Breaking News:

Konflik Israel vs Palestina

Sidang Kasus Korupsi PM Netanyahu akan Dilanjutkan, Sempat Dihentikan saat Perang Hamas-Israel Mulai

PM Benjamin Netanyahu didakwa melakukan penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan, kasusnya akan berlanjut.

Editor: Sinta Manila
Reuters Via India Today
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan kembali menjalani sidang kasus dugaan korupsi yang menjeratnya. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Benjamin Netanyahu merupakan satu-satunya Perdana Menteri Israel terlama yang menjabat dari 1996 hingga 1999 dan dari 2009 hingga 2021. 

Dalam beberapa bulan terakhir Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali disorot  tersandung kasus mega korupsi.

Bahkan unjuk rasa besar-besaran di Israel sempat mengemuka agar Netanyahu diadili.

Baca juga: Pemerintah Israel Rilis Daftar Level Negara yang Berbahaya Jika Dikunjungi Warganya, Indonesia Masuk

Di tengah suasana perang antara Hamas dan Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan kembali menjalani sidang kasus dugaan korupsi yang menjeratnya.

Sidang kasus itu sempat dihentikan sementara karena meletusnya perang Hamas-Israel tanggal 7 Oktober lalu.

Dilansir dari Al Jazeera, Netanyahu didakwa melakukan penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan (breach of trust).

Tiga kasus itu dikenal sebagai Kasus 1000, Kasus 2000, dan Kasus 4000.

Baca juga: Rumah Benjamin Netanyahu, Digeruduk Ribuan Warga Israel, Kecam Kesalahan PM Soal Perang sama Hamas

Dalam Kasus 1000, Netanyahu dan istrinya yang bernama Sarah didakwa menerima hadiah dari produser kenamaan Holywood bernama Arnon Milchan dan pebisnis Australia bernama James Packer.

Hadiah itu disebut sebagai balas jasa atas dukungan politik.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sesaat sebelum mengikuti rapat kabinet di Tel Aviv, Jumat, (20/10/2023). PM Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata karena sama saja dengan menyerah kepada Hamas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sesaat sebelum mengikuti rapat kabinet di Tel Aviv, Jumat, (20/10/2023). PM Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata karena sama saja dengan menyerah kepada Hamas. (BRENDAN SMIALOWSKI / AFP)

Di Israel, tindak penyuapan bisa membuat orang dipenjara hingga 10 tahun dan/atau dikenai denda.

Adapun tindak penipuan dan pelanggaran kepercayaan bisa bisa membuat seseorang dipenjara hingga tiga tahun.

Politikus sayap kanan itu membantah telah melakukan pelanggaran apa pun.

Dia juga mengklaim telah menjadi korban “perburuan penyihir” oleh lawan-lawan politiknya.

Sidang kasusnya dimulai bulan Mei 2020 dan sudah berulang kali ditunda, salah satunya karena pandemi Covid-19.

Di samping itu, Netanyahu dituding menggunakan undang-undang untuk mengatasi masalah hukum yang menjeratnya.

Baca juga: Yair Edou, Keponakan PM Israel Benjamin Netanyahu Terbunuh di Gaza, Dicap Penembak Jitu Berbahaya

Disebut akan diadili

Netanyahu juga disebut oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan diadili sebagai penjahat perang atas serangan Israel ke Gaza.

Hal itu disampaikan Erdogan saat rapat Organisasi Kerja Sama Islam di Istanbul, Turki, Senin, (4/11/2023).

“Karena menjadi penjahat perang, Netanyahu yang kini menjadi tukang jagal di Gaza akan diadili sebagai tukang jagal di Gaza, sebagaimana yang dijalani oleh Milosevic,” kata Erdogan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan kembali menjalani sidang kasus dugaan korupsi yang menjeratnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan kembali menjalani sidang kasus dugaan korupsi yang menjeratnya. (Reuters Via India Today)

Milosevic yang dimaksud Erdogan adalah mantan Presiden Yugoslavia Slobodon Milosevic yang diadili dalam kasus genosida, kejahatan kemanusiaan, dan kejahatan perang.

Ini bukan pertama kalinya Erdogan menyebut Netanyahu sebagai tukang jagal karena dia juga pernah mengatakan hal itu saat rapat parlemen pada Rabu (29/11/2023).

Pada momen itu Erdogan menyinggung dugaan kejahatan yang diduga dilakukan Netanyahu di Gaza.

Dia dengan tegas mengecam operasi militer di wilayah permukiman orang Palestina.

Baca juga: PARAH! Netanyahu Larang Warga Palestina Kumpulkan Air Hujan, Israel Klaim Miliknya sejak 1967: Pilu!

"Turki akan melakukan segala upaya untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel di bawah undang-undang internasional dan tanggung jawab moral," kata Erdogan dikutip dari Russian Today.

Erdogan berujar telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Gaza. Di tengah itu semua, menurut Erdogan, negara-negara Barat justru bersikap apatis.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Tengah) tiba untuk menghadiri KTT NATO, di Vilnius, Lithuania pada 11 Juli 2023.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Tengah) tiba untuk menghadiri KTT NATO, di Vilnius, Lithuania pada 11 Juli 2023. (Ludovic MARIN/AFP)

Perang antara Israel dan Hamas meletus tanggal 7 Oktober 2023 setelah Hamas melancarkan serangan tiba-tiba.

Kata Erdogan, Israel membalas serangan itu dengan sejenis "genosida".

"Semacam genosida dengan memutus aliran makanan, bahan bakar, obat-obatan, roti, listrik, air, dan komunikasi untuk 2,3 juta orang, menindas mereka di dalam penjara terbuka seluas 360 km persegi."

"Netanyahu yang melakukan salah satu kejahatan terbesar pada abad lalu di Gaza telah menuliskan namanya dalam sejarah sebagai 'tukang jagal di Gaza,'" katanya.

Artikel diolah dari Tribunnews/Febri

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Benjamin NetanyahukorupsiIsraelsidangErdogan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved