Breaking News:

Pilpres 2024

Alasan Mahfud MD Tak Percaya Hasil Survei Elektabilitas CSIS yang Menempatkannya di Urutan Terakhir

Mahfud MD, menyebut, CSIS sempat meramal Joko Widodo (Jokowi) kalah di pemilihan presiden (Pilpres). Akan tetapi, hal tersebut ternyata salah.

Editor: Sinta Manila
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD saat berkunjung ke kampung nelayan di kawasan Marunda, Cilincing, Rabu (20/12/2023). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Lembaga survei CSIS telah merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden dan wakil presiden 2024.

Yang mana hasilnya menurut Mahfud MD, tak bisa dipercaya  olehnya. Apakah ini pengaruh karena paslon Ganjar Pranowo - Mahfud MD berada di posisi paling buncit.

Hasil survei CSIS, pasangan capres - cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming memiliki elektabilitas tertinggi, yakni 43,7 persen.

Disusul kemudian oleh paslon nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dengan 26,1 persen dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD dengan 19,4 persen.

Baca juga: HASIL Survei Terbaru Elektabilitas Capres, Prabowo-Gibran Tempel Ketat Ganjar-Mahfud di Kandang PDIP

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD mengaku tak percaya dengan hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS), yang menempatkannya di urutan terakhir.

Diketahui, berdasarkan survei CSIS, pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo - Mahfud menempati urutan buncit, dengan elektabilitas yang hanya mencapai 19,4 persen.

Baca juga: Apa Itu Carbon Capture and Storage? Teknologi yang Regulasinya Dipertanyakan Gibran Pada Mahfud MD

"Saya enggak percaya sama sekali," kata Mahfud, saat mendatangi Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Siwalanpanji, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (28/12/2023).

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD saat berkunjung ke kampung nelayan di kawasan Marunda, Cilincing, Rabu (20/12/2023).
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD saat berkunjung ke kampung nelayan di kawasan Marunda, Cilincing, Rabu (20/12/2023). (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu menyebut, CSIS sempat meramal Joko Widodo (Jokowi) kalah di pemilihan presiden (Pilpres). Akan tetapi, hal tersebut ternyata salah.

"CSIS dulu itu kan pernah meramal Pak Jokowi kalah. Dua minggu sebelum Pilpres sudah ada berita berdasarkan hasil survei CSIS Jokowi game over, tapi salah total," jelasnya.

Oleh karena itu, Mahfud lebih berpegang pada hasil survei yang dikeluarkan oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, sebagai rujukan informasi mengenai elektabilitasnya.

"Enggak apa-apa, kita punya survei sendiri. (Survei CSIS) itu hanya untuk menekan psikologis saja, untuk menakut-nakuti orang," ujarnya.

Baca juga: Bantahan Gibran saat Mahfud MD Ingatkan Rakyat Sensitif Jika Pajak Dinaikkan! Menaikan & Rasio Beda

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD klaim bakal jadi juara debat!
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD klaim bakal jadi juara debat! (DOK TIMSES GANJAR MAHFUD)

Dalam survei kali ini, sebanyak 6,4 persen responden belum menentukan pilihan. Sementara 4,5 persen tidak menjawab.

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes mengatakan, Prabowo - Gibran dan Anies - Muhaimin bersaing ketat di wilayah Sumatera dan Jakarta - Banten.

“Kalau kita breakdown berdasarkan zona, memang menunjukkan di wilayah Sumatera itu pasangan 01 dan 02 masih bersaing ketat,” kata Arya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (27/12/2023).

Tanggapan TKN Prabowo-Gibran

Komandan Fanta (Pemilih Muda) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Arief Rosyid menilai calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD tidak percaya dengan hasil survei lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS) karena dalam jajak pendapat itu, elektabilitasnya bersama capres Ganjar Pranowo berada di posisi paling buncit.

Arief menduga Mahfud mungkin saja tidak mempercayai semua hasil survei yang ada.

"Mungkin enggak percaya semua hasil survei kali ya. Atau bisa jadi enggak percayanya itu karena surveinya (Ganjar-Mahfud) di bawah," ujar Arief saat dimintai konfirmasi, Jumat (29/12/2023).

Arief mengatakan Mahfud sedang membesarkan hati para pendukung Ganjar-Mahfud.

Dia menyebut kondisi psikologis di tim Ganjar-Mahfud pasti sedang terpukul karena elektabilitas mereka disalip oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang menurut survei itu menempati urutan kedua.

Menurutnya, elektabilitas Prabowo-Gibran sendiri saat ini semakin sulit disusul.

"Jadi kita sih fokus saja dengan kerja-kerja kita. Alhamdulillah dari semua hasil survei kan tadi sudah dibahas 'samsul' ya, semakin sulit disusul," tuturnya.

Sementara itu, Arief menyinggung Philips Vermonte sebagai Direktur Eksekutif di CSIS Indonesia.

Vermonte yang juga menjabat Ketua Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) diyakini Arief pasti memiliki metode yang kuat di survei CSIS.

"Tapi kan CSIS ini direktur eksekutifnya Philips Vermonte ya, Ketua Persepi. Artinya, sebagai Ketua Persepi dia tentu sangat ketat dalam metodologi, sampel, dan lain-lain," imbuh Arief

Artikel diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
CSISsurvei elektabilitasMahfud MD
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved