Cak Imin & Mahfud MD Kompak Bahas Netralitas, Singgung karena Ada Anak Presiden Ikut Pilpres 2024

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menekankan soal netralitas unsur sipil yang terlibat dalam pengawasan proses pemilihan presiden dan wakil presiden 2024.

Senada dengan Cak Imin, Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD juga berharap TNI, Polri, dan ASN untuk netral dalam Pilpres 2024.

Meski hal itu diungkapkan secara terpisah, mereka kompak berharap kontestasi politik lima tahunan ini berjalan lancar.

Baca juga: Mahfud MD Tanggapi Soal Anggota Satpol PP Garut yang Deklarasikan Dukung Salah Satu Cawapres: Norak

Berikut tanggapan kedua cawapres, Cak Imin dan Mahfud soal gelaran Pilpres 2024.

Cak Imin: Pemilu Tidak Normal, Ada Anak Presiden

Menurut Cak Imin, proses Pemilu atau Pilpres 2024 kali ini berjalan tidak normal. 

Baca juga: Timnas AMIN Akui, Cak Imin Kepleset Lidah Soal Program Bangun 40 Kota Setara Jakarta, Terlalu Tinggi

Pasalnya, salah satu kandidat yang mengikuti kontestasi merupakan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni cawapres nomor urut 2 Gibran Rakbuming Raka.

"Saya perlu warning betul bahwa Pemilu ini tidak berjalan normal, kenapa tidak normal? karena salah satu kontestannya anak Presiden, sehingga sangat cenderung akan kalau tidak diawasi, malah akan menjadikan hasil pemilu tidak objektif, hasil pemilu menjadi distrust," kata Cak Imin pada Selasa (2/1/2024).

Selain itu, Cak Imin juga mengaku mendapat kabar masih ada pemilih di luar negeri yang belum terdata. 

"Malaysia yang sudah jelas data pemilihnya belum masuk, banyak yang tidak tercatat dalam daftar pemilih."

"Yang kedua, janganlah dikibul-kibuli kita dengan isu apa yang menyangkut pos tutup, apa? udahlah. Kita bikin semua transparan," tegas Cak Imin.

Cak Imin juga menyoroti acara kampanye yang beberapa kali sempat terbentur masalah perizinan tempat.

Baca juga: Pembelaan Anies saat Cak Imin, Tak Mengerti Pertanyaan Gibran Arti SGIE, Apa Ini Cerdas Cermat?

"Ya memang terindikasi ada ya upaya-upaya untuk menghambat, termasuk ketika Mas Anies mau mendarat di Tuban itu teman-teman panitia nyari tempat turun saja susah, helikopter yang akan dijadikan tempat pendaratannya," ungkap Cak Imin.

Ia menilai tindakan ini menjadi bukti masih ada sejumlah pihak yang tidak memahami makna dari kampanye maupun penyelenggaraan Pilpres 2024.

"Kampanye dan Pemilu itu akhirnya nasional, agenda yang sangat-sangat penting bagi kepentingan nasional kita," ujar Ketum PKB itu.