TRAGIS! Tukang Parkir di Bandung Tewas Misterius, Jasad Ditemukan di Kali, Tak Ada Tanda Kekerasan

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tragis! tukang parkir di Kota Bandung tewas mengenaskan, jasad ditemukan di kali.

Jenazah tukang parkir ditemukan pada Sabtu (29/10/2023) di sungai yang berada di Taman Lansia, Kota Bandung, Jawa Barat.

Dilansir dari Tribunnews.com, korban diketahui bernama Yusuf alias Uyang.

Korban pertama kali ditemukan oleh warga di sekitar lokasi penemuan jenazah.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Bandung Wetan, Kompol Danu Raditya Atmaja.

Menurut Kompol Danu, jenazah korban ditemukan pertama kali oleh pedagang nasi goreng.

"Kejadian itu pertama diketahui oleh Khaerul Shaleh, pedagang nasi goreng yang sedang membuang sisa acar," ujar Danu.

Baca juga: TEKA-TEKI Penemuan Tengkorak Manusia di Gorong-gorong Duren Sawit, Dibungkus Baju:Dibawa ke RS Polri

Setelah menemukan jenazah Yusuf, pedagang nasi goreng langsung bergegas melapor ke Polsek Bandung Wetan.

Atas laporan tersebut anggota Polsek Bandung Wetan langsung mendatangi lokasi.

Sesampainya di TKP, pihak kepolisian mengevakuasi korban dan menghimpun keterangan dari para saksi.

"Korban dievakuasi tim inafis," kata Danu.

Dari hasil pemeriksaan sementara, di tubuh korban tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Sehingga belum bisa dipastikan Yusuf meninggal oleh karena hal apa.

"Menurut istri dan anaknya korban tidak memiliki riwayat penyakit," ucapnya.

Kronologi Korban Meninggal

Sebelum meninggal, Yusuf awalnya sempat pamit ke istri untuk keluar mencari angin.

Bahkan korban sempat menitipkan telepon genggam miliknya ke istri.

"Uyang menitipkan Hpnya kepada istri sekaligus meminta izin untuk berjalan sebentar agar tidak ngantuk"

"namun hingga keesokan harinya korban tidak pulang dan mendapat kabar sudah meninggal dunia di Kali Taman lansia," ujarnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam tak ditemukan adanya luka-luka di tubuh korban.

"Biasanya kalau dicekik atau ada kekerasan, jenazah itu mengeluarkan feses,"

"tapi tidak ditemukan itu dan saksi-saksi yang dimintai keterangan tidak melihat ada keributan di situ," katanya.

Dugaan sementara tewasnya korban masih belum jelas, namun disimpulkan jika bukan akibat kekerasan.

"Almarhum sudah dibawa oleh keluarga, pihak keluarga juga telah mengikhlaskan dan tidak ingin dilakukan otopsi terhadap almarhum," ucapnya.

4 Warga Garut Tewas Tertimpa Pohon Tumbang, Berburu Burung di Hutan Lindung Berujung Maut

Empat orang ditemukan tewas di tengah hutan lindung di Kampung Cikolak, Desa Peundeuy, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Peristiwa memilukan tersebut terjadi ketika sekelompok warga melakukan perburuan burung sejak Rabu (4/10/2023).

Dilansir dari Kompas.com (7/10/2023) berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi, korban tewas akibat tertimpa pohon.

Setidaknya empat orang dinyatakan tewas karena tertimpa pohon saat berteduh.

Tiga orang tewas di tempat kejadian dan satu orang tewas setelah dibawa ke puskesmas.

Selain itu, ada satu orang lainnya mengalami luka berat.

Baca juga: TRAGIS! Dituding Maling, Pria di Sumut Dianiaya Warga hingga Babak Belur, Korban Berakhir Tewas

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo.

Ari mengukapkan jika saat ini, pihaknya menyelidiki soal kegiatan keempat orang itu di dalam hutan lindung.

"Untuk kegiatan perburuannya apa? Ini masih kita lakukan pendalaman," katanya.

Kapolsek Sektor Singajaya Iptu Anas Nasrudin mengungkapkan sebenarnya ada lima orang yang tertimpa pohon.

Sebanyak tiga orang tewas di tempat kejadian dan satu orang tewas setelah dibawa ke puskesmas. 

Selain itu, ada satu orang lainnya mengalami luka berat.

Identitas korban yang meninggal dunia yakni bernama Nana (45), Suryadi (33) warga Desa Sukarame, Kecamatan Caringin,

Kemudian Adang (50) warga Desa Indralayang, dan Ginanjar (20) warga Kecamatan Caringin.

Lalu yang luka berat Jajal Jaelani (27) warga Desa Sukarame, Kecamatan Caringin.

Baca juga: HEBOH! Cekcok dengan Teman, Pria di Bengkulu Tak Sengaja Tusuk Kekasihnya, Korban Berakhir Tewas

Berdasarkan keterangan keluarga korban bahwa mereka ke hutan untuk berburu burung dan bermukim di dalam hutan.

"Seluruh korban baik yang meninggal dunia maupun luka berat sudah dijemput oleh pihak keluarga korban"

"dengan membuat surat pernyataan penolakan untuk dilakukan autopsi,"

"dan pihak keluarga menerima peristiwa tersebut sebagai suatu musibah," kata Anas.

(TribunnewsMaker.com/Candra)