Dibantah KERAS! Tuduhan Israel pada Hamas Pakai Rumah Sakit sebagai Tempat Penyimpanan Bahan Militer
Hamas bantah klaim Israel soal markas bawah tanah itu dapat menjadi alasan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk mengebom rumah sakit itu.
Editor: Sinta Manila
Israel membalas serangan Hamas sejak hari itu dengan membombardir Gaza melalui serangan udara dan darat.
Segera setelah serangan balasan dimulai, Israel memblokade Gaza, meminta penduduknya mengungsi, dan berencana menghancurkan Hamas yang berbasis di Gaza.
Di pihak Palestina, hingga Jumat (27/10/2023), lebih dari 7.326 orang tewas dan lebih dari 18.967 orang terluka sejak pertempuran di mulai, dikutip dari Al Arabiya.
Selain itu, lebih dari 100 petugas kesehatan tewas dan 15 dari 35 rumah sakit serta 57 layanan kesehatan dasar tidak dapat berfungsi.
Di tengah krisis di Gaza akibat serangan Israel, IDF masih terus meluncurkan serangan udara yang menewaskan warga Palestina.
Ancaman Bom Spons Israel yang Akan Mengembang dan Mengeras, Senjata Rahasia Menutup Terowongan Hamas
Israel dilaporkan akan menggunakan “sponge bombs” atau “bom spons” ketika nantinya berperang melawan Hamas di jaringan terowongan Gaza.
The Telegraph melaporkan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menguji bom kimia tersebut.
Bom tersebut tidak mengandung bahan peledak tetapi digunakan untuk menutup celah atau pintu masuk terowongan tempat para pejuang Hamas dapat muncul.
Baca juga: 1300 Terowongan Mengerikan Milik Hamas Panjang Ratusan Kilometer, Bakal Jadi ANCAMAN BESAR Israel
Bom spons bekerja dengan menciptakan ledakan berupa busa yang mengembang dengan cepat dan kemudian mengeras.

Masih mengutip The Telegraph, bom spons akan mencegah tentara Israel disergap saat mereka bergerak lebih jauh ke dalam terowongan, menutup celah-celah yang bisa digunakan Hamas untuk masuk dan menyerang.
Ditempatkan dalam wadah plastik, perangkat khusus ini memiliki partisi logam yang memisahkan dua cairan.
Setelah partisi logam itu diekstraksi, kedua senyawa tersebut akan bercampur.
Di saat itulah tentara harus meletakkan bom tersebut atau melemparkannya.
Tim khusus di korps teknik IDF telah dikelompokkan ke dalam unit pengintaian terowongan.
Sumber: Tribunnews.com
Sosok Bishnu Prasad Paudel, Wakil PM Nepal Dihajar Massa saat Demo hingga Jatuh, Bajunya Dilucuti |
![]() |
---|
Charlie Kirk Pendukung Setia Donald Trump Tewas Ditembak saat Acara Debat di Utah, Pelaku Ditangkap |
![]() |
---|
Sri Mulyani Lebih Beruntung? Nasib Menkeu Nepal Tragis di Tangan Pendemo, Dikeroyok Habis-habisan |
![]() |
---|
Fakta Demo di Nepal: Pemicu Protes, Pemblokiran Media Sosial, Presiden dan Perdana Menteri Mundur |
![]() |
---|
Sosok Khadga Prasad Sharma Oli, Tiga Kali Jadi PM Nepal, Mundur Usai Didemo Rakyat hingga 19 Tewas |
![]() |
---|