini menjadi Warung Sate Solo Mas Wid.
"Sudah dari kecil dia tinggal di sini, dulu sekolah di pondok (pesantren) pernah, anaknya yang cewek juga di pondok sekolahnya," ucap Burman.
(TribunSumsel) (TribunJakarta)
Diolah dari artikel tayang di TribunSumsel.com dan TribunJakarta
Sumber: Tribunnews.com
Heryanto Ternyata Sempat Pinjam Uang Rp1,5 Juta ke Dina, Usai Ditransfer Malah Dibunuh: Khilaf Pak |
![]() |
---|
Dijebak Heryanto, 2 Teman Ikut Dibui, Buang Kardus Tak Tahu Isinya Jasad Dina, Diberi Upah Rp50 Ribu |
![]() |
---|
Sosok Mantan Dian Pegawai Minimarket, Sempat Curhat ke Heryanto Malah Dibunuh, Minta Bantu Move On |
![]() |
---|
Tak Ingat Istri & Anak! Heryanto Tega Rudapaksa & Bunuh Dina Pegawai Minimarket di Rumah saat Sepi |
![]() |
---|
Motif Heryanto Tega Bunuh Dina Pegawai Minimarket di Sungai Citarum, HP & Perhiasan Korban Diambil |
![]() |
---|