Berita Kriminal
NESTAPA Pasutri di Jakarta, Puyeng Biayai Anaknya Epilepsi, Curi Motor Tetangga: 'Dulu Jual Cilok'
Pasutri di Jakarta nekat mencuri motor tetangganya lantaran kebingungan membiayai anaknya yang menderita epilepsi.
Editor: Dika Pradana
Anak bungsu korba, Muriani (40) mengatakan, dirinya baru mengetahui sang ibunda menjadi korban kejahatan percobaan penjambretan setelah beberapa orang warga memberitahu dirinya.
Baca juga: WNA di Bali Histeris Kalungnya Dijambret, Kini Pelaku Dibekuk Polisi: Uang Jambret untuk Sabung Ayam

Lokasi penjambretan yang dialami korban, hanya berjarak sekitar 10 meter dari kediamannya.
Semula tidak ada yang mengetahui, bagaimana tubuh sang ibunda terjatuh.
Sejumlah warga yang turut membantu menolong korban yang terkapar tergeletak tak berdaya di tengah jalan.
Mereka membantu mengangkat tubuh korban ke dalam kamar rumahnya.
Semula Muriani menduga ibundanya terjatuh gara-gara sakit atau terpeleset hingga terkapar tak berdaya di tengah jalan.
Baca juga: KARISMANYA Beda Sempat Sakit, Jemaah Haji Makassar Borong 100 Gram Emas dari Makkah: Nadzar Saya

Namun saat memeriksa rekaman CCTV milik tetangganya, ternyata sang ibu menjadi korban kebrutalan bandit yang melakukan percobaan aksi penjambretan kalung, sekitar pukul 05.22 WIB.
"Saat kami cek CCTV pertama kali. Ternyata sangat biadap perbuatan pelaku. Kok sampai ditarik jatuh, gak bisa gerak, bahkan tolong-tolong juga gak bisa," ujar Muriani saat ditemui SURYA.CO.ID di kediamannya, Sabtu (8/7/2023).
Saat dibopong oleh warga ke dalam kamar. Muriani mengira kalung ibundanya berhasil diambil oleh si pelaku. Namun, ternyata dugaannya salah.
Kalung di leher sang ibunda masih aman, hanya terselip pada lipatan kerah pakaian busana terusan yang dikenakan sang ibu.
Meski aksi pelaku gagal, Muriani mengaku tetap merasa geram.

Pasalnya, si pelaku telah membuat ibundanya yang tua renta itu terluka.
Bahkan hingga tiga hari pasca kejadian, Muriani mengungkapkan ibundanya masih merasa syok dan harus berbaring sepanjang waktu, karena belum bisa duduk akibat luka memar pada bagian pinggul.
"Lukanya di dagu, di pinggul dan kaki, karena langsung jatuh setelah ditarik, seperti di CCTV," ujarnya.
Berdasarkan cerita yang disampaikan ibundanya, Muriani menerangkan, pelaku menjalankan aksi penjambretannya bermodus menanyakan alamat kepada korban.
Korban tak menaruh rasa curiga sejak awal terhadap si pelaku yang mengendarai sepeda motor jenis matik warna hitam tersebut.

Pasalnya, cara komunikasi pelaku dirasa oleh sang ibunda begitu sopan, menggunakan Bahasa Indonesia dan seakan-akan sedang kebingungan mencari alamat.
Diperkirakan, ungkap Muriani, pelaku berusia kisaran 30 tahun, berpostur tubuh kurus, berpenampilan semi formal laiknya orang yang hendak berangkat bekerja serta memakai jaket warna gelap dan berhelm teropong (full face).
"Kata ibu, itu tadi tanya alamat, terus saya tunjukkan. Kok tiba-tiba dijambret." jelasnya.
"Tapi kok kayak si pelaku tahu sekali seluk beluk lokasi jalan sini." tambahnya.
"Pelaku sempat melewati ibu saya yang berdiri, lalu melewati depan rumah kami" imbuhnya.
"Kemudian kembali dan mulai menjalankan aksi," tegasnya.
Mengingat kondisi sang ibu belum menunjukkan pemulihan secara signifikan.
Bahkan hingga kini masih terbaring lemah dan belum bisa duduk, Mariani berencana memeriksakan kesehatan sang ibu ke rumah sakit terdekat.
"Rencananya nanti mau dibawa ke RS. Kondisi ibuk masih syok, gak bisa diangkat, duduk juga gak bisa. Kemarin sudah dibawa ke alternatif, kok masih sakit gitu," ungkapnya.
Mengenai penanganan hukum, Mariani menjelaskan, pihaknya masih belum berkeinginan untuk melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat.
Namun, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pengurus RT dan RW.

Termasuk memviralkan video aksi kejadian percobaan penjambretan tersebut ke media sosial.
"Kalau melaporkan, mungkin masih ke RT RW dulu. Kalau ke Polisi belum ada rencana, karena belum ada yang hilang," jelasnya.
Sekaligus Muriani juga berharap, anggota kepolisian meningkatkan patroli keamanan di permukiman padat di kawasan Kecamatan Tambaksari, Surabaya, untuk mempersempit gerak para pelaku kejahatan yang mengintai masyarakat.
"Saya berharap Polisi sering dan meningkatkan patroli keamanan di sekitar sini." tegasnya.
"Kata tetangga, si pelaku itu juga terlihat sering berkeliaran di gang-gang lain kawasan Kapas Madya," pungkasnya.
Berita ini telah diolah dari artikel WartaKota.com.
Sumber: Warta Kota
Tangis Istri Kepala Cabang Bank BUMN di Jaktim Pecah, Suami Diculik & Dibunuh, 4 Orang Ditangkap |
![]() |
---|
Kabar Ronald Tannur, Aniaya Pacar hingga Tewas di Jatim, Kini Dapat Remisi, Belum Setahun Dipenjara |
![]() |
---|
Kejamnya Bripda Alvian, Kuras Rekening Putri Apriyani hingga Bakar Pacar di Indramayu, Pelaku Kabur |
![]() |
---|
3 Bulan Diteror, Dea Permata Lapor Polisi Tapi Diabaikan, Kini Dibunuh di Purwakarta, Sempat Curhat |
![]() |
---|
Skenario Keji Hanafi Pembunuh Tiwi Pegawai BPS Halmahera, Balas WA, Tulis Soal Depresi di X Korban |
![]() |
---|