Berita Kriminal
SOSOK Terduga Teroris di Lombok Asal Purwokerto Dibekuk, Sering Jualan di CFD, Warga Syok: Geger
Sosok terduga teroris di Lombok ternyata berasal dari Purwokerto, istri sering jualan di CFD.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Warga Selong, Lombok Timur digegerkan dengan penangkapan seorang terduga teroris asal Purwokerto, Jawa Tengah.
Seorang wanita berinisial HN baru saja diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror.
Penangkapan HN yang terjadi pada Jumat, 14 Juli 2023 cukup menghebohkan warga setempat.
Sosok HN yang sering berjualan di Car Free Day (CFD) selong tak disangka menjadi terduga aksi terorisme.
Dia sering menghabiskan waktu Minggu paginya untuk berdagang di CFD
Selain itu, HN juga berjualan sayur setiap harinya.
Diketahui, HN ditangkap bersama suaminya di kediaman mereka.
Selama ini, pasutri tersebut sudah menetap di Kelurahan Majidi, Kecamatan Selong, Lombok Timur.
Baca juga: MENGKHAWATIRKAN! Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Surabaya, Polisi Sita Buku Jihah dan Panah
Pasutri tersebut juga diketahui telah memiliki lima anak.
Hal tersebut disampaikan Camat Selong, Baiq Widiani Astuti pada Minggu (16/7/2023) pagi.
"Ia mulai menetap di Selong pada tahun 90-an. Ia memiliki lima anak," kata Astuti.
Widiani Astuti mengaku kaget saat pertama kali mendengar kabar tersebut.
Pasalnya, dia tak menyangka bahwa warganya di kelurahan Majidi ditangkap Densus terkait jaringan terorisme di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: SOSOK Diduga Teroris di Tulung Agung, Dikenal Pribadi Baik, Tapi Ogah Bergaul, Banyak Tamu Misterius
Astuti memaparkan bahwa HN biasa berjualan di lokasi car free day Selong setiap hari Minggu.
"Secara tiba-tiba ia ditangkap, warga sekitar dan saya juga kaget." ujar Astuti
"Padahal pekerjaan sehari-harinya sebagai penjual makanan di lokasi car free day Selong setiap Minggu," tuturnya lagi.
Warga setempat yang mendengar kabar tersebut langsung dibuat heboh.
Meski semikian, camat tersebut berharap kasus tersebut hanya sekedar dugaan saja.
Dia berharap agar apa yang dialami oleh HN tidak berdampak terhadap warga sekitar di kelurahan tersebut.
Baca juga: VIRAL Detik-detik Ipda Rano Azankan Anak Baru Lahir di Tengah Misi Berbahaya Kejar Teroris
Dia menyerahkan kasus tersebut pada pihak berwenang.
Camat tersebut mengaku tak ingin cawe-cawe terlalu dalam.
"Semoga itu hanya terduga agar warga sekitar tidak terkena dampak atau takut" ujar Astuti
"Kita serahkan kepada pihak yang berwajib,"pungkas Astuti.
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin membenarkan bahwa Densus 88 menangkap dua orang terduga teroris asal Lombok Timur.
Keduanya ditangkap dan langsung dibawa ke Jakarta oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
"Yang kami tahu hanya penangkapan dua orang, itu pun setelah kami dapat informasi dari Jakarta," ungkapnya.
SOSOK Diduga Teroris di Tulung Agung, Dikenal Pribadi Baik, Tapi Ogah Bergaul, Banyak Tamu Misterius
TERKUAK sosok yang diduga teroris asal Tulung Agung baru saja ditangkap oleh Densus 88.
Sosok teroris tersebut nampaknya sudah membuat warga resah lantaran sikapnya yang aneh.
Oleh sebab itu membuat Densus 88 bertindak untuk mengungkap siapa sosok tersebut.
Tak menunggu lama Densus 88 berhasil menangkap dan membuka siapa sosok yang diduga teroris.
Menurut pengakuan beberapa warga, sosok yang diduga teroris tersebut memiliki kepribadian yang baik.
Namun sayangnya sosok tersebut jarang sekali berkumpul dengan warga sekitar.
Bahkan ia juga sering menerima banyak tamu yang terlihat misterius.
Baca juga: MENGKHAWATIRKAN! Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Surabaya, Polisi Sita Buku Jihah dan Panah
Siapakah sosok yang diduga teroris tersebut?
ES (41), warga Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, pada Minggu (4/6/2023) sekitar pukul 12.05 WIB, karena diduga terlibat kegiatan terorisme.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Haryanto membenarkan soal adanya penangkapan tersebut.
"Betul, (penangkapan dilakukan) langsung Densus Jakarta (Mabes Polri)," kata Eko, dikutip dari TribunJatim.com, Minggu (4/6/2023).
Sementara itu, salah satu warga, RK mengatakan, ES merupakan penyedia jasa servis mobil di dekat tempat pemakaman Desa Boro.
Dia menceritakan, ES ditangkap polisi saat sedang mengendarai sepeda motor dalam perjalanan menuju masjid untuk melaksanakan shalat Dzuhur.
"Langsung ditangkap terus dibawa sama sepeda motornya," ujar RK.
Sosok ES
Warga sekitar mengenal ES sebagai orang yang baik, namun dia diketahui kerap tak datang jika diundang untuk menghadiri kenduri.
"Orangnya baik, keluarganya juga baik, tapi kalau diajak kenduri pasti tidak mau," ucap RK.
Selain itu, dia menambahkan, ES pun disebut kerap menerima tamu, terutama tiap hari Minggu, namun tamunya kerap berbeda dan bukan warga setempat.
Berpindah-pindah masjid
Warga lainnya, Yamadi (85) mengaku sering melaksanakan shalat berjamaah dengan ES.
Menurutnya, ayah tiga orang anak itu paling rajin untuk shalat Subuh.
Dia mengungkapkan, ES juga punya kebiasaan unik, dia akan mendatangi masjid yang lebih dulu mengumandangkan azan.
"Pokoknya mana yang azan pertama, dia datangi masjid itu. Jadi masjidnya juga pindah-pindah," ungkapnya.
Sebelumnya, Densus 88 Mabes Polri dikabarkan menangkap seorang terduga teroris berinisial ABU (52) di Jalan Kalimas Madya III Nyamplungan, Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (2/6/2023).
Ketua RT 02 Nyamplungan, M. Abri membenarkan salah satu tetangganya yang berinisial ABU itu telah diamankan oleh anggota kepolisian di dekat rumahnya, pada sekitar pukul 08.00 WIB.
"Diamankan, 07.30 WIB sudah ditangkap,
Setahu saya di rumahnya. Iya sekitar rumahnya. Jam 09.30 WIB mereka jemput saya ke sini," pungkas Abri, Sabtu (3/6/2023).
Berita ini telah diolah dari artikel TribunLombok.com.
Sumber: Tribun Lombok
| Sosok Arjuna Tamaraya, Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok Gegara Tidur di Masjid Agung Sibolga Sumut |
|
|---|
| Tidur di Masjid, Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok, Jasad Diseret & Ditinggal di Pinggir Jalan |
|
|---|
| Tampang Waldi Oknum Polisi Bunuh Erni Dosen di Bungo Jambi, Sempat Nyamar, Diduga Rudapaksa Korban |
|
|---|
| Pria di Pati Meninggal di Rumah Penuh Sampah, 8 Tahun Hidup Sendiri, Gelagat Terakhir: Ambil Pesanan |
|
|---|
| Nasib Heryanto yang Tega Bunuh Dina Karyawati Minimarket di Purwakarta, Kini Terancam Hukuman Mati |
|
|---|