Pilpres 2024
Tak Cuma Turun di Hasil Survei CSIS, Elektabilitas Ganjar-Mahfud Juga Jadi Terendah di LSI Denny JA
Berdasarkan survei internal, elektabilitas pasangan calon nomor urut tiga ini tidak seburuk hasil survei LSI Denny JA.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Elektabilitas pasangan calon nomor urut tiga, terus turun di beberapa hasil survei, setelah CSIS dengan elektabilitas yang hanya mencapai 19,4 persen.
Kini hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ganjar-Mahfud mendapat elektabilitas sebesar 22,9 persen, di bawah Anies-Cak Imin yang memperoleh 25,3 persen.
Mengenai hal itu, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku tidak ambil pusing.
Baca juga: Sepi Alat Peraga Kampanye, Timnas AMIN Akui Tak Punya uang, Segini Dana yang Dimiliki Anies-Cak Imin
Ganjar mengaku, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD memiliki survei sendiri.
Berdasarkan survei internal, elektabilitas pasangan calon nomor urut tiga ini tidak seburuk hasil survei LSI Denny JA.
"Kami punya tim survei sendiri dan kami tidak seburuk itu," kata Ganjar usai menyapa warga di Lapangan Bangsalan, Teras, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023).
Baca juga: Alasan Mahfud MD Tak Percaya Hasil Survei Elektabilitas CSIS yang Menempatkannya di Urutan Terakhir
Menurut Ganjar, semua hal bisa terjadi di tahun politik, termasuk tren elektabilitas capres-cawapres yang tiba-tiba meningkat atau menurun.

Menurut dia, segala hal masih serba dinamis sehingga pihaknya tetap mendengarkan hasil-hasil survei tersebut.
"Semua bisa terjadi, semua survei kami dengarkan. Kami punya alat kontrol sendiri dan kami mendengarkan masyarakat," ucap Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menyampaikan, pihaknya akan tetap fokus mendengarkan dan bertemu masyarakat hingga pemungutan suara Pilpres 2024.
Baca juga: Selalu Ramai Disambut Masyarakat saat Kampanye, Ganjar Pertanyakan Hasil Survei yang Terus Merosot
Selain untuk mendulang suara, bertemu dengan masyarakat membuatnya mampu menyerap aspirasi untuk ditindaklanjuti jika dia terpilih menjadi presiden.
"Enggak konstan saja, tapi kami lebih banyak ketemu rakyat dan mendengarkan.
Seperti kondisi hari ini, maka setiap kami bertemu seperti saat ini, di Jawa Tengah sambutannya seperti yang Anda lihat dan dengarkan, sangat real!" jelas Ganjar.

Sebagai informasi, LSI Denny JA merilis survei yang menunjukkan elektabilitas tertinggi diraih oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan capaian 43,3 persen.
Posisi kedua ditempati oleh pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan 25,3 persen, sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud mendapat elektabilitas sebesar 22,9 persen.
Di sisi lain, Tim Pemenangan Nasional (TPN) optimistis pasangan Ganjar-Mahfud mampu masuk putaran kedua Pilpres 2024.
Berdasarkan survei internal TPN Ganjar-Mahfud yang menggabungkan tiga metode, perolehan suara paslon nomor urut 3 meningkat sekitar 2 persen dalam 24 jam terakhir menjadi 37 persen, dari 35 persen suara di minggu lalu.
Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, menilai, tren elektabilitas ini akan bertahan hingga pemungutan suara pada 14 Februari 2023 jika tidak ada hal yang signifikan.
"Kalau tidak terjadi sesuatu yang signifikan, maka peluang putaran dua tampaknya akan terjadi antara pasangan 2 (Prabowo-Gibran) dan 3 (Ganjar-Mahfud)," kata Andi di media center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).
Mahfud MD Tak Percaya Hasil Survei Elektabilitas CSIS
3 Mahfud MD mengaku tak percaya dengan hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS), yang menempatkannya di urutan terakhir.
Diketahui, berdasarkan survei CSIS, pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo - Mahfud menempati urutan buncit, dengan elektabilitas yang hanya mencapai 19,4 persen.
Baca juga: Apa Itu Carbon Capture and Storage? Teknologi yang Regulasinya Dipertanyakan Gibran Pada Mahfud MD
"Saya enggak percaya sama sekali," kata Mahfud, saat mendatangi Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Siwalanpanji, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (28/12/2023).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu menyebut, CSIS sempat meramal Joko Widodo (Jokowi) kalah di pemilihan presiden (Pilpres). Akan tetapi, hal tersebut ternyata salah.
"CSIS dulu itu kan pernah meramal Pak Jokowi kalah. Dua minggu sebelum Pilpres sudah ada berita berdasarkan hasil survei CSIS Jokowi game over, tapi salah total," jelasnya.
Oleh karena itu, Mahfud lebih berpegang pada hasil survei yang dikeluarkan oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, sebagai rujukan informasi mengenai elektabilitasnya.
"Enggak apa-apa, kita punya survei sendiri. (Survei CSIS) itu hanya untuk menekan psikologis saja, untuk menakut-nakuti orang," ujarnya.
Baca juga: Bantahan Gibran saat Mahfud MD Ingatkan Rakyat Sensitif Jika Pajak Dinaikkan! Menaikan & Rasio Beda

Dalam survei kali ini, sebanyak 6,4 persen responden belum menentukan pilihan. Sementara 4,5 persen tidak menjawab.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes mengatakan, Prabowo - Gibran dan Anies - Muhaimin bersaing ketat di wilayah Sumatera dan Jakarta - Banten.
“Kalau kita breakdown berdasarkan zona, memang menunjukkan di wilayah Sumatera itu pasangan 01 dan 02 masih bersaing ketat,” kata Arya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (27/12/2023).
Artikel diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
25 Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Siap Dilantik, Simak Daftar Nama Tokoh yang Hadir di Hambalang |
![]() |
---|
Efek Prabowo-Gibran, Pemimpin Dunia Berbondong-bondong Hadiri Pelantikan Presiden Baru, Siapa Saja? |
![]() |
---|
Reaksi Tak Terduga Megawati soal PPP Gagal Lolos Parlemen, Terang-terangan Sebut Sedih Sekali |
![]() |
---|
Bukan Bansos, Prabowo Terang-terangan Akui Kemenangan di Pilpres 2024 Karena Adanya Efek Ini |
![]() |
---|
Gugatan PDIP ke PTUN Bisa Jadi Ganjalan Pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober?MPR Beri Kepastian |
![]() |
---|