Breaking News:

Berita Viral

NASIB Bocah SMP di Jember Usai Mandi di Sungai Irigasi, Kulitnya Melepuh, Ternyata Ini Penyebabnya

Seorang anak berinisial MP (14) di Jember, Jawa Timur kulitnya melepuh setelah mandi di sungai.

Editor: Eri Ariyanto
Kompas.com
Kondisi air sungai yang menjadi tempat mandi anak sebelum kulitnya melepuh di Kabupaten Jember 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang anak berinisial MP (14) di Jember, Jawa Timur yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) kulitnya melepuh setelah mandi di sungai.

Kulit bocah SMP itu melepuh setelah mandi di sungai irigasi di Desa Ambulu pada Kamis (4/1/2023).

Akibatnya, anak tersebut dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Warga Malang temukan mayat pria di sungai irigasi, korban masih muda
Ilustrasi sungai (TribunMadura)

Baca juga: INNALILLAHI! Terjatuh karena Jalan Rusak, Pemotor Wanita Tewas Usai Tertabrak Truk di Tapanuli Utara

Kapolsek Ambulu AKP Suhartanto menjelaskan, kronologi kasus tersebut bermula saat korban mandi di sungai irigasi di Desa Ambulu.

“Anak itu masih duduk di bangku SMP, kulitnya melepuh setelah mandi di sungai,” kata dia kepada Kompas.com via telepon, Selasa (16/1/2023).

Menurut dia, saat itu korban mandi bersama dengan tiga temannya. Namun, hanya korban yang mengalami kulit melepuh. Sedangkan teman yang lainnya tidak.

“Namun ini belum bisa disimpulkan apakah karena penyebab mandi di sungai kulitnya jadi melepuh,” jelas dia.

Tanto mengaku, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan kasus tersebut.

Periksa kondisi air sungai

Kepala Dinas Kesehatan Jember Hendro Soelistijono menjelaskan, insiden tersebut terjadi tujuh hari sebelum masuk rumah sakit.

Selain mandi di sungai, korban juga mengeluhkan badan gatal usai makan ikan tongkol.

“Yang bersangkutan itu setelah makan ikan tongkol mengeluh bibir dan seluruh badan gatal-gatal,” terang Hendro.

Kondisi air sungai yang menjadi tempat mandi anak sebelum kulitnya melepuh di Kabupaten Jember
Kondisi air sungai yang menjadi tempat mandi anak sebelum kulitnya melepuh di Kabupaten Jember (Kompas.com)

Baca juga: INNALILLAHI! Bermain Air saat Arus Deras, Bocah 13 Tahun Tewas Usai Hanyut di Sungai Babon Semarang

Setelah itu, kulit korban melepuh dan dibiarakan tanpa berobat hingga seminggu.

Pada hari keempat, sebelum masuk rumah sakit, muncul bintik-bintik merah.

Karena keluarga korban merasa ketakutan, akhirnya MP dibawa ke puskesmas namun kondisinya tidak lebih baik.

Akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soebandi Jember.

“Kami juga memeriksa air sungai yang dikeluhkan, ini sedang proses, hasil pemeriksaan air akan muncul sekitar 4 hari,” tutur dia.

Dia mengatakan, kondisi korban sekarang sudah membaik, kulit yang melepuh sudah kering.

Hasil tes yang dilakukan rumah sakit penyebabnya bukan karena alergi obat. Namun, bisa dari alergi makanan.

Menurut dia, kulit anak melepuh hingga di seluruh badan karena mengalami alergi akut dan meluas ke seluruh tubuh. Akibatnya, gatal dan mengelupas hingga menjadi pembengkakan di lubang alami manusia.

“Ini biasanya terjadi satu orang di antara 1.000,” pungkas dia.

Tim SAR gabungan sedang mengevakuasi korban meninggal siswa MTS Harapan Baru Cijantung Ciamis yang meninggal dunia akibat tenggelam terseret arus Sungai Cileueur, Kabupaten Ciamis, Jumat (15/10/2021) malam.
Ilustrasi Tim SAR gabungan sedang berupaya mencari keberadaan yang hilang terseret arus. (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Nekat Mandi di Sungai saat Banjir, Remaja di Banyuwangi Hilang Terseret Arus Sungai Gayam

Seorang bocah berinisial ABM (12), warga Dusun Tojo, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur, hilang terseret arus sungai, pada Rabu (13/12/2023) sore.

Peristiwa itu bermula saat korban sedang mandi bersama lima orang temannya.

Kemudian Korban terbawa derasnya Sungai Gayam, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca juga: SOSOK ARE, Anak SMP yang Tewas Bersama Ibu dan Ayah di Malang, Keseharian Korban Diungkap Sang Guru

Kepala Desa Gumirih Murai Ahmad membenarkan ada seorang korban di wilayahnya yang hanyut di sungai.

"Benar ada anak hanyut," kata Murai, Rabu (13/12/2023).

Menurut Murai, korban hanyut saat sedang mandi di sungai bersama sesama rekannya sekitar pukul 14.00 WIB.

Diduga, korban terseret arus sungai karena tidak bisa berenang.

Sebab saat kejadian, debit air sungai sedang naik alias banjir.

Tim SAR gabungan sedang berupaya mencari keberadaan anak yang hilang terseret arus Sungai Gayam
Tim SAR gabungan sedang berupaya mencari keberadaan anak yang hilang terseret arus Sungai Gayam (Kompas.com)

Baca juga: Langit-langit Restoran Tiba-tiba Ambrol, Pelanggan Syok Lihat Penyebabnya, Ada Ular Piton!

Menurut keterangan, rekan korban sempat melakukan upaya pencarian, namun derasnya air sungai menyulitkan mereka.

Lantaran tak menemukan ABM, rekan korban memberitahu warga.

Usai mendapat laporan tersebut, warga bersama aparat setempat langsung mencari.

"Malam ini kami masih melakukan pencarian di sini," ungkap Murai.

Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setya Budi mengaku hingga pukul 23.00 WIB, korban belum ditemukan.

"Sampai malam ini korban masih nihil." kata Wahyu kepada Kompas.com.

"Kami lanjutkan besok pagi," sambungnya.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniSMPmandisungaiJember
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved