Pasca Disumpah Jadi Ketua MK, Tangis Suhartoyo Pecah, Akui Tak Mudah Pulihkan Kepercayaan Masyarakat
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo menyadari pemulihan kepercayaan publik terhadap lembaga yang dipimpinnya tidak mudah.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNESMAKER.COM - Mengemban jabatan sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru, Suhartoyo punya 'PR' besar yang teramat berat.
Dengan pernah adanya pelanggaran berat kode etik, hal itu membuat kepercayaan masyarakat atau publik terhadap MK tercoreng.
Sehingga secara terang Suhartoyo yang kini menjabat ketua MK, mengatakan itu bukan tugas yang mudah.
Baca juga: TERKUAK 7 Hakim MK Tak Mau Gantikan Anwar Usman Sebagai Ketua, Masing-masing Punya Alasan Tertentu
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo menyadari pemulihan kepercayaan publik terhadap lembaga yang dipimpinnya tidak mudah.
Hal tersebut disampaikan Suhartoyo dalam pidato perdananya sebagai Ketua MK di Ruang Sidang Pleno gedung MKRI, Jakarta Pusat pada Senin (13/11/2023).
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan kepercayaan, meskipun kami menyadari hal tersebut tidak mudah dilakukan seperti membalik telapak tangan," ucap Suhartoyo dalam pidatonya usai pengucapan sumpah sebagai ketua MK.
Suhartoyo kemudian mengajak para hakim konstitusi untuk membangun kembali sinergitas persaudaraan dan kebersamaan dalam bekerja.
Saat menyampaikan hal itu, tangis Suhartoyo pecah.
Telapak tangan kanannya tampak mengusap air mata yang jatuh.
Baca juga: Jelang Pemilu, Surya Paloh dan Megawati Ungkap Kecemasannya, Singgung Netralitas Aparat & Putusan MK
"Kepada kolega saya, bapak ibu hakim, mari kita membangun kembali sinergitas persaudaraan dan juga kebersamaan dalam bekerja," kata Suhartoyo.
"Masih terdapat tuntutan publik yang masih kita penuhi bersama, khususnya upaya untuk meningkatkan kualitas putusan sebagaimana telah menjadi salah satu misi kelembagaan Mahkamah Konstitusi," sambungnya.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai pidatonya yang sampai menitikan air mata. Suhartoyo menyadari adanya kekuatan dan dorongan dari para hakim konstitusi untuk dia memimpin MK.
"Ya saya tidak bisa bekerja apa pun tanpa beliau-beliau itu (hakim konstitusi).
Sehingga ketika beliau-beliau itu termasuk Prof Saldi memberikan kekuatan dan dorongan pada pemilihan yang lalu itu,
kemudian kepercayaan itu yang selalu saya nilai sebagai sebuah tanggung jawab yang belum tentu saya bisa memenuhi gitu lho," ungkap Suhartoyo saat ditemui seusai acara pelantikannya.

Sumber: Tribunnews.com
Sosok Puteri Komarudin, Kandidat Kuat Kemenpora Berharta Rp 26,2 M, Siap Gantikan Dito Ariotedjo |
![]() |
---|
Potret Haru Perpisahan Sri Mulyani ke Mantan Kolega di Kementerian Keuangan, Tangis Tak Terbendung |
![]() |
---|
Sosok Litao Buronan Kasus Pembunuhan Jadi Anggota DPRD Wakatobi, DPO Selama 11 Tahun Terakhir |
![]() |
---|
4 Sosok Kandidat Menpora Pengganti Dito Ariotedjo, Raffi Ahmad hingga Taufik Hidayat Masuk Bursa |
![]() |
---|
Kontroversi Yudo Anak Purbaya Menkeu Baru, Sindir Sri Mulyani & Orang Miskin, Pamer BCA Prioritas |
![]() |
---|