Breaking News:

Berita Viral

TEKA-TEKI Kematian Bocah 7 Tahun di Rumah Orangtua Angkatnya di Ketapang Terungkap, Ini Tersangkanya

Fakta-fakta terbaru terkait meninggalnya bocah 7 tahun di rumah orangtua angkatnya di Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) akhirnya terungkap.

Editor: Eri Ariyanto
Istimewa
Ilustrasi Teka-teki kematian bocah 7 tahun di rumah orangtua angkat di Ketapang Terungkap 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Fakta-fakta terbaru terkait meninggalnya bocah 7 tahun di rumah orangtua angkatnya di Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) akhirnya terungkap.

Menurut informasi, korban meninggal dunia akibat dianiaya oleh beberapa orang pelaku.

Kini, polisi menetapkan tujuh tersangka dalam kasus dugaan tewasnya YS (7), bocah asal Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang.

Pamit latihan silat, bocah SMP di Tulungagung pulang tinggal nama
Ilustrasi evakuasi jenazah bocah di Ketapang. (TribunMadura)

Baca juga: TRAGIS! Jembatan Gantung di Tinondo Kolaka Timur Putus saat Diperbaiki, 2 Orang Tewas Tertimpa Kayu

Kepala Polisi Resor Ketapang AKBP Tommy Ferdian mengatakan, ketujuh tersangka adalah orangtua angkat korban berinisial SST dan YLT.

Lalu karyawan toko yang bekerja di rumah tersebut berinisial MLS, DS, AMP, DS dan AA.

“Ketujuh tersangka diduga telah melakukan kekerasan terhadap korban dengan cara atau peran masing-masing," kata Tommy dalam keterangan tertulis, Senin (4/12/2023).

Tommy menjelaskan, ketujuh tersangka memiliki peran masing-masing dalam kasus ini.

Diantaranya melakukan kekerasan fisik secara langsung, membantu melakukan kekerasan fisik dan ada juga yang melakukan pembiaran.

"Yang paling dominan melakukan kekerasan ibu angkat korban, kekerasan tidak hanya sekali tapi sejak korban bergabung dengan keluarga tersangka tahun 2021,” ucap Tommy.

“Saat ini semua tersangka sudah ditahan di Mapolres Ketapang untuk proses hukum lebih lanjut," timpal Tommy.

Bongkar makam

Sebelumnya, polisi membongkar makam YS (7) untuk keperluan otopsi.

Tommy menerangkan, otopsi biasanya memakan waktu hingga dua pekan.

Namun kepolisian mengupayakan agar hasil secara teknis dan saintifik dipercepat.

Ilustrasi 2 pelaku dan korban pencabulan
Ilustrasi Teka-teki kematian bocah 7 tahun di rumah orangtua angkat di Ketapang Terungkap (Istimewa)

Baca juga: INNALILLAHI! 1 Rumah Ambruk Diterjang Derasnya Air Sungai Cicatih Sukabumi, 1 Orang Penghuni Tewas

“Kami masih terus menyelidiki kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi,” ungkap Tommy.

Diketahui YS sebelumnya diduga meninggal dunia secara tak wajar di rumah orangtua angkatnya.

Korban ditemukan meninggal dunia di belakang rumahnya pada Kamis (23/11/202) malam.

Pihak kepolisian telah memanggil orangtua angkat dan orangtua kandung korban.

Tommy menerangkan, orangtua kandung korban telah membuat laporan dan meminta peristiwa meninggalnya korban untuk diselidiki.

Disinggung soal kabar bahwa korban dihukum di belakang rumah dari sore hingga malam hari, pihaknya belum dapat memastikan.

Diketahui, beredar kabar korban yang dihukum ditinggal tidur orangtuanya.

"Masih akan kita pastikan karena masih dalam proses pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut," tuturnya.

Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. (KOMPAS.COM/HANDOUT)

TERUNGKAP Misteri Kematian Mahasiswi di NTB, Kritis di RS, Overdosis Obat Nyeri: Hamil, Pacar Kabur!

Seorang mahasiswi di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal dunia lantaran overdosis pil obat nyeri.

Sosok mahasiswi tersebut nekat menenggak puluhan butir obat nyeri dalam waktu sekejap.

Aksi nekat mahasiswi tersebut dilakukannya diduga malu karena hamil duluan.

Sementara itu, kekasihnya yang telah menghamilinya kabur dan tak mau bertanggung jawab.

Hingga pada akhirnya mahasiswi berinisial AS (18) harus menanggung beban tersebut sendirian.

Tak tahan dengan beban dan malu, AS akhirnya nekat meminum obat secara berlebihan.

Korban sempat kritis dirawat di rumah sakit sebelum meninggal dunia.

Baca juga: NESTAPA Gadis 17 Tahun di Tangerang Digagahi Ayahnya hingga Hamil, Ogah Rawat Bayinya: Korban Trauma

Baca juga: TERBONGKAR! Tabiat Ayah di Tangerang yang Tega Setubuhi Anaknya 18x, Hamil: Istri sering Di-KDRT

Mahasiswi itu tewas saat mendapatkan pertolongan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Dompu, pada Sabtu (2/12/2023) sekitar pukul 11.30 Wita.

Kasi Humas RSUD Dompu, Iradat, membenarkan adanya pasien yang meninggal akibat overdosis obat tersebut.

AS adalah warga Kabupaten Bima yang berstatus mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Pasien itu diterima rumah sakit kemarin pagi sekitar pukul 7.00 Wita." kata Iradat saat dikonfirmasi, Minggu (3/12/2023).

"Dia datang itu dengan kondisi kesadaran sudah menurun," imbuhnya.

ILUSTRASI Mayat diamankan polisi, garis polisi
ILUSTRASI Mayat diamankan polisi, garis polisi (Tribun)

Iradat mengatakan, setibanya di rumah sakit tim dokter dan perawat langsung menangani pasien tersebut.

Bahkan sempat diupayakan dengan resusitasi jantung dan paru.

Namun, sampai pukul 11.30 korban tak juga sadarkan diri hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

"Berbagai upaya sudah dilakukan oleh tim dokter tapi ndak bisa, mungkin sudah ajal korban," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa korban mengalami overdosis karena mengonsumsi obat nyeri dalam jumlah banyak.

Baca juga: TERBONGKAR! Penyebab Guru & Keluarga Tak Curiga Siswi SMA di Madura Hamil & Melahirkan saat Ujian

Ilustrasi Obat
Ilustrasi Obat (Tribun Medan)

Hal itu juga diakui pihak keluarga yang datang membawa pasien ke rumah sakit.

Menurut keterangan pihak keluarga, lanjut Iradat, korban nekat mengonsumsi puluhan butir obat nyeri untuk bunuh diri.

Korban diduga malu karena telah hamil di luar nikah.

Ia mengandung janin buah hubungan asmara terlarang dengan kekasihnya di Mataram.

"Obatnya nyeri yang dipakai itu bukan untuk aborsi, karena tidak nyambung obatnya."

"Kemungkinan besar itu upaya bunuh diri, dia malu karena hamil dan pacarnya tidak mau tanggung jawab," kata Iradat.

Kini kasus kematian mahasiswi tersebut cukup menggegerkan publik.

(Tribunnrewsmaker.com/Eri Ariyanto)

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inibocah 7 tahunkorbanmeninggal duniaKetapangpelakuorangtua angkat
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved